"Kalau boleh jujur, aku sebenarnya ingin eonnie tinggal di Seoul. Bukan berarti aku tak ingin eonnie ada di sisiku dan Lisa, tapi saat ini yang paling memerlukan kehadiran eonnie adalah Jennie eonnie. Masalah panti asuhan eonnia tak perlu khawatir, sepulang sekolah aku dan Lisa akan membantu Suster Taeyeon dan Suster Yuri untuk mengurus panti. Kami sudah membicarakan ini sejak lama, tapi kami tak memiliki waktu untuk menyampaikannya pada eonnie karena eonnie terlalu sibuk"

"Jadi, eonnie tak perlu mengkhawatirkan kami atau pun panti asuhan. Jadi buatlah keputusan sesuai hati eonnie. Lagipula apapun keputusan eonnie nanti baik aku, Lisa, Suster Taeyeon, Suster Yuri bahkan Jennie eonnie sekali pun pasti akan menghargai keputusan itu. Karena eonnie selalu tahu yang terbaik,"

Jisoo menatap Rosé dengan pandangan berkaca-kaca. Sebelah tangannya yang bebas mengusap pipi sang adik dengan penuh kasih sayang, "Sejak kapan Roséku yang selalu memeluk boneka pikachunya dengan erat menjadi sedewasa ini, hm?"

"Hehehe, aku memang sudah dewasa tahu eonnie," ucap Rosé sambil memeluk sang kakak dengan erat.

"Kau benar," ucap Jisoo sambil mengusak gemas surai sang adik, "Kalau begitu sekarang ayo kita tidur, kau masih harus pergi ke Sekolah besok"

"Aku ingin tidur dengan eonnie saja" sahut Rosé manja

"Tapi kasurnya tidak akan cukup untuk tiga orang Rosé-ya"

"Kita tinggalkan saja Lisa di kamar seorang diri. Lagipula, suara dengkuran Lisa kencang sekali, aku jadi tak bisa tidur eonnie"

Jisoo tertawa pelan, "Nanti Lisa ngambek loh," ucap Jisoo

"Kalau aku sogok dengan makanan pasti tidak akan ngambek lagi kok eonnie. Ayolah, aku ingin tidur dengan eonnie saja"

"Baiklah-baiklah, ayo kita tidur," ucap Jisoo lantas melepaskan dekapannya pada sang adik lalu mendorong kursi roda Rosé menuju ke kamarnya.

Keesokan harinya Jisoo kembali mengunjungi sang adik. Besok adalah jadwal sidang penjatuhan hukuman bagi Jennie. Maka dari itu Jisoo ingin mengunjungi adiknya itu untuk memberikan dukungan secara moril juga memberitahukan perihal keputusannya yang sudah ia pikirkan matang-matang.

"Eonnie"

Jisoo dengan segera mendongak, mengulas sebuah senyum lebar kala melihat sosok Jennie yang sudah duduk di hadapannya. Wajah anak itu kini tak sepucat dan setirus dulu lagi, Jennienya kini nampak sedikit hidup.

"Hai, bagaimana kabarmu?" sapa Jisoo

"Aku baik seperti yang eonnie lihat, meski kalau boleh jujur aku sudah merindukan berjalan-jalan di luar padahal resmi di tahan saja belum," ucap Jennie enteng yang membuat Jisoo meringis pelan. Kim Jennie dan sarkasmenya memang tidak akan pernah bisa dipisahkan.

"Kau siap menjalani sidangmu besok?"

"Siap tak siap, tentunya aku harus siap eonnie. Lagipula aku ingin semua ini cepat berlalu. Semakin cepat hukumanku di jatuhkan, semakin cepat juga aku akan terbebas dari sini"

"Kau tenang saja besok aku, Lisa dan Rosé pasti akan datang kepersidanganmu. Sebenarnya kedua adikmu tadi pagi merengek minta ikut namun tak ku izinkan karena mereka harus pergi ke Sekolah"

"Ah, padahal aku benar-benar merindukan kedua adikku," ucap Jennie sambil mengerucutkan bibirnya, "Ah, tidak, aku hanya merindukan Rosé saja" koreksi Jennie

Jisoo tertawa pelan, "Yakin tidak rindu pada Lisa juga?" tanyanya dengan nada menggoda.

