Day 2: Nami Island

25 16 1
                                    

Ini udah hari kedua aku liburan. Untuk kemarin kita sampai sekitar sore hari karena bus terus berhenti ke rest area jadi sekalian makan siang sih disuatu resto dekat itu.

Aku gak sempet untuk keluar lagi dari villa karena aku kecapekan banget kemarin tuh rasanya pegel-pegel. Apa aku mau datang bulan kali ya?

Jadi baru merasa fresh lagi pagi ini. Untuk siswa yang lain dari kemarin mah mereka juga udah keluar main kesana-kemari apalagi pas liat villanya.

Villa yang diberikan kepala sekolah untuk menginap ini bukan main loh guys, like a mansion. Sebesar ini sih aku bilang. Keren banget pokoknya. Aku jadi tertohok bagaimana papa membayar uang sekolah disini kalau dikasih liburannya aja seperti ini.

 Aku jadi tertohok bagaimana papa membayar uang sekolah disini kalau dikasih liburannya aja seperti ini

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Aku sekamar dengan 2 teman yang lain. Karena ternyata ada beberapa siswa dari kelas lain yang tidak ikut, jadi untuk mengepaskan kamar ini per kamar ditempati 3 orang bukan lagi 4 orang. Dalam satu kamar tetap murid dikelas yang sama, aku sekamar dengan Ahn Yona dan Yo Yena.

Aku mengulat didepan balkon kamar ini pukul 06.00 kst. Udara di pulau ini benar-benar sejuk beda halnya dengan seoul. Rasanya gak mau pulang.

"Eo, pagi yena-ya" sapa aku ketika yena keluar dari toilet yang dia balas dengan anggukan. Aku beradaptasi lagi sih karena yena dibilang cukup pendiam begitupun yona. Kalau kalian mengira mereka kembar, kalian salah. Mereka bukan kembar ataupun ada hubungan darah tapi ya tidak tahu seperti itu memang sifatnya yang kebetulan mirip dan aku baru mengetahuinya.

"Aku pinjam kamar mandi dulu ya" kataku padanya, karena yona belum terbangun.

..

Sekarang aku sedang mengelilingi villa luas ini sendiri sebelum jam sarapan. Siswa lain udah ada yang bangun sih bahkan sudah ada yang duduk dipinggir kolam.

Setelah berjalan, aku memutuskan untuk duduk dibangku area rumput hijau ini sendirian, disini sepi dan lumayan jauh dari area villa aku suka kalau tempat yang tidak terlalu banyak orang.

Sekitar 5 menit aku melamun, aku terpikirkan masalah kemarin. Iya, saat tiba di villa yujin ssaem ingin berbicara terlebih dulu di area ruangan sepertinya ruang rapat gitu denganku. Beliau mengajukkan beberapa pertanyaan apa yang aku alami saat itu ketika kita istirahat di rest area.

Tetapi aku harus terpaksa tidak menunjukkan pelakunya. Aku hanya berpendirian jika aku tidak boleh membawa nama oranglain, sekalipun itu jiho karena aku udah berjanji padanya.

Ssaem sempat tidak yakin padaku, tapi agar tidak menaruh curiga aku terus mengatakannya bahwa 'ibu jangan khawatir, ini semua salahku sendiri dan tidak ada siapa-siapa di toilet kecuali diriku. Aku hanya terkunci didalam toilet dan untungnya johnny datang tepat waktu saat aku tidak membawa ponsel'

Aku menghela napas panjang, sampai kapan aku terus membohongi perasaan, diriku, dan  oranglain atau bahkan temanku? apakah bisa berhenti semua ini?

Finally, I meet U Again... [ LENGKAP ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt