Relasi Rasa 12

1.5K 99 2
                                    

السلام عليكم

•••

Ustadzah Liana terus berlari, sudah beberapa kali ia tersandung oleh gamisnya sendiri. Gus Haqi yang berjalan di belakangnya tersenyum geli, sampe segitunya demi tidak terlambat pikir Gus Haqi.

"Aduh," ringis Ustadzah Liana yang kali ini benar benar terjatuh karena ceroboh dan tidak memperhatikan jalan yang berundak.

Gus Haqi yang berada tidak jauh dari posisi Ustadzah Liana berjalan mendekat, dengan tangannya dimasukan ke dalam kantung celana bahannya Gus Haqi kini sudah berada tepat di depan Ustdzah Liana yang sedang bergumam tak jelas.

"Kenapa ada tangga disini sih," gumam Ustadzah Liana yang tak menyadari kehadiran Gus Haqi.

"Mau kamu marah sampai berbusa pun bakal percuma yang salah disini itu kamu kenapa malah marah dengan lantai yang tidak berdosa," sindir Gus Haqi pada Ustadzah Liana yang diam terkejut karena gumamannya itu di sahuti oleh seseorang.

Perlahan kepalanya mendongak melihat dengan jelas sosok yang tadi menyindirnya, lantas ia membuang muka karena Gus Haqi balik menatapnya dengan senyum yang menyebalkan menurut Ustadzah Liana.

"Gus Haqi nyindir saya?" Tanya Ustadzah Liana sinis, merasa tersinggung atas sindiran Gus Haqi yang dilayangkan untuknya.

"Tidak, saya ngomong untuk yang merasa saja,"

"Tapi saya merasa gimana dong,"

"Alhamdulillah kalau begitu jika anti sadar,"

"Tuhkan jadi bener Gusnya nyindir saya," ucap Ustadzah Liana sambil menggembungkan pipinya yang terlihat lucu di mata Gus Haqi yang tidak sengaja melihatnya.

"Cepat bangun Ustadzah atau mau cosplay jadi suster ngesot hmm?" Ucap Gus Haqi yang mampu membuat Ustadzah Liana melebarkan matanya tak terima.

"Kok malah jadi ngatain saya sih Gus, saya tersinggung loh." Ucap Ustadzah Liana lalu berdiri dari posisi jatuhnya.

"Saya berbicara sesuai kenyataan tadi kan posisi Ustadzah seperti suster ngesot," Ucap Gus Haqi asal bicara.

"Gus-"

"Ssstt kamu kayanya sudah terlambat ke kelas deh," peringat Gus Haqi yang menyela ucapan Ustadzah Liana.

Ustadzah Liana mengecek handphone nya dan benar saja di layar handphone nya tertera bahwa ia terlambat dua menit, lantas dengan hati yang sedikit dongkol ia berbalik untuk meneruskan jalanya tanpa memperdulikan Gus Haqi yang menggelengkan kepalanya pelan.

"Assalamualaikum Ustdzah," salam Gus Haqi sedikit berteriak.

Ustdzah Liana memberhentikan langkahnya kala mendengar ucapan salam yang berasal dari belakangnya, lagi dan lagi Gus Haqi menyindir nya karena lupa mengucapkan salam. Dengan senyum terpaksa ia lantas berbalik menatap sekilas Gus Haqi lalu ia pun berkata,

"Waalaikumsalam Gus,"Jawabnya sedikit keras mungkin terbawa emosi.

Gus Haqi yang mendengar intonasi ucapan Ustdzah Liana lantas terkekeh pelan, setelah itu melanjutkan kembali jalannya.

RELASI RASA [END]Where stories live. Discover now