"Emm, rindu sih. Tapi hanya sedikiit," balas Jennie

Jisoo tersenyum sebelum wajah gadis itu berubah serius, "Jennie-ya, ada hal yang ingin aku sampaikan padamu sebelum persidanganmu esok"

Jennie mengernyit, "Ada apa eonnie?" tanyanya

"Ini soal keputusanku mengenai kepala panti asuhan juga tentang kepergianku ke Busan," ucap Jisoo, "Aku sudah memutuskan bahwa aku akan tetap di Seoul dan bekerja di sini, masalah kepala panti asuhan akan aku ambil ketika kau terbebas dari hukuman penjaramu"

"Eonnie-"

"Ini bukan karena salahmu Jennie-ya," potong Jisoo cepat kala melihat mata sang adik yang diliputi rasa bersalah, "Aku sudah membicarakan ini dengan Lisa dan juga Rosé tadi pagi dan mereka menyetujui keputusanku. Jadi aku harap kau mau mengerti dan menyetujuinya juga"

"Tapi bagaimana dengan Lisa dan juga Rosé, apakah mereka akan baik-baik saja tanpamu di Busan?" tanya Jennie cemas.

"Mereka akan baik-baik saja di sana karena ada suster Taeyeon dan juga suster Yuri. Yang lebih mengkhawatirkan adalah dirimu , kau tak memiliki keluarga satu pun di Seoul dan aku tak ingin kau merasa ditinggalkan oleh kami. Maka, dari itu aku memutuskan akan menetap di Seoul dan mengunjungimu setiap harinya nanti agar kau tak merasa jauh dari rumah"

"Jennie-ya, aku tahu masa lalumu yang ditinggalkan oleh ibumu. Meski kau tak pernah mengatakannya padaku secara langsung namun aku tahu kau paling takut untuk ditinggalkan. Jadi, aku akan tetap di sini dan tak akan meninggalkanmu. Kita lewati semua ini bersama-sama yah," ucap Jisoo sambil tersenyum

Jennie menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, mata gadis itu sudah berkaca-kaca. Benar apa yang dikatakan oleh Jisoo, meski ia tak menunjukkannya secara langsung namun Jennie sebenarnya takut untuk ditinggalkan. Ia takut tak dapat kembali pulang pada rumah satu-satunya yang ia miliki di dunia ini.

"Eonnie, terima kasih," ucapnya tercekat sambil membungkukan tubuhnya.

Sungguh, Jennie tak dapat mengambarkan rasa syukur di dalam hatinya karena memiliki keluarga sebaik Jisoo, Lisa dan juga Rosé. Ia pikir, setelah kejahatan yang dilakukannya ia akan ditinggalkan oleh keluarganya. Namun, orang-orang yang bahkan tak sedarah dengannya itu malah tetap mau merangkulnya dan tak membiarkannya seorang diri. Rasanya akan sangat kurang ajar jika Jennie meminta hal lebih kepada Tuhan setelah Ia memberikan rumah sehangat ini untuk Kim Jennie.

"Kim Jennie, waktu kunjungan sudah habis"

"Kim Jennie jangan khawatirkan apapun esok hari, jaga kesehatanmu. Sampai bertemu besok" ucap Jisoo cepat kala melihat sang adik yang sudah hendak di bawa pergi.

"Baik eonnie," ucap Jennie, "Ah iya, katakan pada Rosé dan Lisa bahwa aku sangat merindukan mereka dan tak sabar untuk bertemu dengan mereka besok"

"Akan eonnie sampaikan," ucap Jisoo sebelum Jennie benar-benar hilang dari pandangannya. 

Holla, lama gak update yah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Holla, lama gak update yah. Gimana nih kabar kalian? Semoga baik-baik aja yaaah. Jangan lupa untuk vote dan comment. See you di chapter selanjutnya~. (Doakan semoga Jiwoo segera dapat ilham untuk mengetim chapter selanjutnya yah:"))

—kissandhug—

MI CASAWhere stories live. Discover now