01- Awal yang menarik

152K 3.7K 29
                                    

01-Awal yang menarik

01-Awal yang menarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**

"Abigel, pelanin suara lo!"

Luna membekap mulut gadis itu sambil melirik sekeliling. Benar saja, beberapa orang tengah menatap mereka aneh.

Gadis bernama Abigel tersebut melepas paksa tangan Luna. Yang benar saja? Ia hanya tertawa, tidak dibolehkan? acara apaan ini?

"Ta-i, gak asik!"

Abigel mendengus sebal, seharusnya ia memang tidak pernah menyetujui ajakan Luna, pesta ini sangat jauh dari yang ia bayangkan. Bahkan lebih membosankan dari pada yang ia kira.

Dimana sedari tadi ia hanya melihat adanya para petinggi dan pebisnis, bapak-bapak tua beruban, wanita dengan gaun mencoloknya, serta omongan setinggi gunung everest yang keluar dari mulut pribadi masing-masing.

Katanya pesta. Seharusnya mengasikkan bukan? Tidak adakah sesuatu hal menarik selain mendengar obrolan bisnis?

"Sekarang perhatiin satu persatu, gunain kesempatan ini buat lo ngedeketin cowok Bi. Capek kuliah? Pria kaya raya solusinya."

Setelah memikirkan ucapan Luna, Abigel tanpa sadar mengangguk setuju yang membuat Luna tersenyum. Jarang sekali masukan Luna sejalan dengan gadis itu.

Bukannya terlalu mudah dipengaruhi, bahkan Luna tau seberapa keras kepalanya Abigel. Tetapi kali ini ia ingin mencoba hal baru, ralat! Suasana baru, semoga saja tidak membosankan untuk dirinya yang suka hal-hal menantang.

Dan, ia baru saja menemukan hal menarik.

Sekejap, atensi pasang mata tertuju penuh pada pemandangan elok sembari menganga kagum. Kehadiran pasutri ditengah pesta mampu mengambil alih perhatian tiap-tiap orang.

Balutan jas mahal yang dijahit khusus membungkus badan kekar sang pria. Berwajah tampan, perhatian serta setia, old money. Apalagi yang kurang? Bahkan wanita manapun akan bertekuk lutut mengemis cintanya.

Tapi sebelum maju, kalian akan dibuat mundur secara telak. Wanita mana yang sanggup bersaing dengan bintang model papan atas yang dijuluki ratu kecantikan.

Layaknya seorang model selain memiliki postur tubuh dan berwajah cantik, ia juga dikenal dengan kerendahan hatinya. Belum ada yang berani mengusik serta menggatikan mereka sebagai pasangan goals selama lima tahun belakangan ini.

"Anjir banget body-nya cuakep bener, gak pernah makan kali ya?" Luna sibuk membandingkan ukuran pinggangnya dengan beberapa wanita disana. Dirinya baru tersadar setelah mendengar kekehan gadis disampingnya.

"Lo minum?" tebak Luna, masalahnya sedari tadi sahabatnya itu tertawa tanpa alasan yang jelas. Seperti orang gila.

Abigel mengangguk pelan tanpa pandangannya beralih dari objek awal, "sedikit."

"Professional Bi, jangan sampe mabok, ini bukan kelab. Jangan lupa juga, Papi sama abang lo disini, jaga batasan, oke?"

Abigel hanya mengedikkan bahunya. Lagian jika ia membuat masalah sekalipun orang lain tidak akan mengenali ia berasal dari keluarga mana.

Luna mengikuti arah pandang Abigel. Gadis itu terpekik tertahan dengan apa yang barusan ia lihat. "Tuan Dirga yang terhormat? Sheina idolaku, cantikku, bintang bintang dari segala panutan ku?"

Katakan saja Luna berlebihan, jiwa lebay nya meronta seketika melihat dua figur perbincangan publik ikut hadir disana.

Tampang dan bentukan yang biasanya hanya dilihat di tv dan papan iklan sekarang hadir nyata didepan mereka. Bahkan mereka terlihat jauh lebih memukau jika dilihat secara lansung.

Abigel menegak minuman yang baru diambilnya. "Dirga?" Sepertinya ia pernah mendengar nama itu.

"Dirga Sharos, Abi! Pria yang beruntung dapat Sheina-nya gue," terang Luna gregetan. "Ck, untung mereka setara. Sama-sama cakep, baik, setia. Gak apalah, ikhlas gue."

"Lo liat aja si Dirga! Pantes dapat yang sempurna, tampang dianya aja kayak itu, dari tatapannya ke Sheina, cintanya bukan main." lanjut Luna menerangkan.

Mata abigel memicing, otaknya sedang memikirkan sesuatu. Pria setia? Emang ada? Kalau ada sesetia apasih kira-kira?

"Luna, kayaknya gue punya ide menarik," gadis itu lansung menoleh ke Luna sambil tersenyum.

Luna menggeleng keras setelah melihat senyum smirk Abigel yang seram baginya, "jangan macam-macam deh Bi! Lo ngerti bangetkan arena senggol bacok? Jangan kata gue mah, cari target lain. Orang-orang dikampus masih siap nerima semua gebrakan dari lo! Masih banyak orang lain diluar sana yang butuh uang sogokan Papi Daren, kalau lo nekat juga Abang Aska kali ini bakal lepas tangan juga." Nasehat Luna panjang lebar.

"Ck, gue cuman ngasi pertalite setetes doang, apinya gak bakal gede. Itupun kebakar kalau api nya kepancing Lun," bela Abigel.

'Kepancing? Lo ngerasa apa sekarang sampe kepikiran buat nyaingin idola gue? Lo punya apa sampai terlintas buat ganggu pasangan goals sejuta umat. Tekad lo luar biasa emang, sampe sampe nembus keluar otak' Ingin rasanya Luna berteriak sambil mengucapkan hal ini ketelinga Abigel.

Maupun gitu apalah daya, beliau adalah Abigel. Yang ada jiwanya akan makin tertantang setelah mendengar isi hati Luna tersebut.

"Ruang lingkup kita beda Bi, itu dunia orang dewasa. Jangkauan kemampuan sama adrenalin lo yang besar itu belum seimbang," ungkap Luna.

"Ayolah Lun, jangan dianggap berlebihan. Gue cuman iseng-iseng siapa tahu berhadiah. Saat ini gue juga belum rencanain apapun," Abigel menyunggingkan senyumannya saat mata mereka terkontak beberapa detik, sebelum pria itu memutuskannya terlebih dahulu.

"Mau ketemu Sheina gak Lun?"

Luna melirik ke Abigel begitu pula dengan gadis itu.
"Lo serius?" tanya Luna dengan ragu.

"Tenang, gue sendiri yang pastiin. Sheina bakal ngelirik kita,"

"Emang lo punya rencana apa Abigel Aghna?"

•🦋•

Jangan ya cantik, jangan tiru Abigel😃 ntar kapok sendiri lho..wkwk

Abigel of ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang