Part 2

182 35 17
                                    

Setengah jam perjalanan menuju hotel, akhirnya Al bisa istirahat setelah melalui kejadian di luar narasi.

"Huuuf akhirnya bisa rebahan." ujar Al .

Tak selang berapa lama, Al duduk di pinggir kasur King bednya, dan teringat kembali kejadian yang baru saja dilalui.

FLASHBACK

"Apa yang kamu liat ? Pa kamu kenal aku dengan baik sebelumnya?" Tanya Yuki heran melihat Al yang terus melihatnya.

.

.

.

"Daf, sebenarnya apa yang terjadi ?"

"Kamu tau Al, Tsunami besar menyapu Thailand beberapa tahun yang lalu kan ? Dalam sekejab ribuan nyawa melayang beserta keluarganya. Dan Yuki ditemukan di tumpukan sampah."

"Team SARS menemukan Yuki di tumpukan sampah tak sadarkan diri. Dan dari kejadian itu, Yuki syok, tidak berbicara untuk sementara waktu. Jadi kami tidak bisa melihat identitas dirinya. Jadi sampai sekarang dia adalah anak yatim piatu.Siapa dia, siapa orang tuanya, kami tidak tau. Hingga suatu saat dia menyebut dirinya Yuki, entah itu nama aslinya atau itu hanya keluar begitu saja dari mulutnya. Tapi semenjak itu kami memanggilnya Yuki atau terkadang Bie, karena saat dia ditemukan , dia memang mirip sekali dengan boneka, cantik dan putih. "

END OF FLASBACK

Al tersadar dari lamunannya, saat dering handphone nya berbunyi.

"Hallo....iya hallo....."

"Aaaal....."

"Hallo...apakah ayah bisa mendengar suaraku ? Hallo... ayah..."

Namun suara sang ayah di tempat lain sudah hampir habis, tidak bisa lebih keras lagi. Gio mengambil handphone itu dan mendengarkan suara Al dengan gemetaran.

"Hallo....hallo...siapa ini ???? Bicaralah !"

Hingga akhirnya Gio mematikan panggilan telepon itu masih dengan tangan yang gemetaran.

Al mencoba menghubungi handphone sang ayah, tapi tetap tidak bisa.

Di seberang sana, Gio mencoba kabur pergi dari tempat itu , tapi sayang, seseorang sudah mencoba menghantamnya, dan terjadi baku hantam diantara keduanya. Karena Gio adalah seorang pasukan khusus, makanya dia jago berantem.

Saat Gio hendak menembak lelaki itu, di balik kursi muncul seorang lelaki paruh baya, ya lelaki itu adalah tuan Dewo.

FLASHBACK

Setelah Gio memegang amplop yang berisikan surat penawaran, yang dititipkan oleh tuan Umar padanya. Gio lebih mengikuti rasa penasarannya, hingga akhirnya Gio belok ke tangga darurat kantor, lalu membuka surat penawaran tersebut dan memoto surat perjanjian itu melalui handphone miliknya. Namun naas, tanpa Gio sadari jika asisten tuan Dewo memvideokan Gio yang sedang membuka surat perjanjian tersebut.

Sekembalinya Gio ke ruangan tuan Umar, "Gio persiapkan segalanya, saya akan terbang ke Thailand secepatnya untuk mengurus bisnis."

"Baik ayah."

FLASHBACK END

.

.

.

"Bagaiman perasaanmu ? Aku pikir hari ini adalah hari terakhirmu menjadi anak palsunya tuan Umar, hahaha."

"Kenapa kamu melakukan ini padaku, Pak Dewo ?"

"Kita akan ngebahas tentang itu, pelan - pelan. Apa yang akan kamu lakukan pada ayahmu ? Sepertinya dia masih bernafas."

.

Mr. ManlyWhere stories live. Discover now