Part 1

13.2K 463 35
                                    

Setiap kejadian memiliki maksud di dalamnya. Berhenti menyalahkan keadaan, dan tataplah masa depan. Tidak ada cinta yang tidak melukai. Kau hanya harus menyembuhkan luka dengan cinta itu sendiri.

----

Semilir angin musim dingin ini begitu menusuk kulit. Hanya sedikit orang yang terlihat di jalanan. Mungkin karena suasana yang mendukung untuk berada di bawah selimut dan meminum ocha panas malam ini. Hanya orang-orang yang memiliki keperluan mendesak atau mereka yang baru pulang dari bekerja yang terlihat di jalan-jalan pertokoan desa Konoha. Namun, sepertinya hal ini tidak berlaku untuk seorang gadis muda yang tengah duduk di sebuah kursi kayu dekat gerbang masuk desa. Gadis itu duduk sambil memejamkan matanya. Sesekali ia menghela nafas panjang, seperti meresapi suasana malam dingin itu.

"Kumohon, jangan pergi!"

"Aku mencintaimu! Sangat mencintaimu! Aku akan membuat apapun dan melakukan apapun yang membuatmu bahagia asalkan kau tidak pergi, aku mohon!"

Kelopak mata gadis itu terbuka, tampak sepasang mata hijau cemerlang, bagaikan emerald. Indah, namun terlihat rapuh. Emerald itu digenangi oleh air mata yang siap jatuh. Tangannya mengepal keras, seperti memerintahkan air mata tersebut untuk kembali masuk. Perlahan, kepala gadis itu terangkat ke atas. Ia menengadah ke langit malam yang tampak gelap tanpa kerlap-kerlip bintang ataupun cahaya hangat bulan. Persis perasaannya saat ini. Gelap. Mungkin maksud gadis itu menengadah agar air matanya tak jatuh, atau untuk melihat langit malam. Atau mungkin keduanya.

"Kau sangat menyebalkan"

Angin kembali bertiup, membuat rambut merah muda gadis itu sedikit bergerak menutupi sebagian wajah cantiknya. Matanya kembali terpejam. Kembali merekam ulang memori-memori dalam otaknya tentang kejadian-kejadian yang tak bisa ia lupakan.

"Sakura-chan! Apa yang kau lakuan disini?!" tiba-tiba terdengar suara nyaring seorang pemuda. Gadis itu membuka matanya, kemudian menoleh ke arah suara tersebut.

"Malam ini sangat dingin! Kenapa kau berada di luar seperti ini, eh?" pemuda itu bertanya lagi. Mata birunya memancarkan kekhawatiran. Ia kemudian menempatkan diri duduk disebelah Sakura, nama gadis itu.

"Ah, Naruto. Kau sendiri sedang apa disini bersama....." ia kemudian mengalihkan pandangannya kepada orang lain yang tampak setelah Naruto duduk disebelahnya, seorang pemuda, sedang berdiri disebelah Naruto. Sakura menatap pemuda itu. Pemuda dengan rambut biru kelam, dan mata onyx yang menatapnya tajam. Tatapan itu, menusuk Sakura, hingga ke ulu hatinya.

"Sasuke-kun...?" Sakura menyelesaikan kalimatnya dengan lirih.

"Kami baru saja menyelesaikan misi dari Kakashi-sensei! Kami baru saja akan pergi makan ramen dan melihatmu duduk disini sendirian, Sakura-chan!" Naruto, pemuda dengan rambut jabrik kuning yang selalu bersemangat itu menjelaskan kepada Sakura. Salah satu sahabatnya, rekan setimnya, salah satu orang yang sangat berharga di kehidupannya. Sakura, telah menjadi seorang saudara bagi Naruto, bahkan Sakura adalah cinta pertamanya.

"Kau sedang apa?" Sasuke bertanya dengan nada datar. Suara itu seketika membuat Sakura terpaku sepersekian detik. Dengan segera, ia tersenyum simpul menatap Sasuke.

"Ettooo... Sasuke-kun, Naruto, aku hanya sedang ingin jalan-jalan saja. Bosan dirumah,"

"Eh? Tapi, disini dingin sekali Sakura-chan! Apalagi kau tidak pakai baju dingin. Bagaimana sih?" Naruto melipat tangannya di depan dada. Memandang sakura heran. Sasuke menaikkan satu alisnya semakin menatap Sakura tajam. Sakura menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan terkekeh.

"Kenapa kalian berlebihan begitu, eh? Aku ini tidak lemah, aku baik-baik saja" ucapnya sambil menggerak-gerakkan tangannya di depan wajah. Ya, tentu saja semua orang juga tahu bahwa tidak ada yang berani main-main dengan gadis ini. Seorang kunoichi hebat, murid kesayangan Tsunade-salah satu sannin legendaris dan Hokage kelima- yang memiliki kekuatan luar biasa hingga dapat membelah bumi dengan satu kali pukulan.

Kimi o Matteiru, Sasuke-kunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang