"Mas sombong banget sih, cuman minta nomor hp aja sampe di banding-bandingin " wanita itu kesal bahkan wajahnya merah karena marah.

"Iya saya sombong, mangkanya istri saya yang bisa dapetin saya." Kata Hariz lalu pergi ke arah bangku ujung yang sudah duduk dua laki-laki yang tidak Salwa ketahui.

Salwa melihat wanita itu menghentakkan kakinya karena kesal, lalu pergi dengan wajah marah. Nabila langsung tertawa lepas, sampai-sampai ia memegang perutnya karena menertawakan wanita yang berani menggoda suami sahabatnya.

"Kapan pak Hariz nikah?" Pertanyaan Sara membuat Nabila berhenti tertawa.

"Kemarin katanya elu jalan sama Daniel, kemana?" Nabila mulai mengalihkan pembicaraan, karena belum saatnya semuanya terungkap.

"Oh itu, ya biasalah anak muda"

"Wah... Jangan, jangan..."Nabila mencurigai Sara.

"Otak lu gak usah cetek, elu kira gua cewek apaan!" sarkas Sara.

"Ya siapa tau"

Nabila langsung tertawa saat melihat wajah kesal Sara, padahal niatnya ingin bercanda malah Sara menganggap serius. Salwa hanya mendengarkan tanpa berkomentar, Salwa melihat kearah meja Hariz dan tepat saat itu juga Hariz sedang menatapnya dengan tatapan dalam.

Salwa langsung melihat ke arah lain, malu jika terciduk menatap laki-laki yang kita suka diam-diam dan malah laki-laki yang Kita suka juga menatap. Rasanya seperti ketahuan maling, sangat malu.

BRAK!

Semua terlonjak kaget, termasuk Salwa, Nabila dan Sara. seseorang tiba-tiba datang dan mengebrak meja mereka. Catrina pacar Riko, menatap Salwa tidak suka. Membuang foto polaroid ke arah Salwa. " Elu kalo gamon bilang, gak usah panjang beginian. Norak tau gak!"

Salwa menatap Catrina tidak mengerti, siapa dia bilang gamon? Gak ada sejarahnya Salwa gamonin cowok brengsek kaya Riko. Nabila melihat foto polaroid, foto yang menampilkan foto Salwa dan Riko yang sedang tersenyum ke arah kamera.

" Elu kali yang norak, ngelabrak orang didepan umum. Gak punya ruang VVIP ? Mau gua pesenin?" Tanya Sara yang tak kalah pedas.

"Hello sara, dimana-mana kalo mau ngelabrak itu ditempat umum. Bukan diruang VVIP, emangnya lagi rapat!" Catrina tak mau kalah.

"Bilang aja elu gak punya uang, mangkanya morotin uang cowok. Ups!" Sara tersenyum.

"ELU!" Tunjuk Catrina tidak terima.

"Lebih baik elu pergi deh, daripada rusuh disini." Kata Nabila yang sudah mulai muak dengan sikap Catrina.

"Gua gak punya urusan sama elu, gua punya urusan sama dia" ucap Catrina yang menunjuk Salwa.

Salwa menatap Catrina malas. " Terus elu maunya apa?"

"Gua mau elu jauhin Riko dan hapus kenangan tentang Riko. Gua takut elu ngambil Riko dari gua"

" Tanpa elu suruh juga udah gua lakuin" Ucap Salwa sinis. " bukannya yang perebut itu elu ya?"

" Jadi elu nyesel gua rebut riko dari elu ?"

My Husband Tetanggaku                                  Donde viven las historias. Descúbrelo ahora