- d u a -

1.5K 216 37
                                    

*Warning ⚠
Akan ada banyak skinship antara Sunoo dan seme-seme selain Sunghoon. Harap bersabar, ini ujian 😁

 Harap bersabar, ini ujian 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeseung menepati janjinya. Setelah pesta usai, Sunoo bergegas memasuki kamar mengingat waktu terang adalah saat dimana vampir beristirahat. Dan sekarang fajar hampir menyingsing. Di atas ranjang megahnya, Sunoo melihat seseorang terbaring dengan kedua mata terpejam. Entah apa yang sudah Heeseung lakukan kepadanya, Sunoo tidak peduli. Yang terpenting baginya adalah ia mendapatkan apa yang ia mau.

Dengan senyuman merekah, Sunoo menaiki ranjang. Membuka pakaian dan sepatu Sunghoon —hanya meyisakan celananya saja. Lalu mengganti pakaiannya sendiri dengan piyama sebelum merebah di samping si tampan itu.

"Kau sangat tampan," pujinya seraya membuat garis lurus di sepanjang tulang hidung Sunghoon, lalu mengecup bibirnya sekilas.

Diusapnya bibir kemerahan itu, ditariknya sedikit di bagian bawah seraya mengekeh, membayangkan memasukkan lidahnya di antara dua material basah itu. Lantas ia meraba setiap jengkal tubuh depan Sunghoon yang terasa keras karena pahatan ototnya yang terawat, menciuminya sedikit demi sedikit dari leher ke dada, kemudian ke perut, dan...

"Kau pikir apa yang kau lakukan?!" Suara Sunghoon terdengar seiring kepala Sunoo yang dicengkeram.

Tubuhnya pun memelanting di atas ranjang, dadanya diduduki, diapit dua paha yang juga terasa keras.

"Kau sudah bangun?" Sunoo tersenyum.

"Apa kau sadar yang kau lakukan itu menjijikkan?" suara Sunghoon terdengar sarkas.

Sunoo menggeleng. "Aku hanya mengagumi dirimu. Kenapa kau marah?"

Wajah datar itu menatap sinis. Mencampakkan Sunoo, beranjak dari atas tubuhnya lalu mengambil pakaiannya yang telah berserakan di lantai. Memakainya satu persatu.

"Kau mau kemana?"

"Pulang."

Tawa Sunoo pecah mendengarnya, membuat Sunghoon kesal. Tetapi alih-alih melampiaskan kekesalannya, Sunghoon lebih memilih mengabaikan lelaki kecil itu. Melangkah menuju pintu kamar super besar bernuansa bronze yang beraroma harum —seperti pemiliknya.

"Kau pikir kau bisa lari dariku?" Sunoo bertanya —setengah mengejek.

Ia berdiri di tengah ruangan. Diam-diam Sunoo menggigit pergelangan tangannya sendiri dan menjatuhkan setetes darahnya ke atas lantai marmer. Lambat laun sebuah pola berwarna merah membentuk, menjalar ke seluruh lantai dan dinding-dinding kamar. Secara kasat mata, tanpa sepengetahuan Sunghoon. Begitu pria berkulit albino hendak menggenggam handle pintu tubuhnya terpelanting ke belakang. Telapak tangannya panas dan berasap, seolah baru saja tersengat aliran listrik yang sangat kuat.

Dan Sunoo menertawainya. Membuat amarah Sunghoon memuncak dalam sekejap mata. Ia menatap tajam. Kedua tangannya mengeluarkan cakar hitam dan iris kanannya berubah menjadi merah seperti iris vampir, sedangkan iris kirinya berwarna kuning. Ciri khas werewolf. Ia mendesis bengis, menampakkan taring panjangnya yang haus darah. Secepat embus angin melesat, mencengkeram leher Sunoo dan mendorongnya hingga menghimpit dinding.

[ SUNSUN ] DYSTOPIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang