- l i m a -

1.3K 195 24
                                    

⚠️18+

Bibir Sunghoon penuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bibir Sunghoon penuh. Tubuhnya pun rubuh. Menimpa tubuh Sunoo yang siap direngkuh. Ia memang belum pernah tidur dengan siapapun, tetapi bukan berarti ia tidak tahu cara bercinta. Nyatanya ia cukup lihai memanjakan Sunoo dengan lidahnya. Saling melilit dan menyapu dinding mulut masing-masing. Seringkali ia juga menyesap bibir Sunoo sampai terasa lebih menebal.

Sunoo kepayang dibuatnya. Jiwanya yang dahaga akan pesona Sunghoon menuntut rakus tubuh itu. Merasakan esensi bibir Sunghoon seraya menggerayangi tubuh yang lebih tinggi. Berusaha menanggalkan kemejanya dan berhasil. Sunoo merobeknya dengan tidak sabaran demi merabai perut atletis si tampan.

"Aku akan membuatmu mabuk akan diriku, Park." Sunoo mendesis setelah cumbuan mereka terjeda.

Sunghoon hanya menatapnya tanpa minat untuk menanggapi. Lalu menyesap rakus leher harum Sunoo hingga empunya menggeliat sensual bersama keluarnya sebuah desahan yang menggelitik pendengaran Sunghoon.

Percaya diri sekali.

Sebuah batinan yang berakhir menjadi pekikan manis. siapa sangka si cantik sangat nakal, menjilat daun telinga sunghoon sampai-sanpai pemiliknya lepas kendali. Kedua tangannya mencengkeram sofa sampai robek. Sementara bibirnya melenguh panjang seiring roma yang menegang di seluruh tubuh.

Bahkan di area selangkangannya pun juga. Si kecil mengembang angkuh, membuat celana terasa sesak. Seolah-olah ingin merobek celana satin itu demi melepaskan diri.

Si cantik menyeringai. Tubuhnya meringsut turun mensejajarkan wajah dengan tonjolan keras yang langsung menampar hidungnya begitu dibebaskan. Dan Sunoo meneguk saliva melihatnya.

"Oh, fuckin' damn! kurasa aku akan betah berlama-lama denganmu," pujinya seraya memberi pijatan lembut pada area keperkasaan Sunghoon yang sudah dipenuhi urat-urat menonjol. Keras sempurna.

Lalu tanpa berlama-lama, dikulumnya benda itu meski nyatanya mulut kecilnya hanya mampu menampung setengah saja, sementara sisanya menjadi tanggung jawab tangan mungilnya.

Erangan Sunghoon semakin keras terdengar seiring berjalannya detik menjadi menit. Bersama itu ia berusaha menahan bulu-bulu di tubuhnya untuk tumbuh. Sepertinya bulan purnama sudah mulai memasuki fase puncaknya. Menyadari hal itu ia lantas menyingkir dari atas Sunoo. Menggendong tubuh kecil sang submisif lalu merebahkan tubuhnya di ranjang dan mengungkungnya.

"Kau pernah tidur dengan wolv?"

Sunoo menggeleng.

Seringai Sunghoon pun tersungging. Kemudian dalam sekali kedipan, iris kelamnya berubah secerah batu amber.

"Maka kau akan merasakannya malam ini."

Bersama dengan suaranya yang memberat, tubuh Sunghoon perlanan berubah. Otot-otot tubuhnya membesar, menonjol di bagian-bagian yang dominan. Bulu-bulu peraknya yang berkilau pun tumbuh lebat.

[ SUNSUN ] DYSTOPIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang