SM | Six

812 55 3
                                    

•°~Happy Reading~°•

Dentuman musik terdengar menggema di sebuah club malam. Para laki-laki dan perempuan bergoyang tak karuan di lantai dansa. Para pelayan bolak-balik membawakan pesanan, tak lupa dengan para wanita-wanita penghibur yang siap melayani.

Di salah satu sudut ruangan terlihat dua orang berbeda gender tengah saling bercumbu satu sama lain, keduanya tak lain adalah Goldie dan Fenton.

Fenton mengangkat tubuh Goldie dan membawanya keluar dari club. Di luar pun keduanya masih saling mencumbu, seakan dunia hanya milik mereka saja. Fenton membawa masuk Goldie masuk ke dalam mobilnya, melanjutkan hasrta yang tak lagi bisa ditunda.

Bahkan ketukan di pintu mobil mereka tak terdengar karena saling mengejar kenikmatan dunia. Mereka tak menyadari jika perbuatan mereka telah menjadi tontonan gratis untuk seseorang bertopeng di pintu mobil.

Seseorang itu menyeringai dibalik topengnya. "Manusia-manusia hina."

. . .

Scorpion Inter High School adalah aset negara, yang di mana setiap tahunnya menghasilkan murid-murid jenius. Dan bahkan banyak dari luar kota maupun negara, orang tua menyekolahkan anak mereka di sana.

Namun akhir-akhir rumor yang ternyata bukan sebuah rumor terdengar di telinga para orang tua siswa siswi, sebuah pembunuhan berantai yang menewaskan dua orang siswa siswi.

Korban pertama seorang gadis bernama Catrine Erie Feather, siswi kelas 3-E yang tergantung di langit-langit kelas. Dan sebuah surat yang bertuliskan '3/30' ditemukan pada mayat gadis itu.

Korban kedua seorang laki-laki bernama Adrian Remio Lennox, siswa kelas 2-D yang kematian sama dengan Catrine, tergantung di langit-langit kelas. Sebuah surat juga ditemukan, hanya saja dengan tulisan yang berbeda, '1/29'.

Kematian keduanya menuai protes dari para orang tua siswa siswi, apalagi orang tua korban. Mereka sangat tak terima dan berniat menuntut Scorpius. Tapi dengan segala bujuk kepala sekolah dan mengimingi akan segera mendapatkan pelaku, akhirnya orang tua korban mengurungkan niat mereka.

Akhirnya sasaran kepala sekolah saat ini adalah Scorpion. Ryder diceramahi panjang lebar, sampai-sampai dia jengan sendiri. Dan Ryder kembali mencurahkan apa yang dikatakan kepala sekolah kepada anggotanya.

"Sudah ada yang mendapatkan petunjuk?" tanya Ryder. Mereka saling tatap dan kemudian menggelengkan kepala.

"Aku tidak yakin kita bisa menyelesaikan misi kali ini, ini terlalu susah!" decak seorang gadis.

"Aku bahkan mulai was-was, takut jika aku korban selanjutnya," tutur gadis yang duduk di sebelahnya.

Rengekan mulai saling bersahutan oleh dua gadis itu, sementara yang lain hanya menatap tanpa ingin menyeletuk.

Brak!

"Kalian berdua tenang!" bentak Ryder membuat kedua gadis itu diam. "Aku menanyakan petunjuk yang kalian dapatkan, bukan rengekan yang inginku dengar! Jika tak ingin melanjutkan misi ini silakan keluar, itu pun tak akan menjanjikan kalian akan selamat dari si pembunuh. Aku bahkan ragu memercayai kalian yang ada di sini, atau mungkin saja si pembunuh berada di antara kita."

Ryder menatap serius anggotanya. "Aku bukanya ingin menakuti kalian tapi, jangan percaya satu orangpun dari organisasi, termasuk aku. Aku juga tidak bisa menjamin jika bukan aku pelakunya. Hanya percaya saja kita bisa menemukan pelakunya dan memberikan hukuman setimpal karena telah merenggut nyawa orang lain."

Kepala mereka tertunduk mencerna perkataan Ryder. Seorang pun tak ada yang dapat dipercaya di antara mereka, bahkan diri mereka sendiri.

"Jangan ada satu pun yang kalian sembunyikan dariku, apa pun itu, petunjuk sekecil apapun. Jika aku mengetahui kalian menyembunyikan sesuatu yang serius, maka akan dikeluarkan dari organisasi dan dianggap kaki tangan si pembunuh," ujar Ryder kembali membuat kepala mereka kembali terangkat.

Suasana di ruangan itu terasa sangat mencekam, hawa dingin menusuk di kulit mereka saat mata tajam Ryder menatap mereka.

Reska yang duduk di depan Ryder menatap datar laki-laki itu. Alice sendiri duduk dengan kaku di samping Ryder

•°~TBC~°•

Sab, 11 Februari 2023

Scorpion MissionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang