Ini kah anak yang menjadi anggota baru keluarga mereka?
Mengapa mukanya seperti tidak asing???
Bukannya bocah itu yang....?

Carlos membelalakkan mata melihat Ares. Mulutnya terbuka lebar dengan tangan yang sudah terangkat sebelah menunjuk Ares..

"Santai kali bang!!" Dengus Lio saat melihat komuk menggelikan dari Carlos. Apa ga masuk tuh lalat?

"Loh, kamu kan yang waktu itu kan?" Carlos bertanya ke Ares yang dibalas dengan muka bingung oleh bocah itu

Dan bukan Ares saja yang nampak bingung dengan pertanyaan Carlos, semua yang duduk disana menatap serempak ke arah Carlos dengan tatapan penuh tanya.

"Maksudnya bang?"

"Dia kan bocah waktu itu yang aku tolong sepulang dari kantor. Kok ada disini?"

Ares seketika mengingat pertemuan pertama nya dengan Carlos. Seketika mukanya menjadi sumringah dengan senyuman yang sudah melebar.

"Wahhh, aman baik..!! Aman baik!!" Tunjuk Ares semangat

Carlos seketika memasang wajah masam mendengar panggilan Ares padanya. Tolong ya.., dia ga setua itu!!

"Pfttt...ha..ha..ha..!!! Paman dong" ejek Gio dengan tawa keras nya.

Yang lain juga begitu. Tertawa keras ketika mendengar panggilan Ares padanya.

"Heh! Bocah! Aku tidak setua itu yah!!" Rengut Carlos dengan muka yang di buat sedikit menyeramkan.

Ares yang ketakutan semakin menempelkan badannya ke gendongan Lio.

"Aban io.. ayes tatuttt!" Adu Ares pelan

Carlos menghela nafas berat. Sepertinya dia menakuti bocah itu

"Hei...! Maaf, Abang ga bermaksud nakutin Ares" bujuknya berharap sang bocah mau memaafkan nya

"Abang sih!! Ngapa pakai wajah kaya gitu segala sih!!" Ketus Lio kemudian mendudukkan badannya di sofa dekat dengan Steffen.

Sebelumnya, Lio sudah menyuruh salah satu maid untuk membuat susu untu Ares

"Ya maap.. Abang ga sengaja" sahut Carlos kemudian bangkit dari tempat duduknya menuju ke arah Lio. "Sini biar Abang kenalan dulu sama baby Ares!"

Lio menyerahkan Ares ke Carlos. Sepertinya Ares sudah tidak takut lagi pada Abang nya itu, terbukti ketika dia pasrah-pasrah saja saat di gendong oleh Carlos.

"Kenalin, nama Abang Carlos"

Ares mengangguk tanda mengerti "Ama ayes tuh ayes aman" sahut nya lucu

Carlos hanya mengangguk pasrah saat lagi-lagi Ares memanggil nya dengan sebutan paman.

"Abang ga usah sok terlihat menyedihkan gitu!" Tuding Axcel pelan "lagian Abang emang sudah cocok jadi om-om" sambungnya kemudian terkekeh geli

Carlos hanya mendengus. Umur nya ini baru 25 tahun yah.. belum tua-tua amat!!

"Aman.. cucu!" Tunjuk Ares ke arah salah satu maid yang di tangannya terdapat botol susu milik Ares.

Segera Carlos mengambil botol susu itu dari tangan sang maid kemudian menyerahkan pada Ares.

"Minum nya pelan-pelan kiddo" ujarnya tapi tidak di hiraukan oleh bocah itu.

Ares malah asyik menyedot isi botol itu tanpa peduli pandangan gemas dari para abang-abang nya. Yan entin num cucu duwlu!!

"Jadi dia di angkat anak oleh Daddy?" Tanya Carlos pada saudara nya yang lain. Isi kepalanya saat ini penuh dengan pertanyaan tentang bocah menggemaskan yang ada dalam pangkuannya itu. Bisa kah Carlos memiliki bocah itu untuk dirinya sendiri?

"Ya!" Jawaban singkat dari Steffen itu langsung membuat Carlos berdecak kesal. Dia butuh jawaban yang lain!!!

"Ketemu dimana?"

"Jalan!"

"Kok bisa?"

"Ya bisa saja!!"

"Loh?"

"Hm?"

"Jawab yang benar Steffen!!!"

"Ini sudah benar!"

"Steffen!!!!" Carlos sudah di ambang batas kesabaran nya. Adik sepupunya ini seperti nya hobi sekali membuat orang jadi kesal.

"Aku sudah menjawab dengan benar!!" Sahutan santai dari Steffen semakin membuat Carlos geram. Andai saat ini Ares tidak berada di pangkuan nya, dia pasti sudah menjitak kepala adiknya itu.

"Kenapa Daddy mengadopsi Ares? Apa alasan nya?" Tanya nya geram "jawab dengan benar!!!" Tekannya ketika melihat tanda-tanda Steffen akan menjawab asal lagi.

"Ya tanya Daddy lah!! Kok tanya aku!?" Kan.. apa Carlos bilang..! Steffen memang sangat menyebalkan

"Terserah!!" Ucapnya kemudian memilih menfokuskan pandangan nya pada Ares.

Bocah itu tampak tidak terganggu sama sekali dengan perdebatan nya dengan Steffen. Dia terlihat tampak asyik menyedot isi botol dengan pandangan lurus ke arah tv. Kali ini, Ares menonton animasi Masha and the bear lagi.

Carlos merasa gemas dengan komuk Ares saat ini. Wajah bulat menggemaskan itu mengeluarkan berbagai ekspresi yang mana itu membuat Carlos dan yang lain terkekeh geli

Carlos yang tidak tahan dengan kegemasan Ares, langsung meraut muka itu dengan tangannya kemudian menciumi seluruh wajah Ares dengan brutal

Aku tidak tahan ya tuhannnn!!! -carlos

***

Gimana? Udah terjawab kan???


_____

spoiler Part selanjutnya...

"Dasar para pria bodoh!!!"

"Gak!! Gak mungkin..!!"

"APA MAKSUDMU ALBERT!!!"

" Besok kita akan berangkat!!"

__________

T

B

C

150 vote untuk lanjut..

Salam dari author 🐝

________________________________

Typo bertebaran 🚫
Belum direvisi 🚫
Harap maklum ✅

See you...

Tertanda, Juni 2023

Hel:")

THE STORY OF BABY ARES Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz