[on going]
𝗗𝗥𝗔𝗖𝗢 𝗫 𝗥𝗘𝗔𝗗𝗘𝗥
___________
gadis Pureblood biasa yang terlihat lugu untuk menghadapi dan membayar masalah keluarganya
____________
𝚌𝚊𝚝𝚊𝚝𝚊𝚗 : > sᴇʟᴜʀᴜʜ ᴄʜᴀʀᴀᴄᴛᴇʀ ᴍɪʟɪᴋ ᴊᴋ ʀᴏᴡʟɪɴɢ ᴋᴇᴄᴜᴀʟɪ ᴏᴄ
>ᴛɪᴅᴀᴋ ᴘᴇɴɪʀᴜᴀɴ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴄᴇʀɪᴛᴀ...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"untuk apa kau kesini?"
"menjemputmu". Pria itu menggenggam pintu dan menutupnya usai Agatha memasuki kantor kepala sekolah "aku ingin kau kembali kerumah"
Gadis itu terkikik tak jelas hampir terbahak mendengar saudaranya "Brother, kau telah melupakan ku dan mengasingkan ku beberapa tahun dan sekarang setelah kau melihat ku kau ingin aku kembali?" Ucap Agatha remeh
"aku tak ingin. Dan jangan memohon padaku" Kata Agatha sembari berjalan menuju pintu keluar menghiraukannya
"aku tak akan memohon kepadamu, tapi mother merindukan mu" Ucap Pria itu membuat langkah Agatha terhenti tepat di depan pintu
air mata Agatha sama sekali tak bisa dibendung. Ia bertemu dengan kakak nya, saudara kandung yang selama ini meninggalkan nya bersamaan dengan kepergian kedua orangtua nya
Ia tak akan mempercayai Pria itu tentu saja. Gadis itu telah di asingkan oleh kakaknya sendiri usai pembantaian itu.
Agatha pergi begitu saja dengan mengusap air matanya berkali-kali, ia hanya merasa terbohongi dengan perkataan tersebut
ia tahu kakaknya tak akan membiarkan ia pergi begitu saja, lelaki itu mengikuti nya hingga memasuki Asrama Slytherin
Rasanya sama sekali tak enak jika di cap sebagai traitor, tapi itulah hukum para Pureblood yang berhubungan dengan Muggleborn secara terang-terangan
Kalian harus tahu jika keluarga Agatha tak hanya memiliki satu masalah itu, namun pembantaian kala itu merupakan pengkhianatan karna telah membunuh sesama saudara Pureblood.
Kasus tersebut terus di ungkit karna salah satu pureblood ternama tewas habis di pesta itu, mereka merupakan keluarga pureblood pertama di dunia sihir dan mengambil tahta Kerajaan sihir hingga sekarang yang diambil alih oleh Abraxas keluarga Malfoy
"Kau bahkan tak sudi untuk mengorbankan diri pada para Pureblood yang telah kau bunuh"
"kau tak tahu menahu tentang itu dan jangan pernah salahkan aku"
"bagaimana tidak?!" tegas Agatha berhenti di depan pintu asrama nya "kau sukses membuat keluarga kita dikenal sebagai pembunuh berantai dan kejam, bahkan kita pengkhianat oleh bangsa sendiri"
"kau beruntung selamat pada pembantaian itu–"
"ya tetapi semua orang mati disana bahkan rakyat kita–" Agatha menarik nafasnya "–bahkan mother dan father juga"
Matthew menggigit bibirnya, ia menaikkan kedua alisnya dan terdiam melihat adiknya yang sudah bercucuran air mata usai mengatakan kedua orangtua mereka, Pria itupun mengusap bahu adiknya dan memeluknya
"Aku tahu, maafkan aku– aku mengajakmu untuk mendoakan mereka"
••
Mereka tepat di antara kedua makam orangtuanya dan menunduk usai melakukan salib dan berdoa. Tangan hampir mengepal saat Agatha melihat Kakaknya terlihat polos di depan makam
Ia sungguh kesal karna ia tahu pembunuhnya adalah kakaknya sendiri, beberapa menit kemudian Matthew berjongkok dan merapikan bunga-bunga yang berada diatas makam ayah
Matthew menunduk lebih dalam saat memegang buku kesukaan Father yang diletakkan diatas makamnya, ia menggenggam erat dan terdengar isakan tangis
"Matt" Panggil Agatha yang tiba-tiba merasakan hawa kesedihan, setitik air mata keluar dari pelupuknya
Pria itu akhirnya menangis memeluk makam Father dengan tingkah penyesalan, Agatha bisa merasakan sesuatu penyesalan dari Kakaknya, ia tak pernah melihat Matthew menangis sejadi-jadinya seperti ini
••
1 tahun telah terlewat begitu cepat pada tahun pertamaku di Hogwarts dan terasa tak ada yang spesial.
Kedatangan Matthew Kakakku membuatku dirundung banyak orang karna status darah kami yang di cap sebagai traitor, ia muncul di tengah-tengah aku berbahagia dan terlepas dari segala beban yang telah kulalui beberapa tahun lalu
Matthew menempatkanku di Manor itu lagi, kami kembali ke Manor Howard bersama suasana yang buruk dan seperti tak ada kehidupan
Kami tinggal bersama 20 pelayan dan beberapa pekerja lainnya, kami hanya dilayani dan tak berbicara sama sekali
Aku memutuskan untuk berjalan sore kali ini, menyempatkan waktu untuk menghirup udara segar di Kehidupan Howard kembali
"Kau mau kemana" Ketus Matt menangkapku yang berjalan menuju pintu besar
Aku tak mempedulikannya, memutar bola mata dan menghiraukannya dengan sebatang rokok yang ia hisap setiap hari
"Kau dilarang berkunjung ke tanah rakyat" Ucap Matt dengan ketus
"lagipula rakyat tidak peduli lagi dengan kepemimpinan Howard yang telah ditinggalkan selama bertahun-tahun demi kekejaman" sahutku tak kalah ketus
Matthew melepas rokoknya dan menutup korannya mendengar perkataanku "apa yang kau maksud kekejaman" Ucapnya menajam
Aku kembali untuk menghiraukan dan berjalan meninggalkan Manor ini untuk sementara waktu
seperti yang kalian dengar ketika Matt menyebut tanah rakyat . Dulu keluarga kami diutus untuk memimpin desa itu pada saat masa pemerintahan Buyutku yang dilanjutkan oleh Kakek dan yang sekarang adalah Ayah yang mana ia sudah tiada
Desa itu ditinggalkan sejak kematian pada keluargaku, mereka takut hal yang sama akan terjadi kembali.
Matthew adalah pria Monster bagi mereka, kedudukan Pria itu telah disamakan oleh datangnya Pangeran Kegelapan.
Kematian telah di depan mata jika Matthew berada tepat dihadapannya, itulah bayang-bayang mereka terhadap Pria itu
Daftar kematian telah tertempel sejak tahun 1986 di pintu gerbang desa hingga ujung perdesaan, mereka tak tahu menahu kemana rakyat telah pergi, Agatha cukup tahu jika kejadian itu sungguh menyayat hati
Ia memasuki gerbang desa yang disambut oleh Menara tinggi yang berdiri sebagai tanda kejayaan kerajaan Howard masa itu, sekarang berubah menjadi gelap, kematian dan mengerikan
Rakyat menaruh bekas darah yang mereka buat sendiri pada dinding putih itu sebagai tanda kehidupan mereka berakhir disini, The Howard.
••
"Pesta dilaksanakan minggu depan, dan kedepannya kita akan melalui tahun kelima"
"bagaimanapun aku tidak bisa diam, ini bukan salah keluargaku. Jika benar Matthew dalang dari seluruhnya aku tak akan menaruh curiga padanya yang menyesal"
"AHAHAHA, usai peperangan memang adanya penyesalan. Kau terlalu mengasihaninya hanya karna dia menangis diatas makam ayahmu"
Agatha diam dan menatap lelaki itu yang tertawa karna pernyataan nya.
halo semuanya, terimakasih sudah menunggu cerita aku!!!! Aku bermaksud menghapus tahun keempat karna didalam cerita Agatha tidak diperkenankan oleh Matthew untuk melanjutkan pendidikan nya. Tapi sejak penjemputan Dumbledore yang terus menerus ke kastil Howard buat Matthew luluh dan mengizinkan Agatha untuk kembali ke Hogwarts.