Chapter 8

63 6 0
                                    

Surat nya sangat berbeda dengan yang diharapkan. Ia berpikir kalau Deborah membacakan puisi yang tertulis dalam kertas surat itu.

Namun, banyaknya baris dalam surat itu tidak cukup panjang untuk berisikan puisi yang baru saja Deborah bacakan.

'Kalau begitu kenapa dia tiba-tiba membacakan puisi itu?'

Membaca suratnya, dengan perasaan terkejut sekaligus penasaran, ia pun lalu tertawa.

'Jadi ini ya niat nya'

[Sayang, aku sedang membaca puisi dari Lanz Schubert. Ia adalah penyair yang kusukai akhir-akhir ini....]

[...Aku sering memejamkan mata dan membayangkan aroma yang samar dari bunga putih]

Deborah menemukan puisi yang sudah dibaca istrinya saat itu dan membacakannya didepanku.

Jadi dengan begitu, perasaan dan pemikiran Marien ketika waktu itu menulis surat dapat tersalurkan.

'Jika aku tidak mengetahui puisi dan membaca surat ini, aku tak akan merasakan perasaan ini'

Menjadi penuh perhatian seperti ini..

Tak lama kemudian, ia merasa bersalah.

Ia hanya membentak Deborah, yang sudah mengunjunginya dengan surat dan bertanya apakah ini semua karena berlian.

Dengan terang-terangan memberi isyarat agar segera memberikan surat itu padanya.

Disisi lain, Deborah tidak tidur, menunggu hingga larut, lalu muncul dengan membawa surat disaat dimana ia harus beristirahat.

Kata-kata putrinya tempo hari yang mengatakan kalau ia ingin menjadi penghubung antara ia dan istrinya bukan hanya omong kosong semata.

Itu masih sama hingga sekarang.

'Hanya dengan sedikit petunjuk dari surat, pasti tidak mudah mencari puisi yang dibaca Marien'

Sebagai tambahan, selain hanya harus membaca berbagai puisi untuk memahami isinya, Lanz Schubert juga terkenal akan kiasannya.

'Aku sungguh ayah yang berpikiran sempit'

Duke, yang terlambat menyadari sedikit perhatian dari putrinya, menatap surat nya dalam waktu yang lama, tak dapat menjelaskan perasaannya.

**

"Kenapa Deborah sering sekali keluar masuk dari kantor ayah? Ia bahkan membebaskannya dari hukuman"

Mendengar pertanyaan Belreck, ajudannya hanya bisa menundukkan kepala dengan ekspresi menyesal.

"Para pelayan Duke pandai menyimpan rahasia, jadi saya tidak dapat mengetahui dengan pasti. Lalu Anda tidak akan terlihat baik jika terlalu sering mengintai"

"Lalu bagaimana dengan pelayan sisi Deborah?"

"Tidak ada yang spesial, selain dari informasi kalau akhir-akhir ini ia membeli banyak buku novel romansa dan buku puisi yang populer di kalangan gadis muda"

Tidak ada yang dapat membayangkan kalau terdapat benda yang begitu penting di antara semak bunga karena saat itu Deborah membungkusnya dengan syal panjang dan membawanya diam-diam.

Mereka hanya berpikir kalau Deborah, yang pemarah, berada dalam masalah karena ia tidak bisa mengontrol emosinya.

'Menyebalkan'

Belreck menyilangkan kakinya, sambil membuat ekspresi kesal.

Adik yang mengotori nama baik keluarga dengan perilakunya yang tak berdasar, yang tak tahu tentang apapun, dan bertindak arogan karena ia adalah keturunan langsung Seymour.

Jadi Cewek Jahat Lebih Seru Kan? | What's Wrong with Being the Villainess?Where stories live. Discover now