Meskipun bicaranya tidak terlalu keras, namun aku dapat mendengar intonasi suara Jeje yang naik turun dan seantusias itu saat bercerita.

Aku juga bisa melihat senyumnya yang lebar sehingga mencetak lesung pipitnya.

Aku menyadari sesuatu.

Jeje ternyata bisa bicara nyerocos tanpa henti saat bersama gadis itu.

Dan sayangnya, itu adalah sisinya yang sama sekali tidak pernah ia munculkan saat sedang bersamaku selama ini. Padahal sebenarnya, aku tidak apa-apa jika dia menyerocos hal-hal yang dia suka meski aku tidak terlalu mengerti.

*****

"Jeje."

Akhirnya aku beranjak dan menghampiri ke depan.

Cowok berlesung pipit itu menoleh ke belakang masih dengan sisa tawanya, "Lina???"

"Kamu di sini."

"Iya.. kamu juga, Lin."

"Iya, sama temen-temenku." tunjukku ke barisan belakang.

Cowok itu senyum sekilas.

"Bales chat ya." kataku.

"Iya."

Aku beralih ke Prima di sebelahnya, dia melihatku sekilas dan senyum dingin tanpa berkata apapun.

Mereka berdua kembali melihat ke arah depan. Namun tidak mengobrol seseru tadi.

"Siapa?" tanya Rachel saat aku kembali.

"Temen."

*****

+628900*** ~justin shekoski:
Tes
Liat ke jendela sekarang

Nomor dengan nama asing tiba-tiba mengirimi pesan ketika aku sedang mendengarkan lagu melow dan bersiap untuk tidur.

Aku mengelap mata dan beranjak dari bantal basahku ke jendela kamar.

Gorden kubuka dan di bawah sana ada Wildan sedang duduk di atas motornya. Begitu mendongak ke atas dan melihatku, bocah itu langsung menempelkan V-sign di matanya.

Padahal pernah kubilang untuk jangan ke rumahku malam-malam.

Aku turun ke bawah dan membuka pintu depan secara perlahan. Kemudian mengambil alas kaki dan berjalan ke arah gerbang.

Namun sesampainya di gerbang, tidak ada siapapun.

Saat kutengok ke ujung jalan, terlihat punggung Wildan yang menjauh pergi dan belok ke arah portal keluar komplek.

Lina:
Dibukain gerbang malah pergi

+628900*** ~justin shekoski:
Siapa juga yang nyuruh buka gerbang
Orang aku cuma lewat

Lina:
Ngapain malem2 berkeliaran di komplekku?

+628900*** ~justin shekoski:
Ke rumah bunga tadi
Ngembaliin barang
Sekalian pulang

Lina:
Bunga siapa

+628900*** ~justin shekoski:
Bunga temen smp kita
Masa lupa sama tetangga sendiri
Musuh kamu

Lina:
Kalo bunga yang itu udah pindah
Ga di sini lagi

+628900*** ~justin shekoski:
Masa
🤣

Lina:
Dasar
Terus ngapain kamu tadi

+628900*** ~justin shekoski:
Gapapa iseng aja
Telp yuk lin

Lina:
Ga ah males

+628900*** ~justin shekoski:
Sombong

Lina:
Moodku lagi jelek
Aku juga udah ngantuk

8th Grade [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz