"Halo (name)!" Seru krystal asal masuk sembarangan, (name) mengangguk tanpa menjawab nya dan terus membuat teh.

Krystal duduk di sofa dan mengambil makanan junggo, gatau tu anak kenapa jadi agak brutal.

"(Name).." (name) sontak menoleh dengan arah yang memanggil nya, menatap jihoon yang tiba tiba menatap nya dengan wajah sedikit mengkerut.

"Kenapa jihoon?" Tanya (name) lalu mengasih teh yang ia buat sebelumnya. Untung saja air mendidih yang ia panaskan ada banyak, jadi ia bisa bikin lagi tanpa memanaskan air.

"(Name).."

"Iyaa kenapa jihoon? Ada perlu apaa?"

Jihoon mengkerut dan duduk di sofa. Ntah kenapa laki laki ini, ga jelas. Apa Terlalu lelah makanya jadi begini? Muka nya melas banget jadi pengen ew-

(Name) menaruh teh di meja dan duduk di sofa, sontak saja jihoon ikut duduk dan terus memerhatikan (name)

Ni laki napa sih anjir!? Kemarin kemarin masih b aja kayak orang normal tanpa berperasaan! Batin (name) gemas.

"Jihoon mau apa? Jangan kayak anak kecil, toh kamu udah dewasa ga kayak aku, masih sekolah." Ucap (name) sinis.

"Malu maluin tau kalau gitu." Lanjut nya lagi lebih sinis. Membuat jihoon harus tersenyum terpaksa dan langsung menjauhi nya.

"(Name), lo suka anime tidak?" Tanya jungoo yang pasti ingin memamerkan waifu tercinta nya. (Name) mengangguk sembari tersenyum.

"Iyaa! Aku nonton Boku no Pico, overflow, yasuga no Sora, titan's bride--"

"WAIT!" Junggo menghentikan bicara (name) karena ia sedikit kenal dengan anime itu. "Astaga (name) itu kan.. anime dewasa ya?"

"Kamu bukannya udah dewasa juga, junggo? Aku juga sudah SMA, jadi biasa aja dong! Aku sudah cukup umur untuk menonton hal vulgar seperti itu!" Plak! Tiba tiba (name) di tampol sama jihoon

"Memang nya kalau kau SMA kau sudah boleh menonton yang tidak tidak? Pantas saja kau kasar begini, tontonan mu saja tidak baik begitu! (Name) jangan kelewat batas, kalau kamu mau ngewibu jangan terlalu seperti itu, tidak baik! Bla! Bla! Bla!" Ocehan yang tidak berhenti henti, (name) bahkan kaget dengan ocehan jihoon yang seperti emak emak marahin anak nya karna dapet rangking 1 dari belakang.

"Terserah ku dong mau nonton apa ngga!" Balas (name) gamau salah,

"Tetep ga boleh dong? Memang nya orang tua mu tidak ada sampai sampai kau melakukan hal yang seperti itu?" Ucap jihoon yang kayaknya kelewat fakta yah?

"Emang?" Jihoon tersentak kaget, ia bicara apa sampe sampe (name) merubah raut wajah nya yang tadi nya kesal sekarang malah suram begitu.

"anjir lo, jihoon. Darkjoke bodoh!"

"Hah?! Memang nya aku bicara apaa?"

(Name) mulai berkaca kaca, yah?? Jihoon salah ngomong, orang tua (name) sudah lama tidak ada. Sejak ia SMP orang tua nya kecelakaan di tabrak truk-kun persis ia di tabrak sebelum ke dunia ini.

Orang tua, hanya seorang pekerja keras untuk menafkahi kedua anak anak manis nya. (Name).bebas melakukan apa saja, tetapi ia harus tetap menjaga hati dan kesehatan mental adiknya.

Ntahlah, bagaimana lagi keadaan adik nya sekarang, ia tidak tau. Mungkin diri nya tengah di kubur sekarang karena sudah meningsoy dan pindah alam baka.

"Ma- maaf (name) aku tidak bermaksud.."

"Kalau bicara di pikir pikir dulu, sialan. Kau pikir kalau kau membawa orang tua seperti itu aku akan berubah menjadi yang kau mau??" Sinis (name) menyeka air mata nya.

"Aku yang hidup, kau yang repot. Siapa lo? Suami gue?" (Name) berbalik dan menatap jihoon tajam, ia mulai bangkit dan langsung memasuki kamar nya. Membanting pintu kamar itu dengan kencang.

"Anu (name) aku minta maaf! Aku benar benar minta maaf, aku tidak tau kalau orang tua mu sudah tidak ada, jadi maafkan aku..?"

