1

12.4K 364 14
                                    

Aku berteriak ketakutan saat mimpi itu kembali datang. Mimpi di masa lalu yang membuatku tertutup. Keringat dingin membasahi tubuhku. Aku hanya bisa menangis sambil memeluk diriku sendiri untuk menenangkan diriku. Aku tersentak saat mendengar pintu kamarku yang terbuka dengan terburu - buru. Aku melihat tante dan omku yang nampak panik menatapku.

"Oh dear, kau mimpi buruk lagi?" tanya tante Mica sambil memelukku.

Tante Mica dan om Artur adalah sepupu mama yang selama 3 tahun ini merawatku semenjak kedua orang tuaku meninggal akibat kecelakaan. Mama dan papa tidak memiliki adik atau kakak kandung . Aku beruntung mama memiliki sepupu seperti tante Mica yang sangat baik kepadaku. Mereka berdua menganggapku sebagai anak mereka sendiri. Mereka tidak memiliki anak dari pernikahan mereka selama 10 tahun, namun keharmonisan mereka tidak pernah pudar. Om Artur sangat mencintai tante Mica.

"Minum ini dulu," ucap om Artur.

"Terima kasih om, maaf mengganggu kalian. Aku sudah lebih baik," ucapku menenangkan mereka berdua.

"Kau mau kami temani? Tante akan tidur denganmu dan om di sofa," ucap om sambil membelai kepalaku dengan lembut.

"Tidak om, aku tidak mau merepotkan kalian berdua. Aku sudah baik - baik saja," ucapku menenangkan mereka.

Mereka hanya mengangguk dan membantuku berbaring. Secara bergantian mereka mengecup keningku dan membetulkan letak selimutku. Aku tersenyum melihat mereka yang berjalan keluar dan mematikan lampu kamar untukku. Bagiku mereka adalah orang yang sangat aku sayangi di dunia ini.

*/*

Aku berjalan keluar dari kamarku sambil bersenandung. Aku berpapasan dengan om Artur yang berjalan santai menuju ruang makan. Aku mengerutkan kening melihat pakaian om.

"Hari ini om tidak ke kantor?" tanyaku.

"Morning baby, hari ini om mau menemani tantemu yang manja itu. Tadi malam dia merajuk karna om kemarin masuk kerja. Kau tahukan kalau tantemu yang cantik itu kalau sudah merajuk? Bisa gawat kalau jatah om di potong," ucap om sambil merenggut lucu.

Aku menggeleng kepala melihat kelakuan om yang nampak seperti anak kecil. Dia nampak kontras dengan umurnya yang sudah menginjak 45 tahun. Artur Vince pria mapan yang memiliki perusahaan di bidang IT yang terkenal. Beliau jatuh cinta kepada tanteku saat pertama kali melihat tanteku yang sangat cantik layaknya dewi surga yang turun dari kayangan. Tanteku saat itu berumur 25 tahun. kalau kalian pernah mendengar nama Mica Angelica, ya dia mantan model terkenal. Saat itu awalnya tanteku tidak menyukai om yang playboy. Namun seiring berjalannya waktu mereka akhirnya menikah karna perjodohan. Aku tahu banyak sekali rintangan dalam rumah tangga mereka, namun mereka tidak pernah terlihat bertengkar besar. Aku hanya sering melihat tante yang merajuk manja kepada om. Aku cukup salut kepada om yang sangat sabar menghadapi tante yang tingkat kemanjaannya melebihi remaja. Om selalu bilang lebih suka tante bersikap manja karna dengan begitu dia tahu kalau tante sangat mencintainya yang sangat amat mencintai tante. Mereka memang pasangan yang sangat romantis. Tidak pernah aku lihat mereka terkena rumor aneh selama mereka menikah. Aku tersentak saat merasa pipiku di cubit. Aku meringis saat menyadari kalau aku melamun sambil melihat tante yang sedang di pangku om.

"Hey gadis manis, jangan melamun di pagi yang indah ini. Tante tidak mau kau kesurupan," ucap tante yang di iringi tawa om.

Aku hanya menggerutu sambil mengusap pipiku. Oh ya aku belum memperkenalkan namaku. Namaku Odhet Ellard Aurelia dan umurku saat ini baru berumur 18 tahun. Aku baru saja lulus dari sekolah dan berencana untuk kuliah sambil bekerja. Awalnya om dan tante melarangku untuk bekerja, namun aku ingin menghasilkan uangku sendiri. Aku ingin belajar lebih mandiri. Kemarin aku sudah di terima kerja di sebuah kafe yang menurutku waktunya tidak membuatku kesulitan untuk mengatur waktu kuliahku. Oh ya, kemarin aku juga sudah mendapat surat penerimaan mahasiswa dari universitas ternama di negara ini. Om dan tante nampak antusias saat melihat surat itu. Aku mendapat beasiswa di universitas itu karna nilaiku yang bagus. Aku memang sengaja menerima beasiswa itu agar tidak lagi merepotkan om dan tante.

Lost soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang