Alternatif : Cinta Yang Tak Seharusnya
Pairing : Yizhan
Genre : Romance Bl
Top : Wang Yibo
Bott : Xiao Zhan
Status : On Going
Xiao Zhan dan Kakak Ipar
Update setiap malam jum'at
Start : 08 May 2021
End : -
...
Xiao Zhan tidak tahu harus bereaksi apa. Mereka berdiam diri selama beberapa saat. Kenapa dia merasa seolah sedang ketahuan berselingkuh padahal hanya mengobati lukanya. Sedangkan Yibo menarik tangannya yang memegang tangan lembut Zhan, kemudian menutup botol antiseptik itu. Xiao Zhan yang sedang dipandang kakaknya, Yu Qi, langsung merunduk dan pamit. Tidak enak harus berada di tengah suami istri itu. Yah, mengabaikan rasa nyeri di hatinya karena harus meninggalkan seseorang yang dicintainya bersama istri tercinta.
Sedangkan Yu Qi mengawasi Zhan hingga masuk kamar. Kepalanya bahkan belum menoleh kembali sedangkan pintu kamar itu sudah tertutup. Pandangannya hanya biasa cenderung terlihat datar.
"Kenapa bangun?" Wang Yibo mencoba menarik perhatian sang istri.
"Kenapa dengan anak itu? Tangannya berdarah." Ujarnya kembali dengan wajah lembut.
"Oh, terserempet mobil." Yibo menjawab sambil membereskan kekacauan diatas meja. Dia berjalan ke sudut ruangan untuk mengembalikan barang p3k itu. Sedangkan sang istri mengikutinya.
"Anak itu, susah sekali dinasehati. Dimana saja pasti mendapat luka. Sebenarnya dia itu kuliah atau tawuran?" Gerutu sang kakak.
Yibo paham istrinya itu sangat menyayangi adiknya makanya ketika mendapat musibah orang yang pertama kali mengamuk adalah Yu Qi. Sang kakak tidak mau sedikitpun melihat ada luka di tubuh adiknya.
"Hm. Sudah. Dia tidak apa-apa. Jangan khawatir. Lebih baik tidur saja."
"Jatah." Celetuk Yu Qi dengan senyuman.
Reaksi Wang Yibo malah sebaliknya. Pemimpin perusahaan itu berwajah datar. Kemudian tanpa diduga dia mengangguk. Mereka berdua langsung masuk kamar dan mengunci pintu.
Sedangkan pemuda manis yang sejak tadi mengintip pun harus mendengar itu semua. Hah, dia menghela nafas panjang. Bibirnya mengerucut ingin menangis. Kenapa harus dia yang memiliki perasaan dengan kakaknya. Jika begini ya tentu saja dia yang sakit hati. Tanpa banyak mendumel, Zhan melempar tubuhnya ke kasur. Memasang headset kemudian menyalakan lagu sekeras mungkin. Masa bodoh dengan telinganya yang budek nanti. Intinya jangan sampai mendengar hal-hal yang tidak ingin dia dengar. Sangat menyebalkan. Benar tadi dia menginap di rumah temannya saja. Tapi dia merindukan Daren....
Atau bapaknya.
Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
Pagi-pagi sekali Xiao Zhan berkutat di dapur untuk memasak. Memang ini niatnya sendiri. Dia ingin memasakkan untuk orang rumah karena sudah baik padanya. Ah, ngomong-ngomong soal orang rumah. Dia akan memutuskn mencari rumah sendiri dan bekerja. Dia tidak mau merepotkan Gege dan istrinya. Atau—lebih tepatnya menghindari pria yang sudah mengambil hatinya.
Sedangkan makanan sudah siap di meja, bersamaan dengan itu Zhan yang melepas apronnya melihat ke arah kamar yang terbuka. Daren sudah bangun dan mengucek matanya. Terbitlah senyuman Zhan dan menghampiri si bocah.
"Halo pangeran kecil? Bagaimana tidur mu? Nyenyak??" Tanya Zhan penuh kasih sayang. Dia membungkuk untuk melihat mata kecil Daren yang lucu ketika merem. Bibir kecilnya cemberut.