"Jangan berpikir kalau aku mudah memaafkan orang yang membawa bawa orang yangs udah meninggal! Apa lagi itu orang tua sendiri." Jawab (name) mengunci pintu.

Jihoon sampai kebingungan mau buat apa, jonggun krystal dan junggo yang melihat itu hanya bisa..

"Hayoo.... Dg... Anak orang nangis... Tanggung jawab.." dengan nada meremehkan. Krystal hanya bisa tertawa dan menikmati teh yang di buat (name) sebelumnya.

"Jangan gitu dong!"


[ Pulupulu ]


Mood nya (name) masih sama seperti kemarin, ia terpaksa keluar kamar karena ia mau mendaftar sekolah di SMK jaewon. Ia mengabaikan jihoon di samping nya yang tengah menyetir.

Dari apartemen, ia punya rencana yang mungkin sedikit ga waras tapi bisa buat jihoon kesusahan. Hehe. Tertawa sajalah dalam hati, tebak tebak!

(Name) segera turun dari mobil begitu sudah sampai di gerbang sekolah. Ia menjadi pusat perhatian karena ia turun dari mobil muahall poll terus paras nya yang cantik jelita imut lucu itu membuat para lelaki langsung tergiur pada nya. Apa lagi body nya itu loh! Astagaa ya Allah insec!

Saat turun, jihoon langsung memakai jaket nya dan berjalan di samping (name) dengan gampang nya ia melihat zin dan hyungseok sedang berjalan di koridor sekolah.

Waktu yang tepat untuk mendekati mereka. (Name) langsung berlari dan mendekati mereka berdua.

"Halo hyungseok! Zin juga!" Ucap (name) langsung memeluk mereka dari belakang. Hyungseok sampai kaget karena (name) datang dengan tiba tiba.

"Kau (name) yang waktu itu?"

"iyee! Kau tidak ingat? Wah sialan dia tidak ingat aku! Perlu ku hajar?"

"Ga makasi." Tolak zin mentah mentah, jihoon yang melihat itu sedikit mengkerut dan langsung menarik (name) ke ruangan guru untuk langsung mendaftar nya di sekolah jaewon ini

"Kenapa kau malah berbicara dengan mereka?" Tanya jihoon lemas. (Name) merotasikan bola mata nya jengah, dan melepaskan genggaman tangannya jihoon.

Jihoon sampai terhenti di tengah koridor karena cewek itu. "Memang nya kenapa? Mereka kan teman ku." Sinis (name) dengan senyum miring.

"Tapi.. kau tidak boleh berbicara dengan mereka, (name).. kenapa kau keras kepala sekali kalau ku beritau sesuatu?"

"Ingat kata kata ku kemarin, jihoon." Ucap (name) sedikit kesal tapi niat nya hanyalah yg untuk mengerjai cowok itu.

"Aku yang hidup, kenapa kau yang repot?" Sinis (name).kembali dan kembali berjalan dan sengaja menyenggol lelaki itu. Walau kalah tinggi tapi keliatan jelas kalau lelaki itu sedikit kaget.

"Sudahlah, cepat ke ruangan kepse--"

"(NAMEE)!!! Jangan seperti itu!" rengek jihoon tiba tiba membuat (name) tersentak kaget karena jihoon langsung menarik dan menarik kaki nya.

Sungguh memalukan! Di koridor sekolah begini dia malah bertingkah!? Sialan bikin malu kau, jihoon!

"ah! Jihoon! Lepaskan aku! Kita ini di tempat umum sialan!" Seru (name) berusaha melepaskan jihoon.

"gamauu!! (Name), aku minta maaf karena kemarin bawa bawa orang tua mu, aku minta maaf karena aku salah ngomong! Aku minta maaf (name) jangan cueki aku! Aku tidak tahan kalau kau seperti itu...!" Yap, pipi jihoon terlihat basah, (name) langsung berjongkok dan mengelus kepala cowo itu.

"Iya iya aku maafkan! Tapi berdiri dulu, kamu malu maluin!" Seru (name) menarik jihoon untuk berdiri.

"Aku-- hik aku minta maaf.. hik aku minta maaf, aku salah.." jihoon menyeka air mata yang terus mengalir deras di pipi nya.

"Iyaa, aku maaffin. Udah jangan buang buang waktu, seka air mata mu dan ayo ke ruang guru. Kata nya mau nemenin aku daftar?" Jihoon mengangguk sembari memanyunkan bibirnya.

Tuhan... Ini makhluk terlucu terperfect yang aku lihat! Batin (name) gemas.

"kamu lucu, jihoon. Lainkali jangan malu maluin ya.."



Tbc.

Pulupulu

Apa ya.. hayoo 😨

LOOKISM| ~'reader'~ Where stories live. Discover now