二 • ༆Little Prank

45 5 1
                                        

—•|Lelucon Kecil|•—
4|3
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

"Kau baik-baik saja?" Draken bertanya sambil merangkul Takemichi.

"Kita baru saja bertemu kemarin, loh." ujar Takemichi.

"Hari ini kau luang, 'kan?" kini Mikey bertanya.

"Sebenarnya tidak begitu,"

"Ayo jalan-jalan dengan kami," ajak Mikey.

Para siswa-siswi mulai berkumpul dan berbisik-bisik.

Takemichi melirik (Name), sedangkan yang dilirik langsung menghela nafas.

"Mendokusai," ia yang tadinya bersandar pada dinding pun mendekat, "Kalian dengar tidak, sih? Hari ini dia tidak luang." papar (Name).

"Ayo pergi." ajak Mikey sekali lagi.

"Tunggu—"

"Tunggu dulu." –Tachibana Hinata, perkataan (Name) dipotong oleh seorang gadis berambut peach juga tahi lalat di dekat matanya.

(Name) menatapnya datar, Pacarnya nih pasti. batinnya

"Siapa?"

"Maaf, aku agak sibuk hari ini."

Plak!

Semuanya bergeming.

Mata mereka semua tertuju pada Mikey yang kepalanya kini tertoleh akibat tamparan itu juga pada gadis yang menamparnya.

(Name) refleks mundur dengan pekikan tertahan juga mata terbelalak tidak percaya.

Mikey yang menyadari tingkah (Name) otomatis menggenggam tangannya lembut berniat menenangkan.

"Ayo pergi, Takemichi-kun. Jangan biarkan orang-orang ini menganggumu." ucap Hinata sambil menarik tangan Takemichi, "Hina akan melindungimu!" lanjutnya.

"Hei," Draken menahan tangan Hinata, "Aku akan membunuhmu, bocah. Kau menamparnya lalu pergi begitu saja? Jangan bercanda, sialan!"

"Siapa yang bercanda?"

"Hah?"

"Kalian bolos sekolah dan memaksanya ikut dengan kalian. Itu bukan teman namanya! Takemichi-kun sering terluka akhir-akhir ini. Dan jika itu karena kalian bertiga," ia berbalik, "Aku akan menghentikannya!"

Tap!

Takemichi menahan Draken.

"Hah?"

"Lepaskan tangannya..." lirih Takemichi.

"Apa yang kau katakan, tidak kedengaran!?" seru Draken dengan suara meninggi.

"Aku bilang lepaskan tangannya, brengsek!" seru Takemichi.

"Sialan... kau pikir sedang berbicara dengan siapa?" geram Draken.

"Aku tidak akan pernah menyerah lagi." kata Tekemichi.

"Hah? Lagi?" beo Draken bingung.

"Ah..." Mikey melepaskan genggaman tangannya pada (Name), "Aku pikir kita bisa berteman, sayang sekali." Ia mendekati Takemichi, "Sekarang, kau ingin mati bagaimana?"

"Berjanjilah..." Takemichi berucap takut-takut, "Berjanjilah satu hal padaku." ulang Takemichi, "Jangan pernah menyentuh Hina!" lanjutnya.

Mikey mengambil ancang-ancang, "Hah? Tidak mau tau." ucapnya datar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 31 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Netral?Where stories live. Discover now