Apologize [END]

Snippet 👀

Gadis cantik berkulit putih, mulus, dengan rambut hitam panjang lurus yang sangat indah. Memiliki mata besar tajam, bibir merah muda yang sexy, dan garis rahang yang terpahat rapih. Tubuh tinggi dengan berat badan yang ideal persis seperti putri kerajaan.
Gadis cantik blesteran ini merupakan putri dari pasangan Mahendra Dhaneswara dan Yurika Larasati.

》Diego Dhaneswara

Dengan tampang bad boy nya, dia bisa menaklukkan semua gadis. Garis rahang itu benar-benar meluluhkan para gadis. Hidung mancung dan tubuh tinggi menjadikan standar ketampanan untuk para laki-laki dan tipe pasangan ideal untuk para gadis. Dia adalah putra pertama dari pasangan Mahendra Dhaneswara dan Yurika Larasati.

Diva dan Diego merupakan kembar fraternal atau kembar tidak identik. Diego yang lahir lebih dulu lalu setelah nya Diva. Kini usia mereka sudah menginjak 18 tahun, dan mereka pun bersekolah di sekolah yang sama yaitu SMA Bramajaya. Sekolah swasta terkenal di kota ini, yang 90% siswa nya adalah anak dari orang terpandang. Dan 10% siswa nya adalah pertukaran pelajar dan murid beasiswa.

Sekolah ini berbeda dari sekolah negeri pada umumnya, dilihat dari fasilitas, bentuk sekolah, dan kurikulum nya. Sangat beruntung bisa bersekolah disini, karena tidak  semua anak bisa bersekolah disini. Karena fasilitas dan peluang masuk universitas ternama dan peluang kerja akan lebih terbuka jika kamu merupakan lulusan sekolah ini. Mereka diluar sana tidak akan meragukan dirimu jika nama Bramajaya ada di daftar pelajar mu.

Prestasi sudah tidak usah di pertanyakan. Bagaimana dengan perundungan ?

Nama sekolah ini sedikit tercoreng karena kasus tahun lalu yang menewaskan satu murid beasiswa. Murid itu tewas diduga karena ia mengalami perundungan di sekolah nya. Jadi sekolah ini diliburkan sebulan penuh untuk pemeriksaan.

"Masa lalu hanyalah masa lalu, tidak usah dibahas lagi" ucap seseorang yang baru datang

Gadis yang tadi melihat berita tahun lalu di tab nya kini mematikan tab itu dan beralih menatap pemandangan lewat jendela.

"Satu tahun diasingkan.. apakah kamu mulai merindukan sesuatu?"

"Ya, tentu saja. Aku sangatlah merindukan dia" jawab gadis itu dengan tatapan yang mengarah ke arah luar

Helaan nafas terdengar dari laki-laki yang baru datang itu. "Ayah sudah memperbolehkan kamu untuk kembali" ucapnya

Tidak ada respon apapun dari gadis itu. Nampaknya pemandangan di Switzerland yang sedikit bersalju lebih indah sekarang.

"Berkemaslah, setelah tiga hari kita akan kembali"

"Untuk mengenang masa lalu ?" Tanya gadis itu tanpa menoleh

"Bukan. Untuk membersihkan nama baikmu" ucapan laki-laki itu membuat pandangan gadis cantik ini teralihkan

"Aku tau kamu tidak bersalah, maka bersiaplah untuk—"