"Iya iya Ru astaga serem amat lo, kata Bunda cepetan turun lo tadi dibangunin kayak orang simulasi mati susah banget mirip bab- IYA BOS GUE KELUAR IYA INI KELUAR!"

Jeongwoo langsung berlari keluar dari kamar Haruto, ia hanya takut Haruto akan melemahkan lampu itu padanya.

Haruto menghela nafas kesal, baru juga bangun tidur tapi emosinya sudah terpancing oleh bocah tengil itu.

"Park Jeongwoo anjing gue sumpahin lo nikah sama cabe-cabean, centil, matre gak tau aturan, mampus lo!"




****

Internasional High School adalah salah satu sekolah bergengsi yang cukup sulit untuk di masuki, hanya ada beberapa orang saja yang bisa masuk dengan jalur resmi.

Ya selebihnya jalur orang dalam.

Tidak ada yang menyenangkan dari sekolah kecuali melihat seseorang yang sudah lama Haruto dari 1 tahun yang lalu.

Pagi yang seperti biasanya, Haruto duduk didepan kelas yang menghadap kelapangan outdoor dimana ada beberapa siswa yang sedang bermain basket.

Lengkungan indah tak juga luntur memerhatikan sosok kakak kelas yang menjadi incaran banyak sumbisiv dan wanita di sekolah ini,

Haruto tak pernah berani mendekat atau hanya sekedar menyapa, Haruto hanyalah pengagum rahasia yang sering menyimpan coklat dan surat di dalam loker crush nya.

Terdengar sedikit alay, tapi apa yang bisa ia buat?

Mau confess tapi takut di tolak.

Haruto hanya merasa tak pantas, meskipun banyak yang menyebut nya cantik tapi Haruto sering kali insecure, tak percaya diri dengan kondisi tubuhnya sendiri.

"Mingkem, gigi lo kering tono"

Haruto menggerling malas, ia sudah bisa mendengar itu suara yang sangat Haruto hindari siapa lagi kalau bukan Park Jeongwoo.

"Diem, mulut lo bau naga" Balas Haruto tanpa mengalihkan pandangannya pada Junkyu yang sedang mendribel bola basket,

"Keringetan juga masih ganteng, astaga emang ganteng pari purna kak Junkyu"

Plak!

"Manyun manyun mulu, dicium tawon lo?!" Sewot Jeongwoo dengan kesal.

"Lagian nih ya, masih gantengan gue kemana-mana, apaan muka dia gak gagah sama sekali" Cibir Jeongwoo dengan tatapan julid nya.

Haruto terbahak puas mendengar ucapan Jeongwoo yang menurutnya melantur.

Haruto menunjuk Jeongwoo dan Junkyu secara bersamaan "Lo? Lo mau disamain sama kak Junkyu? Gak, gak akan bisa lo sama dia itu ibarat bumi sama langit gak akan pernah bisa sama"

"Jangan kebanyakan mimpi makanya, bangun udah siang"

Jeongwoo menggeram kesal, entah kenapa disaat Haruto begitu membangga-banggakan Junkyu rasanya tubuh Jeongwoo terbakar hangus tak tersisa.

Ada rasa iri yang begitu mendalam.

"Gue sumpahin lo jatuh cinta sama gue!"

Haruto berlagak akan muntah "Gue jatuh cinta sama lo?"

"Gak akan pernah, cium gue dilapangan kalau sampai gue jatuh cinta sama lo"

Jeongwoo menyeringai kemudian pemuda itu semakin mengikis jarak diantara keduanya

"Yakin? Kalau sampai lo jatuh cinta sama gue, lo harus joged black mamba di depan kelas"

Haruto yang mendengar perkataan Jeongwoo tentu saja melotot kaget, pemuda itu langsung berdiri dan menendang tulang kering milik sahabatnya sampai Jeongwoo menjerit kesakitan.

"Park Jeongwoo anjing, gue sumpahin lo berjodoh sama cabe-cabean centil!"

"Sakit bodoh!"

Haruto tak peduli, pemuda itu meninggalkan Jeongwoo yang masih meringis di Koridor sekolah.

"Watanabe Haruto gue sumpahin lo berjodoh sama cowok tengil biar darah tinggi lo setiap hari, asu kaki gue sakit banget anjing!"



******

Tbc.

Cerita santai guys, biar gak pusing banget aku mikirin teori.

Sekali-kali buat cerita tentang Jeongwoo sama Haruto yang mirip tom and Jerry ribut terus.

POSSESSIVE BFOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz