O.S

8K 274 11
                                    

"Aku hamil anak kamu" kata seorang pemuda dengan wajah datar tanpa beban mengatakan nya..

Pemuda lain yang mendengar pengakuan tiba-tiba itu terkejut, wajah nya menampilkan ketegangan.

"L-lu bohong kan, lu cowok mana bisa hamil" kilah nya mencoba mengorek kebohongan dari pemuda yang tinggi nya hanya beda 3cm dibawah nya itu.

"Kalo engga mau tanggung jawab yaudah.."

"Bukan begituuu.. masalah nya kan kita, kita, kitaa itu sama-sama cowok.. kok lu bisa hamil" jelas nya masih tidak mempercayai.

Pemuda yang mengaku hamil itu berdecih, menghembuskan nafasnya cukup kasar tanda kesal.
Matanya menatap malas dan teramat tidak berekspresi.

"Kalo engga percaya yaudah" lagi-lagi dengan pola jawaban yang sama.

"t-tapi kan lu dosen gua, dan kita juga engga sengaja tidur bareng.. cuma sekali tapi udah jadi anak aja"

Merasa emosi mendengar perkataan pemuda yang berstatus mahasiswanya, dia segera menarik kasar kerah mahasiswa itu hingga tertunduk dan wajah mereka sejajar.

"Kamu kira saya mau hamil hah!" Emosi nya terpancing.

"Sekarang pilih! Tanggung jawab atau tidak!??" Lanjutnya dengan memberi pilihan.

Mohan menggaruk kepalanya,merasa ragu dengan jawaban yang akan dia berikan.
"Tanggung jawab!" Akhirnya dia memberi keputusan.

Riley melepaskan kerah baju Mohan.
"Bagus.. dan jangan pernah lari dari tanggung jawab" Riley.

"Baik.." Mohan.



....







Mohan meneguk ludahnya kasar, dia bukanlah seorang penyuka sesama jenis.. tapi ntah kenapa melihat tubuh yang hanya memakai handuk itu membuatnya cukup tergoda ingin menyentuh dada yang sedikit berisi didepan matanya.. apa karena efek kehamilan, dada rata bisa berubah menjadi terlihat berisi.

"Apa liat-liat??!" Ketus Riley merasa gerah dengan pandangan mata Mohan yang kentara mesumnya.

"E-engga kok" Mohan berkilah.

"Bohong, ingin menyentuh ku ya" goda Riley memancing Mohan.

Riley tersenyum miring saat pria yang berstatus mahasiswanya itu reflek mengangguk iya, Lalu menggeleng kembali ketika menyadarinya.

Riley mendekat kearah Mohan yang sedang terduduk dengan muka bodoh di ranjangnya.
Tubuhnya yang bisa dikatakan ramping, sedikit terbentuk ABS samar di bagian perut Riley benar-benar membuat mata Mohan tidak bisa beralih.
Riley duduk dipangkuan Mohan dengan posisi menyamping, wajahnya dihadapkan kepada Mohan. Tangan nya mengalung ke leher si pemuda dengan begitu sensual.

Mohan seperti diberi cobaan yang begitu nikmat, pikiran nya seketika blank.. Riley berhasil memancing Mohan berada di situasi berbahaya saat ini.

Riley memekik kaget saat Mohan mengerjai leher dan bahunya dengan cukup liar..
"H-hei bocah, aku hanya bercanda.. lepaskan" itu ucapan Riley.

Mohan menjadi tuli dadakan, dia masih asik memberi kecupan keras dan jilatan-jilatan disekitar area leher dan bagian dada Riley, tangan nya pun melingkar erat di pinggang Riley.

Membuat Riley tidak bisa bergerak menghindar dengan leluasa.

"Bocah berhenti.. hei.." memory malam itu seketika terlintas dipikiran Riley, jelas sekali dalam ingatannya. Bagaimana tidak, malam itu dia dalam keadaan sadar bercinta dengan mahasiswa nya yang sedang mabuk.

Kekuatan Mohan lumayan jauh darinya, membuat Riley tidak mampu kabur dari Mohan malam itu.

Seperti sekarang..

One StepWhere stories live. Discover now