"Ah.. itu masuk akal.."
Serma.

Namun, di saat mereka berbicara santai, Seseorang berkata di radio.

"<Sksksks.. Lettu Arief! Kami dari"Unit-3 Anoa" Ada sesuatu yang mengejar kita dari belakang.! Makhluk itu mirip Komodo dengan ukuran yang besar! Memiliki Kepala layaknya Buaya namun bertanduk!Berwarna coklat serta memilik
Duri-duri Lancip di Sekujur Punggungnya!"

"!!?" Arief pun menjadi Shock..
Dia pun membuka Kaca Kendaraan dan melihat ke Spion,
Nampak, Makhluk seperti komodo yang sangat besar. Karakteristiknya mirip dengan yang dijelaskan oleh Unit Ke-3.

Sersan Bagus pun juga melakukan hal yang sama.
Dia Menengok ke Spion. Dan melihat makhluk yang Familiar
Dengannya.

"Apakah itu jangan-jangan...
Naga Darat!!?"

Arief yang berada di sampingnya pun langsung menoleh ke Arah Sersan Bagus. Tidak hanya Arief, namun personil lain juga.

"Apakah itu benar!? Apakah itu benar Sersan!?" Arief benar -benar terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Sersan Bagus.

"Itu seperti yang saya lihat di Anime Fantasi atau Isekai!"
Pernyataan Sersan Bagus membuat para personil lain semakin terkejut.

Memangnya Ada makhluk seperti itu!?" Serma Muhammad Adi bertanya kembali.

"Jika Ini dunia lain maka ini hal yang wajar.." Ujar Arief.

"Baiklah! Sersan Bagus!
Putar balik kendaraan! Kita akan
Menghajar Naga sialan itu!!" Teriak Arief.

"Baik Lettu!!" Balas Sersan Bagus.

"Lettu! Apa yang akan anda coba lakukan!?" Desak Serma.

"Pake Nanya!"

Kendaraan Unit-1 Komodo
Berputar balik. Membuat kendaraan lain menjadi keheranan.

"Unit lain Tetap maju dan pertahankan kecepatan!" Teriak Arief di Mikrofonnya.

""<Siap Lettu!>""

Kini Arief yang berada di Komodo pun sedang menatap
Naga Darat itu dengan tatapan tajamnya.

"Sertu Herman! Kendalikan RCWS! Tembak Kadal sialan itu!"

"Siap Lettu!"

Sertu Herman pun menggerakkan Joystick remote control RCWS. Dan mengarahkan RCWS tepat ke Badan Naga.

"Tembak!!"

Drrrrrt!

Drrrrrt!

Drrrrrt!

Peluru kaliber .50. Cal atau
7,62 mm dari senapan M2 browning Ditembakkan. Mengenai badan Naga darat. Namun seolah-olah Naga itu tidak merasakan apa-apa.
Gesekan sisik Naga dan peluru
Kaliber 7,62 mm menyebabkan Percikan api.

Drrrrrt!

Drrrrrt!

Naga Darat itu maju seolah-olah tidak terjadi apa-apa pada tubuhnya. Naga itu terus maju tanpa menghiraukan Tembakan yang di lontarkan Oleh Unit-1.

"Hiii!!! Lettu! Itu tidak berdampak apa-apa!" Sersan Bagus merasakan tubuhnya Menggigil sedari tadi.

"Tetap maju! Kurangi sedikit kecepatan!"

Sementara Arief Juga membatu untuk menembaki Naga darat.

Drrrrrt!

Drrrrrt!

Drrrrrt!

"Sisiknya sangat tebal Seperti tank! Apakah ada yang membawa RPG!? Atau apapun itu!?" Ucapnya Di Mikrofon.

GATE: Thus the TNI Fought There!Onde histórias criam vida. Descubra agora