"Kasian banget sih, si Lisa hahaha," ucap Iva, dalam hati mengkasihani sambil menertawakan Lisa.

Lisa pun langsung pergi dari sana, dan langsung meneteskan air matanya karena sakit hati dengan perkataan keluarganya.

***

Sesampainya di sekolah, Lisa langsung menuju ke kelasnya.

Gebrak!

"HALLO GES! ASSALAMU'ALAIKUM... APAKABAR SEMUANYA? LISA YANG PALING CANTIK INI COMEBACK," teriak Lisa cempreng setelah menggebrak meja dengan kerasnya.

"EH EMAK-EMAK!"

"EH CICAK MAKAN KODOK!"

"SEMPAK SYAM WARNA MERAH EH WARNA MERAH!"

"EH AYAM TELOR PELANGI!"

"INNALILAHI KUCING TETANGGA JANDA KEMBANG!"

"EH AYY MALING KUTANG EMAK!"

"AKU JAMET AKU JAMET!"

Dan masih banyak lagi latahan teman-teman Lisa, karena kaget oleh gebrakan Lisa di meja.

"LISAA!!" teriak serentak murid berbarengan karena kesal kepada Lisa.

"Ehehe maaf-maaf ges, Lisa sengaja cmiw," ucapnya watados.

Para murid pun hanya bisa bersabar dan berserah diri kepada sang pencipta, eh engga deng kek mau mati aja.

***

Dikelas XI IPS 2 ini sedang berlangsung pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu bahasa kita sehari-hari dan yang selalu dipakai.

Namun siapa sangka, ternyata banyak orang-orang yang tidak menyukai pelajaran Bahasa Indonesia. Padahal 'kan, itu bahasa sehari-hari kita dan seru juga.

Kalau kata sebagian murid kelas XI IPS 2 sih alasannya karena terlalu banyak cerita, nulis, sama membaca.

"Baik anak-anak, ibu akan memberikan tugas. Yaitu tugasnya membuat puisi dengan tema bebas sesuai apa yang diinginkan kalian. Tugasnya harus selesai dalam satu jam pembelajaran kita. Satu jam lagi, untuk membacakan hasil puisi kalian masing-masing," perintah Ibu Yuli memberikan tugas, guru Bahasa Indonesia.

"Baik Bu," balas semuanya dan langsung dengan sigap mereka membuat puisi.

Satu jam berlalu, mereka akhirnya dipanggil satu persatu untuk ke depan.

Dimulai dari Syam, karena dia sangat suka pelajaran Bahasa Indonesia.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya akan membacakan puisi yang berjudul ibu," ucap Syam

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," balas murid-murid.

Ibu
Tiada upaya ku membalas kasih sayangmu
Begitu besar rasa cinta kasihmu kepadaku
Sangat mendalam dan tak tergantikan
Oleh apapun

Ibu

Doakan aku agar menjadi
Anak terbaik bagimu

Bimbing aku supaya
Selalu berbakti kepadamu

Tuntunlah aku
Dengan segala nasehat kebaikanmu

"Sekian puisi dari saya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," penutup dari Syam.

Lalu semuanya pun bertepuk tangan untuk Syam.

Giliran Lia.

"Aku akan berpuisi, yang berjudul Cowok Fiksi." Lia berkata dengan lantang.

Lalu mereka semua menahan tawanya karena Lia yang unik ini.

I'M TALISA || ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora