Dahi Sarah berkerut. “Gue gak ngerasa pesen paket tuh.”

Miki melihat nama si pengirim, dan ternyata itu dari salah satu brand ternama di dunia. Sarah lekas membuka paket tersebut, matanya membelalak kala melihat isi paket tersebut. Isinya adalah sebuah dress berwarna pink pastel.

What the fuck baby, ini baju keluaran terbaru.” Pekik Miki.

Saat Miki tengah kegirangan melihat isi peket tersebut tiba-tiba ponsel Sarah berbunyi.

“Halo.”

“Udah terima paketnya?”

Sarah menatap sebenar paketnya. “Udah. Ini dari Bapak?”

“Iya. Saya mau kamu pakai baju, sepatu sama aksesoris yang saya belikan untuk dinner besok malam.”

“Tapi ini berlebihan, Pak.”

“Bagi saya tidak ada yang berlebihan untuk kamu. Kalau gitu saya tutup dulu teleponnya.”

Sambungan diputus secara sepihak oleh si penelepon.

“Dari siapa?” tanya Miki.

“Dari Pak Direktur.”

Mata Miki membalalak. “What!

“Besok malam Pak Direktur ngajak dinner.”

Miki kembali terlihat terkejut. “Akhirnya Pak Direktur bergerak juga. Aku kira dia Cuma berani mencintai dalam diam, eh sekarang mulai bergerak.”

Bukan rahasia umum lagi kalau direktur So Beauty sangat menyukai Sarah. Direktur So Beauty bahkan sering mendatangi lokasi syuting atau lokasi pemotretan Sarah, padahal laki-laki itu jarang sekali mengunjungi tempat-tempat seperti itu. Meski tidak mengungkapkan secara langsung perihal perasaannya, tapi semua orang tau bahwa Pak Direktur menyukai Sarah dari gelagat dan cara bicaranya.

Mereka kembali membuka kotak kedua yang berisi sebuah heels berwarna cream yang masih satu merek dengan dressnya. Dan terakhir mereka membuka kotak terakhir berisi perhiasan.

“Wah, effort Pak Direktur bener-bener ya...” Miki sampai lemas saat mengetahui seberapa mahal barang-barang yang diberikan Pak Direktur untuk artisnya ini.

Seketika itu juga Sarah langsung memegang kepalanya yang terasa pusing. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan direktur So Beauty itu.

***

Malam ini sesuai janji, Sarah, Leia dan beberapa teman model lainnya bertemu di sebuah club malam yang ada di sebuah hotel. Mereka ke sini untuk menghilangkan penat setelah lama bekerja. Mereka semua memesan minuman beralkohol sambil menghisap rokok masing-masing terkecuali Sarah.

“Eh, Sar. Denger-denger lo kencan sama direktur So Beauty ya?” tanya Manda.

“Enggak!” sergah Sarah.

“Masak sih? Tapi beritanya nyebar lho di kantor.”

Mata Sarah membelalak. “Hah? Emang iya?”

Mereka semua kompak mengangguk.

“Katanya lo dikirimin beberapa barang mewah sama dia.” Kata Leia.

“Kalau itu emang iya. Tapi kami gak kencan kok.” Ucapnya meluruskan.

“Bukan enggak, tapi belum.” Kata Merry.

“Kalau sampai kalian kencan, dunia permodelan pasti gempar sih. Secara lo model yang lagi naik daun banget, So Beauty juga brand yang lagi hype. Pasti meledaklah.” Ucap Leia.

Runtuh : Luka dan Cinta (Terbit)Where stories live. Discover now