Sekala pov.
"Prince, bego! Itu temen lo di culik, dia cuma tinggal sama mamanya!"
♤
Sekolah menutup kasus yang terjadi semalam.
Sekala tidak habis pikir, bagaimana bisa pihak sekolah berbuat seperti itu? Berita kebakaran semalam yang sempat meledak di media pagi ini tidak lagi di temukan di mana-mana, adapun hanya majalah sekolah saja yang masih memuat tentang berita itu namun dengan isi yang 85% adalah kebohongan.
Prince dan Joe sebelumnya di panggil sebagai saksi oleh pihak kepolisian yang menyelidiki kasus itu, mereka pergi dengan perasaan yang mulai cukup tenang untuk bersaksi tentang apa yang mereka lihat di kawal dua orang petugas.
Cleo terus menenangkan Zurbin yang terlihat shock saat tahu Xion dan Olin menjadi korban dari tragedi tersebut, sedangkan dirinya sendiri menyelidiki Angkasa yang bersikeras mengatakan bahwa Ven terlibat.
Begitu terus sepanjang malam. Mereka tidak tidur, berpikir sekolah akan diliburkan karena apa yang terjadi namun nyatanya pagi-pagi sekali mereka harus meninggalkan rumah sakit untuk bersiap menuju sekolah.
Sekolah tetap berjalan seperti biasa seolah tidak pernah terjadi apapun.
Mungkin karena hal itu, ketika Sekala memasuki ruang keamanan dia melihat Prince meledak-ledak sampai meninju meja tak bersalah.
"Prince, udah!"
Prince langsung berhenti saat ia melihat Sekala berjalan mendekatinya. "Mereka ngga adil, Kala," katanya.
Sekala mengangguk, dia tidak berusaha membantah meski tidak betul-betul tahu siapa mereka yang di maksud oleh laki-laki itu. Selagi bisa membuat Prince berhenti meledak, lakukan saja.
Punggung tangan Prince berdarah itu juga yang membuatnya perlahan menuntun laki-laki itu untuk duduk di sofa yang tersedia di sana. Sekala mengambil kotak P3K, dia membersihkan luka-luka Prince termasuk luka di lengannya yang semalam tak sempat di obati.
"Kepala sekolah datang ke kantor polisi semalam," ujar Prince. "Beliau ngotot banget minta kasusnya di tutup."
Ah, Sekala mengerti sekarang, "Lalu? Kasusnya beneran cuma berhenti di sini?" tanya Sekala.
Prince mengangguk, "Bahkan dia bawa orang yang katanya keluarga satpam yang meninggal semalam, ibu itu juga minta kasusnya di tutup, Kala, gue mau marah tapi ibunya nangis, gue ngga tega," jawabnya.
"Joe, gimana?"
"Joe juga nangis, mau gimana pun dia orang pertama yang nemu itu mayat dan dia tau matinya bukan karena kesengat arus listrik kayak yang mereka tulis di majalah."
Sekala tahu majalah itu memuat hanya secuil kenyataan di dalamnya, namun dia tidak menyangka sekolah bahkan memalsukan kasus kematian.
Sekala ingin berhenti membahas hal ini untuk sementara, bisa-bisa bukan hanya Prince yang meledak, dirinya juga.
"Kalian pulang semalam gimana?" tanya Sekala mengalihkan perhatian sambil menekan pelan-pelan kapas yang sudah diberi alkohol pada punggung tangan Prince yang terluka.
Prince meringis, terasa sangat perih, "Pelan-pelan, Kalaa," protesnya.
Sekala mencibir, baru terkena kapas saja sudah seperti di lempar bom, padahal tadi laki-laki itu meninju meja bak meninju kapas, "Ini udah pelan, lebay lo, tadi ninju meja ngga sakit, dobrak pintu berapi ngga sakit," sindirnya.
"itu kan beda."
"halah, bacot banget."
Sekala telah selesai membersihkan luka di punggung tangan Prince, dia beralih untuk membersihkan luka selanjutnya di lengan laki-laki itu. "Jawab pertanyaan gue, Prince, kalian pulangnya gimana?" ucapnya.
YOU ARE READING
S-CLASS
Mystery / Thriller[Spade Class 1] Semester baru dimulai, banyak hal mengejutkan terjadi di sekitar mereka. Apa yang harus mereka lakukan? 𝙎-𝘾𝙡𝙖𝙨𝙨 ©spade_sq 2023
