Zevano yang tidak terima kembarannya meninggal karena dibuat patah hati oleh seorang gadis, Zevano berniat balas dendam kepada gadis itu supaya merasakan apa yang kembarannya rasakan.
berhasilkah Zevano membalas dendam ke gadis itu atau malah kalah...
sekarang Zevano sedang berada diperjalanan pulang menuju apartemen nya. jalanan cukup sepi karena sedang turun hujan, Zevano enggan meneduh ia malah menikmati hujan lebat dengan motornya.
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
ia ingin melepaskan rasa sedih dan marahnya. Zevano masih kepikiran dengan ucapan mama nya yang membuat hati Zevano bimbang. apakah benar jika balas dendam nya adalah hal yang konyol. ia mulai berfikir kalau pun balas dendam nya berhasil, itu tidak akan mengembalikan Zevandra hidup lagi.
merasa muak dengan fikirannya yang berkecamuk ia menambahkan kecepatan motornya menerjang derasnya hujan.
sementara di tempat lain, Marsha sedang duduk disofa yang ada dibalkon kamarnya memandangi hujan ditemani secangkir coklat panas.
ia sedang marah sekarang namun ia juga ingin yang terbaik untuk mereka. (apaan ya)
tiba-tiba ia malah teringat Zevandra (Zevano) yang akhir-akhir ini tindakannya semakin menjadi-jadi yang membuatnya pusing dan resah. semakin ia ingin menjauh namun semesta seperti tak ingin membiarkan membiarkan itu terjadi.
namun untuk percaya kepada laki-laki Marsha masih belum bisa. karena semakin banyak beban pikiran yang muncul, Marsha memilih untuk tidur.
06:50 Zevano baru sampai di depan rumah Marsha, berbarengan dengan keluarnya Marsha. melihat Zevano sudah datang Marsha langsung menghampiri Zevano.
"kenapa pake motor?."
"lo takut kepanasan?"
"nanti pada tau dong, kalo kita berangkat bareng."
"kayaknya mereka pada tau dari kemaren deh." Zevano tersenyum tak tulus
"iss yaudah mana helmnya." Marsha menodongkan tangannya
"pake helm lo sendiri lah, nanti helm gue bau lagi."
"ngeselin ya lo, emang paling bener gue berangkat sendiri." kesal Marsha
"becanda elah."
"becanda lo jelek kek muka lo." Marsha berbalik mengambil helmnya
saat Marsha berbalik Zevano mengangkat tangan kanan nya seolah ingin meninju Marsha, untung ia pandai menahan emosinya.
"ayo berangkat." ujar Marsha yang hendak menaiki motor
tiba-tiba Zevano menarik tangan Marsha untuk mendekat ke dirinya.
'CKLEKK' tanpa ba bi bu Zevano memasangkan pengait helm
"biar ga lepas." Zevano memandang Marsha
"gue bisa sendiri." Marsha mundur lalu menaiki motor
"pegangan yang bener." Zevano melihat tangan Marsha menggenggam jaketnya
"udah bener ini, ayo buruan."
bukannya melajukan motornya, Zevano malah melepas jaketnya.
"nih, rok lu kependekan." Zevano memberikan jaketnya