2018, Pertengahan musim Dingin, Bristol
Musim dingin yang dipenuhi salju putih bersih yang selalu dirindukan Orang-orang telah lama hilang bagi seorang Off Jumpol. Salju putih dimatanya tidak terlihat seperti kumpulan salju sama sekali, dia justru dihantui bayang bayang yang selalu menyiksanya setiap musim salju datang dan bagian tertragisnya adalah dia tidak bisa melakukan apapun untuk memperbaiki keadaan, tepatnya dia tidakan bisa merubahnya sekuat apapun dia mencoba.
Dulu dia selalu bertanya tanya mengapa meringkuk dirungan gelap dengan langsung menyentuh tanah bisa membuat Orang-orang begitu tersiksa dan terasa begitu menyakitkan. Namun sekarang dia mengerti, sangat mengerti betapa menyakitkannya itu semua dan jika dia bisa memilih dia tidak mau berada di kondisi seperti ini, terlalu menyakitkan, terlalu menakutkan, dan terlalu pedih untuk ditahannya seorang diri, tapi dia sadar jika ini semua berawal darinya yang jelas merupakan kesalahannya.
Mereka selalu mengatakan bahwa penyesalan selalu berada di akhir, tapi Off penyesalan nya dimulai sejak awal semuanya terjadi, seharusnya dia tidak pernah menjadikan Orang itu sebagai wadah untuk menjalin cinta maka semuanya tidak akan pernah menjadi seperti ini. Sejak awal Off tahu bahwa ini adalah kesalahan besar, bahkan sejak awal dia sudah menyesal dengan rencana gilanya, akan tetapi obsesi cinta semata mampu membutakan nya saat itu, dia bahkan menolak rasa bersalah nya dan melakukan hal menjijikan itu. Off tidak butuh lagi pelajaran tentang bagaimana rasanya penyesalan, dia sudah mengalami penyesalan bukan hanya di awal melainkan di awal dan di akhir tingkah menjijikannya, dia menghancurkan Orang yang bahkan sejak awal sudah hancur.
Off pernah membaca sebuah buku karya J.K Rowling yang berjudul 'The Cursed Child' dan disana dia menemukan kalimat yang selalu berputar dalam kepalanya yaitu; "aku rela menjual jiwaku demi sedetik bersama Astoria." Off ingin melakukan itu jika dia biasa, dia ingin menukar jiwanya dan mengatakannya padanya bahwa dia mencintainya dan menginginkan dia menjadi serpihan jiwanya. Dia ingin mengucapkan kalimat cinta yang tidak pernah keluar dari mulutnya walau sekalipun, pada malam itupun saat kalimat cinta itu terucap serpihan jiwanya tidak lagi mampu mendengar dan membalasnya,
Apa sekarang kau bisa mendengarnya Sayang? Kalimat cinta itu selalu terucap setiap harinya sekarang, apa kau bisa mendengarnya? apa kau menyukai nya? apa kau senang sekarang? Jika iya, tolong sapa Priamu dan hilangkan rasa penyesalan dalam dirinya, aku tahu kau tidak membencinya kau hanya marah. Sapalah lah dia Malaikat Salju milik Off, Gun Attaphan Phunsawat.
Awal musing dingin, 2014, Bristol
Dia masih berusia 15 tahun kala itu, ketika semua hal terjadi begitu tiba dan beruntutuan dan membuatnya semakin terpukul kebawah. Semua dimulai ketika sang ibu jatuh sakit hingga akhinya meninggal dunia, lalu ayahnya yang tertangkap selingkuh begitu ibunya meninggal justru meninggalkan dirinya seorang diri hanya dengan Adiknya saja, hingga dia harus menghadapi bahwa dia tidak bisa melanjutkan pendidikan High Schoolnya karena dia harus membiyai adiknya. Sulit dipercaya jika Pemuda cantik itu sudah berkerja disana sini sejak berumur 14 tahun dan harus menjadi tulang punggung Keluarga, dia tidak bisa lagi mendapatkan tidur delapan jam, tidak bisa lagi melanjutkan pendidikannya seperti anak seumurannya yang lain, dan tidak bisa lagi keluar untuk bermain bersama teman temannya.
"Kak Gun! Aku gak bisa ikut ujian kalau belum bayar uang ujian Kak."
Dia Gun Attphan Phunsawat, lelaki berumur 15 tahun yang sudah harus berkerja dan menghidupi adik satu satuny. Dia dipaksa dewasa oleh keadaan diumurnya yang baru saja memasuki tahap remaja, ingin bersandar tapi dia tidak punya siapapun kelcuali Prim -sahabatnya sejak kecil- yang selalu nersandar padanya seperti adiknya. Prim dan Pim sama sama bersandar dengan Gun, bedanya Prim bersandar karena dia tidak memiliki siapapun di Rumah karena Keluarganya sering sibuk. Gun juga Manusia, dia rapuh dan juga membutuhkan tempat bersandar, tapi sampai saat ini tidak ada yang mau menjadi sandarannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/344213220-288-k405918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The lost winter [ONESHOOT]
FanfictionOff Jumpol sebelumnya tidak tahu bagaimana rasanya dingin lantai dengan kaki kaki yang dirangkulnya itu bisa begitu menyakitkan , tapi pada hari itu semuanya terasa begitu menyakitkan bahkan detik detik yang berganti terasa begitu menyakitkan. WARNI...