[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ⚠️]
[END]
Begitulah serangkaian kejadian mengerikan ini di mulai, setelah seorang gadis populer di Garmada High School terbunuh mengenaskan.
Pembunuhan itu melibatkan beberapa murid VIP yang biasa di kenal de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[FOLLOW & VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!]
ㅤㅤ
13 Tahun yang lalu
Sebuah mobil sedan berwarna silver berhenti di depan gerbang besar yang bertuliskan 'Panti Asuhan pondok mawar' Seorang pria paruh baya keluar dari mobil tersebut, di susul oleh anak laki-laki ysng berusia 5 tahun keluar dari mobil itu.
"Selamat datang pak," kedatangan pria itu dengan anak laki-laki nya, disambut ramah oleh sang pemilik panti asuhan tersebut.
"Terimakasih telah menyambut kedatangan saya. Perkenalkan ini anak laki-laki saya namanya Edward, dia lahir di New Zealand, dan saya belum mendaftarkan nama Indonesia nya." Pria paruh baya memperkenalkan anak nya kepada para pengurus panti.
Anak laki-laki itu pun hanya menatap ke semua orang dengan tatapan takut serta kebingungan. Ia tidak biasa dengan suasana seperti ini.
Salah satu dari pengurus panti itu berjongkok di depan anak laki-laki itu sambil menyapa. "Halo Edward. Perkenalkan nama ibu, Maya. Kepala panti asuhan disini. Edward mau ngga main sama teman-teman yang lain?" tanya Maya dengan senyuman di wajahnya.
Anak laki-laki yang di kenal sebagai nama Edward itu pun hanya mengangguk pelan sembari memeluk pada kaki pria paruh baya tersebut.
Awalnya Edward merasa tidak nyaman berada disana, namun setelah ia melihat beberapa anak-anak seusianya yang terlihat sedang bermain di area taman panti, anak itu pun menjadi semakin bersemangat.
Bu Maya yang melihat itu pun, menyuruh pengurus panti yang lain untuk mengajak Edward bermain bersama anak-anak yang lain.
Di sisi lain Maya selaku kepala pengurus panti mengajak bapak dari anak laki-laki itu menuju ke ruangannya. Dengan suguhan kopi panas, dan biskuit, Pria paruh baya itu mulai membicarakan sesuatu terkait tentang anak nya yang ia bawa kemari.
"Saya mau mendaftarkan anak saya ke panti asuhan ini." ucap pria itu saat menjatuhkan dirinya di atas sofa.
Disusul oleh Maya yang juga ikut terduduk di sofa, wanita itu menjawab. "Tapi maaf. Kalau boleh saya tahu, kenapa bapak mendaftarkan anak kandung bapak sendiri di panti asuhan ini?" tanya Maya pada pria yang terduduk hadapannya.
Sampai sini pun Maya masih belum bisa mengerti kenapa pria itu mau membuang anak nya yang masih kecil dan lugu itu? Bagi Maya, Edward terlihat seperti anak yang baik dan normal, bahkan anak itu tidak memiliki kekurangan seperti disabilitas atau kecacatan pada anak, sehingga mampu membuat orang tua nya berniat membuang anak itu.
Namun faktanya Edward merupakan anak yang lucu dan tampan yang pernah Maya temui. Anak itu memiliki kulit seputih dan sehalus susu, hidung dan mata coklat nya yang indah. Anak itu bisa di bilang tampan dan sempurna, jika sudah besar nanti, pasti anak itu akan jauh lebih tampan lagi.