Marko menghentikan langkahnya, indra pendengarannya menangkap jeritan seseorang namun tidak begitu jelas karena gerimis mengaburkan suara tersebut. Dia memejamkan matanya mencoba fokus, menarik nafas dalam-dalam lalu mengembuskan perlahan. Dia mengkonsentrasikan pikirannya guna memfokuskan pendengaran.
Marko mengikuti naluri tempurnya sebagai seorang prajurit. Insting tempur yang ia dapatkan dari serangkaian pendidikan militer yang panjang dan beberapa pengalaman tugas yang dilewati, sudah mendarah daging dalam dirinya. Satu lagi keuntungan yang ada dalam dirinya, dia seorang mantan pasukan Tim Kejar yang terbiasa memburu musuh walaupun dia pernah gagal dalam sebuah misi yang mengharuskan dia rela kehilangan kakinya. Namun terlepas dari kegagalannya di masa lalu dia tetaplah seorang prajurit yang memiliki naluri sebagai pemburu.
Marko membuka matanya, menyapukan pandangan ke sekelilingnya untuk mengamati sesuatu hal yang tidak biasa. Netranya menangkap beberapa tanaman yang merebah ke satu arah seperti tersibak karena sesuatu melewatinya. Marko mengikuti rebahan tersebut. Langkahnya semakin cepat ketika sayup-sayup suara yang tadi dia dengar semakin jelas.
Marko berlari ke arah rerangtingan yang bergerak. Dia menyibakkan rerangtingan di hadapannya dan hal mengejutkan terlihat di depannya. Seorang wanita sedang berusaha melawan pria yang mencoba melecehkannya. Marko melompat tepat di belakang pria yang sedang bertindak jahat tersebut.
"Hei!!!"
Pria tersebut menoleh ke belakang dan_
Bukkk!
Sebuah pukulan dari melayang ke muka pria mesum tersebut dan membuatnya terpelanting.
Belum sempat si pria mesum bangkit, sebuah pukulan kembali menyusul ke mukanya. Disusul kemudian pukulan berikutnya, lalu datang lagi pukulan yang lain begitu seterusnya hingga si pria mesum tak berdaya.
Setelah dirasa cukup memberikan pelajaran kepada pria mesum, Marko berdiri dan membiarkan si pria mesum tergeletak.
Marko membalikkan badan dan berjalan ke arah gadis yang baru saja dia tolong. Dia melihat gadis tersebut ketakutan. Wajah pucat, lusuh dan acak-acakan. Beberapa bagian tubuhnya terluka dan baju gadis tersebut robek-robek.
Gadis tersebut mencoba merangkak menjauh dari Marko karena masih diliputi ketakutan yang amat luar biasa. Dengan segera Marko mendekati gadis tersebut lalu dengan sigap memanggulnya. Tubuh gadis tersebut terlalu lemah untuk menolak karena masih diliputi rasa takut. Namun akhirnya gadis tersebut hanya pasrah saat tubuhnya dipanggul Marko.
Dengan sekuat tenaga Marko menjaga keseimbangan kakinya agar tidak limbung. Tangan kekarnya kokoh menahan tubuh gadis tersebut di pundak kiri, sementara tangan kanannya mengimbangi untuk menstabilkan beban. Dia berjalan menuruni jalan setapak menuju lokasi perkemahan.
Sesampainya di lokasi perkemahan teman-teman gadis tersebut berlari mendekati Marko untuk melihat keadaannya. Marko terus berjalan menuju mobil ambulan. Kemudian dia meletakkan tubuh lemah tersebut ke tandu. Petugas medis dengan sigap menjalankan tugasnya menandu gadis tersebut masuk ke dalam mobil ambulan. Tanpa butuh waktu lama mobil ambulan tersebut melaju dengan bunyi sirine yang meraung-raung menuju puskesmas setempat untuk penanganan lebih lanjut terhadap korban.
***
YOU ARE READING
Prostetik
Mystery / ThrillerMarko dulunya merupakan salah satu prajurit yang bertugas di wilayah konflik. Karena suatu tragedi kontak tembak menyebabkan dia harus kehilangan salah satu kakinya. Setelah mendapat rekomendasi sekolah untuk kenaikan karir pangkatnya dia mendapatka...
