Enam

759 55 1
                                    

● ●

Hagan dan Rei hari ini mengunjungi kediaman Bunda Winnie dan Ayah Ryan , disuruh si. Sebenarnya Hagan malas , lebih ke ia lelah sehabis pulang sekolah , apalagi sedang melaksanakan Ujian.

tapi apalah daya jika itu permintaan sang Mertua , jika tidak menurut nanti Mae akan kebawa dan pastinya Hagan sendiri di marahi.

"Gua mau lo bisa di ajak kerja sama." Ujar Hagan , Rei mengerutkan halisnya tak mengerti , saat bibirnya ingin berucap Pintu rumah megah itu terbuka dan menampilkan Bunda Winnie.

"Anak , mantuku!!" Seru Bunda , ia membuka pintu lebar dan mendekat ke arah keduanya.

"Hehe halo Bunda , miss youu!" balas Rei tersenyum lebar , keduanya menyalimi Win dan mengikutinya masuk kedalam rumah.

Sesampainya di ruang keluarga Hagan dengan inisiatif menggendong Rei dan memindahkannya duduk di atas sofa , tak luput dari penglihatan Bunda Win.

"aaaaaa , sosweetttt!!" Serunya , Rei menatap Hagan yang mengangguk mengiyakan.

"biasa aja Bunda , lagipun Aku udah terbiasa." balas Hagan lagi , ia duduk di samping Rei dan melihat setiap sudut ruang keluarga.

"Ayah kalian lagi di kantor , yaudah Bunda ambilin minum sama camilan dulu ya!" balas Bunda lagi , ia melangkahkan kakinya meninggalkan kedua Pasusu itu.

Tidak banyak yang mereka ceritakan , Hagan dan Rei pulang pada sore hari , sebenarnya Bunda menyuruh mereka untuk menginap namun dengan alasan 'Hagan sibuk Bun , besok masih Ujian terakhir. lain kali kita nginep' Jadi ya mau tak mau Bunda memulangkan keduanya.

Dan sekarang kedua Pasusu itu berada di Apartemen kembali , Jam menunjukkan pukul 20 : 34 Wib. Keduanya telah membersihkan diri , untungnya mereka makan tadi di rumahh Rei.

"kamu ga laper lagi?" Tanya Rei yang berada di atas kasur , sedangkan Pria berkulit tan suaminya itu berada di meja belajar samping ranjang sebelah kiri.

"Kenapa?" Tanya balik Hagan , ia terfokus pada laptopnya.

"Itu , kalo laper aku buatin makan malam." Balas Rei , ia menggeser dirinya ke samping Meja belajar , Hagan yang mengerti membantu meluruskan kembali kaki Rei.

"Udah liat televisii , malah nyamperin." Ujar Hagan kembali fokus pada laptopnya , Rei mengerucutkan bibirnya , Malah di usir.

"Ish , kamu ni judes banget." Balas Rei kesal , Hagan mengerutkan halisnya , ia menoleh dan menatap Rei yang juga menatapnya.

"Apa?"

"ya apa?"

"Mas ih!" Ketus Rei , ia menyenderkan punggungnya , Hagan masih menatap Rei dengan bibir yang hampir menampilkan senyuman. Cepat tersadar Hagan kembali pada Laptopnya.

"Iya sabar dulu , mau peluk kan?tau ko gua."

"heheee , okeii yang semangat Pak Suami!" Seru Rei , ia bersyukur meskipun Suaminya ini Galak + Judes + Cuek kaya bebek , tapi ada hari dimana dia baik , peka ya meski ngeselin.

Hagan segera menyelesaikan kegiatannya di laptop , ia bangun dan naik ke atas kasur membiarkan Rei berada di tempat yang biasanya ia pakai.

Rei memperhatikan gerak gerik Hagan , ia merentangkan tangannya dan lengsung memeluk badan tegap sang Suami saat berada di samping hadapannya.

"Hehe , nyaman.." Gumamnya sembari mendusel di dada bidang Hagan , si empu hanya mengangguk dan mengusap atas kepala Rei dengan lembut.

"tidur ya udah jam 9 lebih." Tutur Hagan lembut , ia tidak akan bertindak kasar jika lawan bicara atau hal lain nya lembut dan biasa saja. Berhubung Rei Suaminya dan tidak mungkin mencari masalah , apalagi mereka bersama karena perjodohan. Jadi Hagan berbicara biasa aja.

"sama kamu ?? besok kan sekolah" Balas Rei , setelah Hagan mengiyakan kedua Pasusu itu menidurkan bobbot tubuh masing masing , dan mulai terlelap saat siaran Tv Hagan matikan.

"Good night mas."

"Iya , tidur." Balas Hagan , Rei tersenyum dalam dekapan Hagan , ia pastikan suatu hari nanti Hagan akan membalasnya lebih sosweet.

"i love you." Gumam Rei , ia mulai tertidur. Hagan mendengarnya , ia mengusap pipi Rei dengan lembut.

"Sorry , tapi nyatanya gua belum ada rasa apapun sama lo."

mang eak?

●●

Jefan , Reyga , Alatrez dan Hagan kini berada di lorong kelas 11 MIPA 1. Ujian selesai hari ini dan keempatnya berencana untuk pergi nongki seperti biasa.

"Haha anjir , Banci pertigaan ntu suka sama Reyga. kemarin aja ni anak di kejar kejar sama tu orang gila." Cerita Jefan dengan menahan tawa , Reyga yang menjadi korbanpun mendengus , ia menjitakkepala siempu hingga terdengar ringisan.

"hajat lu ma gua!"

"elu cepu nyet!"

Sedang Altarez dan Hagan saling tatap , keduanya menggeleng tak heran melihat tingkah laku kedua sahabatnya. jika tidak pada Reyga maka Altarez , begitulah Jefan.

"Udah lah kalian malah gelut , nanti keburu sore."

●●

Ehek , abaikan typo. byee.

Di Jodohkan || HyuckrenWhere stories live. Discover now