✈️CHAPTER 32 : TRAGEDI MENYAYAT HATI

11.4K 816 181
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Jangan lupa sholawat temen temen

{Allahumma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad}

❗SEBAIK BAIK BACAAN ADALAH AL-QUR'AN❗

📍Sebelum lanjut jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan vote dan komen di setiap paragraf ya, gratis kok📍

[Jika ada typo, harap di tandai ya chingu🙏🏻]

Disaat kita sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi sebuah musibah, maka disaat itu kita tidak akan merasakan kecemasan dengan takdir Allah yang belum terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disaat kita sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi sebuah musibah, maka disaat itu kita tidak akan merasakan kecemasan dengan takdir Allah yang belum terjadi

-Captain To Jannah-

------

Lima hari sudah berlalu. Kini seorang captain pilot dengan seragam lengkap beserta name tag 'Zayyan Al-Fatih' di sebelah kanan nya, bisa merasakan kelegaan dan kebahagiaan yang sangat luar biasa. Dengan ditemani udara pagi di bandara Jeddah yang menyejukkan, ingatannya melayang pada panggilan video bersama sang istri kemarin. Suaranya, yang lembut masih bergema.

"Assalamu'alaikum, mas..." Zayna tersenyum manis, matanya berbinar menatap layar ponsel.

"Wa'alaikumussalam, habibati..." "Captain Zayyan mengusap lembut layar ponselnya, seakan ingin menyentuh wajah istrinya.

Wajah cantik itu sudah sangat dirindukan oleh sang captain.

"Bagaimana kabar kamu di Indonesia setelah mas tinggal beberapa hari, sayang?" Captain Zayyan mengerutkan dahi sedikit, menunjukkan kekhawatirannya.

"Meriang, mas..." Zayna memberikan jawaban dengan wajah lesu, membuat sang suami khawatir.

"Ya Allah, sayang. kamu sakit? sudah minum obat? sudah minta bunda antarkan ke rumah sakit belum?"

"Zayna gak butuh obat ataupun ke rumah sakit, mas. Zayna cuma butuh pelukan mas Zayyan. Setelah di peluk mas Zayyan pasti bisa langsung sehat lagi." Zayna tersenyum simpul, matanya berkaca-kaca.

"Kan Zayna meriang, merindukan kasih sayang," lanjut Zayna.

"Astaghfirullah, istriku." Terlihat Captain Zayyan membuang nafas lega.

"Mas sudah khawatir, sayang. takut kalau kamu beneran sakit."

"Jangan sakit-sakit ya, istri mas. In sya allah besok mas sudah flight ke Indonesia. Doakan saja perjalanan suami mu lancar sampai tujuan ya, sayang."

"Alhamdulillah... beneran, mas?" Manik mata Zayna terlihat berbinar, hatinya girang sekali.

"Akhirnya, rindu Zayna akan segera terobati," keluhnya dengan perasaan syukur.

CAPTAIN TO JANNAH (segera terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang