3. Masa Percobaan

144 23 3
                                    

"Roy! Apa tak ada sekretaris yang lebih aneh lagi yang bisa kau sodorkan padaku, ha?" Attharya menjauh sejenak dari calon sekretaris barunya dan menghubungi Roy sang asisten.

"Maaf Bos Atthar, itu stok terakhir yang saya punya. Kalau Bos Atthar nggak suka juga, ya maap, harap tunggu mungkin dua atau tiga minggu lagi."

Sial. Attharya memutuskan begitu saja sambungan telepon. Apa boleh buat. Saat ini ia sangat membutuhkan bantuan sekretaris untuk menghandle projek yang sedang banyak-banyaknya.

"Kay!" panggilnya saat kembali ke ruangan. "Namamu Kay, kan?"

"Iya, Pak, benar."

"Sudah tau job desk kamu apa saja?"

"Oh, sudah Pak, tadi Pak Roy memberi ini." Perempuan itu mengeluarkan selembar kertas dari saku gamisnya.

"Bacakan!"

"Baik, Pak. Satu, menjadi sekretaris pribadi Pak Attharya. Menghandel seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi, surat-menyurat, notulensi, serta pembuatan laporan, proposal, dan sejenisnya. Kedua, selama jam kerja wajib mengurus semua keperluan Pak Atthar baik yang berkaitan dengan urusan pekerjaan maupun pribadi, seperti makan siang Pak Atthar dan obat maupun vitamin yang mungkin harus dikonsumsi. Ketiga, bersedia lembur jika dibutuhkan, dan keempat mendampingi Pak Atthar ... dalam suka ... maupun ... duka? Emm poin empat ini maksudnya, gimana ya, Pak?"

Attharya spontan terbatuk. Brengsek memang Roy!

"Oh, itu, maksudnya, kamu sebagai sekretaris harus selalu mendampingi saya dalam setiap urusan kantor, seperti rapat, pertemuan dengan klien, ya .. itu."

"Oh, begitu Pak, baik, saya mengerti. InsyaAllah."

"Oke. Kamu akan menjalani masa percobaan selama sebulan. Dalam satu minggu ini saya sudah memecat sepuluh orang yang diterima Roy sebagai sekretaris. Jangan sampai kau menjadi orang kesebelas."

"Baik, Pak Atthar." Kay mengangguk paham. "Saya akan berusaha semaksimal mungkin agar Bapak cocok dengan saya, eh maksudnya cocok dengan kinerja saya."

"Tugas kamu yang pertama, perbaiki bahan presentasi yang akan kita gunakan untuk meeting dengan klien setengah jam lagi." Atthar berjalan keluar ruangannya diikuti Kay. Sampai di meja sekretaris ia membuka salah satu file di komputer. "Saya ingin presentasinya lebih eyecatching, tidak kuno dan kaku seperti ini. Setelah selesai, print sebanyak dua copy."

Tidak sampai dua puluh menit, Kay menyelesaikan tugas yang diberikan Atthar. "Permisi, Pak Atthar, proposalnya sudah siap."

"Bagus, cek sekali lagi. Saya tidak mau ada kekurangan meski hanya typo satu huruf saja. Karena itu menunjukkan kredibilitas kita di depan klien."

Kay menuruti perintah Atthar, dibacanya kembali proposal itu dengan seksama. "Sudah Pak, InsyaAllah." Lantas diberikannya proposal itu pada sang bos.

Attharya mengangguk saat memeriksa proposal yang diberikan Kay, itu artinya semua sudah sesuai yang diinginkannya.

"Sekarang ikut saya ke ruang meeting." Atthar beranjak meninggalkan ruangan sementara Kay berjalan tepat di belakangnya. Namun saat Atthar masuk ke dalam lift ...

"Ayo, masuk. Tunggu apa lagi?" Ia heran mengapa sekretaris barunya itu hanya berdiri mematung di depan pintu lift.

"Tunggu ada yang ikut naik lift lagi, Pak," jawab Kay sembari menoleh ke kanan, kiri, dan belakang.

"Untuk apa? Jangan sampai klien datang lebih dulu. Tidak sopan."

"Kalau begitu, biar saya naik tangga, Pak."

"Kay, kita ada di lantai tiga. Sementara ruang meeting ada di lantai delapan. Yakin kamu mau naik tangga?"

"Iya, Pak, yakin, saya kuat kok."

"Saya tidak peduli kamu kuat, mau encok, atau mau pingsan sekalian. Saya hanya tidak mau kita datang terlambat. Lagipula kenapa tak mau naik lift? Phobia?"

Kay menggeleng.

"Lalu?"

"Kita cuma berdua, Pak."

"Ya memang kita cuma berdua, memangnya mau ngajak orang sekantor? Ini meeting Kay, bukan piknik!"

"Maksud saya, Pak. Saya tidak bisa hanya berdua dengan Bapak di dalam lift. Itu namanya ber-khalwat. Dosa, Pak!"

Asatagaa Kayyyy!

Attharya be like 👇👇

Haiii maaf baru update lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii maaf baru update lagi. Sebelum minta lanjut jangan lupa komen yess. Btw ikutan yuk giveaway berhadiah novel cetak Bila Jodoh. Info giveaway, cek di cerbung berjudul "Dijodohkan dengan Adik Suamiku" (di akun wattpad ini) bab paling akhir. Ditungguuu.

OGAH NIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang