•°~Happy Reading~°•
Ryder memainkan korek api di tangannya, ingatannya berputar pada malam pertama dirinya dan Nix berjaga.
"Terlihat seperti nyata."
"Dan akan menjadi kenyataan."
"Seorang gadis yang mati seperti bunuh dari dengan mengiris urat nadinya dan seorang laki-laki yang jatuh dari atas gedung sekolah," ujar Ryder. "Mirip seperti lukisan Nix," lirihnya.
Ryder menjentikkan korek api itu dan menatapnya intens. "Itu ... benarkan? Nix bisa melihat masa depan."
Ryder bangkit dari duduknya, meraih jaket dan kunci motornya, laki-laki itu menuruni anak tangga rumahnya, dan berpamitan pada mamanya.
Motor hitam Ryder melaju di jalan yang lumayan padat, sumpah serampah diucapkan untuknya, tujuannya malam ini hanya satu, lukisan Nix di ruang seni.
Ryder memarkirkan motornya beberapa meter dari Scorpius. Tampak beberapa sekuriti yang berjaga di gerbang. Malam ini anggotanya tidak ada yang berjaga.
Ryder melompati gerbang belakang sekolahnya, masuk dengan mengendap agar tidak ketahuan. Ryder memandang tajam saat matanya menatap bekas kerusakan yang disebabkan oleh kapak dari pembunuh malam itu.
Dia menggeram marah seraya mengepalkan tangan, Ryder memilih melanjutkan langkahnya menuju ruang seni. Tangan Ryder memasukan kunci ruang seni yang tak sengaja dia temukan saat mencari keberadaan Nix.
Dengan cahaya temaram dari bulan Ryder dapat melihat apa yang ada di sana. Langkah kakinya membawa lukisan Nix yang dilihatnya malam itu. Ryder mantap lukisan itu, lukisan seseorang berdiri di atas gedung dan seorang siswa yang tergeletak di tanah dengan keadaan kepala pecah dan berlumuran darah.
"Sama dengan apa yang terjadi tadi," gumam Ryder. Tak lama kemudian laki-laki mengangkat sebelah alis. "Ada seseorang di atas gedung?" Dia baru sadar jika Nix melukis seseorang selain korban laki-laki itu.
Ryder merogoh handphone dan menelpon Axton. Terdengar sapaan dari seberang.
"Axton, kau bisa memeriksa cctv yang ku letakkan di rooftop?"
"Bisa, sebentar," Jawab Axton dari sana.
Sengaja Ryder menaruh satu cctv di rooftop di tiap-tiap gedung Scorpius, jaga-jaga jika ada yang melakukan pembullyan di atas, karena hanya tempat itu yang tidak terekam cctv sekolah, dan Axton yang memantau cctv tersebut.
"Oy-oy-oy! Apa-apaan ini?!" seru Axton terdengar tak percaya dari seberang sana.
"Ada apa?"
"Se-sebaiknya kau yang melihatnya sendiri!"
Axton mengirim rekaman cctv padanya, Ryder memutarnya. Awalnya terlihat biasa-biasa, tak ada yang aneh di sana. Tapi, beberapa saat kemudian seorang laki-laki membuka pintu dan berjalan ke arah pembatas.
Tak lama kemudian datang lagi seseorang yang sangat dikenalnya, kedua orang itu terlibat cek-cok tapi Ryder tak bisa mendengar suara mereka, dan berakhir saling adu fisik, atau berkelahi. Seseorang itu terlihat sangat brutal memukuli laki-laki itu, hingga di mana seseorang itu melayangkan pukulan membuat laki-laki terbatuk hingga mengeluarkan darah.
Ryder terbelalak, tidak, tidak sesederhana itu. Ryder mereplay video itu dan tebakannya benar. Seseorang itu bukan memukul tapi menancapkan pisau di perut laki-laki itu, namun yang terlihat seperti memukul.
Ryder sepertinya sudah dapat menebak bagaimana akhir dari laki-laki itu. Benar, dia didorong ke arah pembatas dan berakhir melayang di udara dan terhempas ke tanah.
Selepas itu, seseorang yang itu pergi dari sana dengan seringai tipis seperti tak melakukan pembunuhan sebelumnya.
"Apa lagi ini, ha?"
. . .
Karena rekaman cctv itu Ryder hampir melupakan tujuannya ke ruang seni. Dia menatap satu persatu lukisan Nix yang tercecer di lantai. Tak ada yang spesial, hanya lukisan pemandangan biasa.
Tapi ... seorang Ryder tidak bisa bohongi, laki-laki itu bisa menangkap maksud lukisan Nix.
"Kejadian tadi siang," gumam Ryder melihat lukisan yang menggambarkan seorang gadis dengan pakain putih dipenuhi bunga mawar dan duduk di bangku di tengah hamparan bunga.
"Dia melukis seperti ini agar tidak terlihat suram dan menyeramkan, hahaha..."
Ryder beralih ke lukisan selanjutnya. Di sana terlihat sepasang manusia, laki-laki dan perempuan yang dilukis berpakain ala orang-orang Yunani. Sang laki-laki terlihat berlutut di depan perempuan yang terlihat melayang di udara, namun Ryder melihat lebih jauh lagi, di atas perempuan itu ada sebuah goresan kuas yang terputus dan di sekitar laki-laki ada bunga mawar bertebaran.
"Korban selanjutnya seorang gadis yang tergantung dan laki-laki yang ... kakinya putus?" Dilihat dari posisi laki-laki itu yang tengah berlutut. "Mungkin saja," gumam Ryder seraya melihat banyaknya lukisan Nix di sana.
Malam semakin larut, Ryder memutuskan untuk pulang, dia berniat membawa lukisan Nix tapi mengingat dia membawa motor, Ryder mengurungkan niatnya dan akan membawa besok saja.
•°~TBC~°•
Jum, 10 Maret 2023

KAMU SEDANG MEMBACA
Scorpion Missions
Mystery / ThrillerOrganisasi Scorpion harus beralih tugas mencari dalang dibalik kematian seorang siswi Scorpius High School dan berlanjut pada pembunuhan berantai. "Tidak ada pembunuh yang sengaja meletakkan petunjuk, apalagi sampai memberitahukan siapa dirinya." Ke...