05-Antara Abigel, bandara, bakso dan Dirga
**
Untuk saat ini Abigel memang belum mengantongi informasi apa-apa. Sejauh ini Sheina masih dizonasi aman, hanya saja selama seminggu penuh menemani wanita itu ketika jam kuliahnya berakhir, Abigel dapat menyimpulkan satu fakta. Sheina tidak selembut yang orang kira.Wanita itu tempramental, bahkan tidak segan-segan bermain tangan kepada pelayan, hingga asisten dan supir pribadinya.
Mereka dijadikan samsak dan sasaran empuk jika mood-nya sedang ancur.
Abigel dapat memahami hal itu, karena terkadang ia juga begitu. Hanya saja yang membedakan mereka adalah Abigel tidak bermuka dua. Dirinya tidak akan berpura-pura baik saat disorot saja, seperti yang sering dilakukan Sheina selama ini.
Hanya itu, untuk lebih lanjutnya Abigel belum mendapatkan informasi apapun. Apalagi mengenai Dirga.
Sejak Dirga melakukan perjalanan bisnis, Abigel semakin gencar mendekati Sheina. Setelah sebelumnya mempelajari dan mencari tahu tindakan apa yang harus ia lakukan supaya aksinya berjalan lancar. Dengan membuat Sheina dekat dengannya maka ia akan mudah mencapai target.
Setelah dicoba ternyata untuk dekat dengan Sheina tidak begitu sulit, Abigel hanya menerapkan ilmu boros dan pengetahuannya tentang barang-barang branded. Selain itu Sheina merupakan tipe wanita yang haus akan pujian, modal bermulut manis maka kita akan berhasil memenangkan hatinya.
"Tidak bisa, aku ada pemotretan siang ini."
"Kau saja yang jemput, Dirga biasanya akan memakluminya karena punya istri yang sibuk."
"Kenapa tanya padaku? Itukan urusanmu sebagai sekretarisnya."
"Kirimkan saja seorang supir untuknya, biasanya juga begitu. Sudah? kututup jangan menelfon lagi, kau sangat mengganggu!"
Tut
"Kenapa kak?"
Abigel yang tengah memasangkan high heels pada kaki Sheina mendongak menatap wanita itu. Rasa lelahnya setelah menemani Sheina berkeliling mall hampir 5 jam penuh sirna ketika mendengar nama Dirga disebut.
"Om Dirga balik?" lanjut Abigel bertanya.
Sheina mengangguk, "iya, biasanya sekretaris suamiku yang menjemputnya ke bandara, tetapi hari ini dia tidak bisa menjemput dengan beralasan mempunyai urusan mendesak dikantor dan tidak bisa meninggalkannya. Sialan! Berani sekali dia menyuruhku," umpat Sheina kembali mengingat lelaki yang menelfonnya tadi.
"Emang kak Sheina gak kangen sama Om Dirga? Gak kepingin cepat-cepat ketemu? Terus peluk-pelukan, ciuman--"
"Bukan seperti itu, aku benci bandara. Banyak wartawan dan kamera disana, aku benci harus menghadapi mereka dengan baik dan ramah, apalagi menghadapi para fens yang kelewatan, apa mereka tidak sadar bahwa badannya bau sekali dan dengan percaya dirirnya memelukku, oh ayolah perawatanku sangat mahal." terang Sheina sembari mengibas rambutnya kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abigel of Scandal
Romance"Kau tidak akan hamil," Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu? "Maksut om?" "Saya tidak bisa p...