Siapa Yang Ingin Seperti Ini?

26 5 0
                                    

Siapa Yang Ingin Seperti Ini?

Oleh: Reysa

"Ditampar lagi, Za?" tanya Kinan saat melihat memar pada pipi gadis yang duduk di sampingnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ditampar lagi, Za?" tanya Kinan saat melihat memar pada pipi gadis yang duduk di sampingnya. Oza hanya mengangguk. 

"Ada masalah apa kali ini?" Oza diam, tak berminat memberi jawaban. 

"Aku ngga butuh Papa. Papa jahat!" ucap gadis itu. 

"Dasar anak kurang ajar!" 

Plak! 

"Akhh!" seru Oza terbangun dari tidurnya. 

"Are you ok?" tanya Kinan.

"Not really," jawab Oza sembari melihat jam dipergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 15:30.

"Gue pulang duluan, ya, Nan." Kinan mengangguk.

"Hati-hati di jalan."

***

"Mama mau kemana, Ma?" tanya seorang gadis dengan mata yang berkaca-kaca. 

"Ma, tolong jangan tinggalin aku sendiri." 

"Maafkan Mama, Za, tapi semua ini demi kebaikan kamu," ucap wanita paruh baya itu dengan air mata yang membasahi pipinya. 

"Kebaikan Oza yang bagaimana, Ma? Oza cuma butuh Mama." 

"Maafkan Mama, Za," ucap Vania, mama Oza, yang kemudian pergi menjauh. 

Seorang pria menghentikan mobilnya dan mengerutkan kening saat mendapati taksi terparkir di depan sebuah rumah, hingga beberapa menit kemudian ia merasa terkejut karena melihat Vania keluar dengan menyeret koper besar. 

"Mama," ucapnya "Mama mau kemana?" Vania sedikit terkejut dengan kehadiran pria itu, Jevon, tanpa berbuat banyak, ia memilih mengabaikannya dan segera masuk ke dalam taksi meninggalkan rumah itu. Jevon hendak mengejar taksi tersebut, tetapi langkahnya terhenti saat mendengar suara isak tangis. Jevon berlari memasuki halaman rumah, ia menemukan Oza tengah terduduk di lantai dan menangis. 

"Babe, kenapa?" tanya Jevon panik dan memeluk gadis itu berusaha menenangkan. Oza tak menjawab, ia terus menangis di dalam pelukan Jevon, kekasihnya.

***

"Oza udah seminggu ngga masuk kuliah, Jev. Lo tau dia kemana?" tanya Kinan. Jevon menggeleng. 

"Gue terakhir kali ketemu dia seminggu yang lalu, Nan," ucap Jevon. Kinan menghela nafas. 

"Gue juga sama sekali ngga bisa hubungin dia," ujarnya. Jevon bungkam, sibuk dengan pikirannya.

Sehari setelah kepergian Vania, Jevon kembali ke rumah Oza untuk memastikan keadaan gadisnya baik-baik saja. 

"Kalau kamu terus seperti ini saya akan kirim kamu ke rumah sakit jiwa, Oza!" bentak seorang pria yang membuat Jevon mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu utama rumah itu. Ia berpikir sejenak, sebelum akhirnya menarik nafas dalam dan melangkah masuk. 

Warna-Warni Imaji HimasaktaWhere stories live. Discover now