4. MPLS

7 2 0
                                        

Mereka berdua sudah diantar pulang oleh mang ujang. Bibi pun langsung menghampiri ku. Zea pun mengantarian kedua sahabat ku keluar menemui mang ujang

"Non, sudah makannya kan kalau begitu bibi bereskan yaa piring kotornya" ucap bibi sembari membereskan piring bekas kami makan.

"Bi" panggilku

"Ya non" jawab bibi juga menghentikan aktivitas nya "Non Laras tidak apa-apa kan.?" tanya bibi yang khawatir terhadapku

"Ya bi, Laras tidak apa-apa" aku pun tersenyum ke arahnya "bibi kenapa nangis.?" tanyaku

"Harusnya bunda non ada dirumah, menemani non" ujar sang bibi aku pun tertegun ke arahnya

Tak lama Zea pun masuk, "Kak, kenapa kakak tadi tidak mau ke rumah sakit, padahal tadi sudah sampai disana" ucap zea

"Kakak tidak apa-apa zeya, kakak hanya kelelahan tadi kegiatan MPLS kok" jawab ku sebisa dan setenang mungkin

"Kak jangan membohongi Zea lagi kak, nggak mungkin kelelahan kak, kakak sudah beberapa kalo pingsan di sekolah bukan kali ini saja melainkan sudah beberapa kali kak" ujar zea menggebu-gebu "Lagipula ayah sama bunda kok nggak pernah memperhatikan kita lagi ya kak" ujarnya kembali

"Ayah serta bunda kan kerja zey, buat kita juga" jawab ku sebisa mungkin

"Kita.? bunda dan ayah mana pernah memikirkan kita kak, Zea pengen waktu kita masih tidak mampu kak, bunda dan ayah  selalu ada di sisi kita kak" ujar zea menangis

Bibi pun datang "Lho kenapa non Zea kok najgis.?" tanya bibi

"Bunda dan Ayah bi, kenapa mereka lebih mementinhkan pekerjaan dari pada kita anak-anaknya bi, kita nggak butuh harta bi, kita mau mereka ada di samping kita bii" ujar zea sambil menangis sesegukan.

"Non, nanti akan tahu sendiri jawaban nya dari bunda dan ayah non, sekarang non berdua istirahat yaa,, bibi akan mengantarkan non Laras ke kamar nya, non Zea pun mandi trus istirahat nanti bibi bangunin pas sholat maghrib yaa" ujar bibi.

Malam pun tiba tidak ada yang berbeda dari sebelum-sebelumnya ayah juga bunda pun pulang, mereka langsung sibuk dengan mereka sendiri tanpa menghiraukan ku dan juga zea.

Pagi pun tiba, berbeda kali ini pagi-pagi mereka masih di rumah.

"Pagi anak-anak bunda dan ayah" sapa sang bunda.

"Pagi juga bunda" ucapku lalu mengecup singkat pipi sang bunda begitu pun zea

"Pagi juga ayah" aku pun melakukan hal yang sama terhadap sang ayah

"yuk kita sarapan bareng" ucapnya.

"Ya bunda" aku pun menjawabnya beda dengan zea dia lebih banyak diam dari pada menanggapi kedua orang tua kami berbeda dengan zea yang kemarin saat bersama kedua teman baruku.
Setelah sarapan pagi pun kami berdua pamit kepada kedua orang tua kami.

Seharian telah berlalu untung saja kali ini aku masih bisa menahan rasa sesak dan nyeri di dada tidak seperti hari pertama MPLS hari kedua alhamdulillah lancar

Skip -Hari ke3 MPLS-

Sama hal nya seperti kemarin hari ini akan ada seminar dengan dua narasumber yang berbeda. Yang dikatakan narasumber kali ini seorang polri yang alumni dari sekolah ini dan juga donatur tetap sekolah ini.

"Nad, kamu nggak papa kan.?" tanya Shani memastikan

"Aku nggak papa Shan tenang saja haha,, kemarin juga gak papa kan" jawab ku yaa sudah lebih akrab dari pada sebelumnya

"Yuk kita kelapangan" ujar Gracia

"Yuk" jawab kami berdua serempak.

Seminar pertama kali ini tentang "Pergaulan Bebas dan Anti Narkoba" dengan NaraSumber kak Bastian Septiawan setelah satu jam pembahasan dari kak Bastian, sesi selanjutnya tanya jawab

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 21, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sambil Menggandeng Erat TangankuWhere stories live. Discover now