"Orang kayak lo ternyata bisa suka seblak juga ya," gurau Jericho.
"Lo pikir gue orang kayak apa yang nggak suka makan seblak--eh Adel?!" Hans terkejut ketika melihat Adel yang ternyata wanita yang duduk di sebelah Jericho, meski duduk mereka sangat berjarak.
Adel mengangguk kecil sambil tersenyum. Senyum yang langsung membuat Hans oleng.
"Aduh ada gempa ya?" gumamnya ketika tubuhnya hampir terjatuh, untung Jericho menahan tangannya.
"Kok lo bisa kenal sama Adel, Hans?" tanya Jericho sambil melepaskan tangan Hans saat merasa temannya itu sudah dapat berdiri dengan benar.
"Ya kenal lah, dari Sakti. Adel ini kan--"
"Kamu udah lama beli seblaknya?" sela Adel. Ia terpaksa melakukan itu karena tidak ingin Hans mengatakan statusnya ketika Sakti mengenalkan dirinya pada Hans.
"Oh, lumayan sih tapi kayaknya sebentar lagi jadi."
Adel melirik Jericho. "Aku boleh pulang duluan nggak, Jer?"
"Pulang duluan?" Jericho mengernyit. "Kita pergi ke sini sama-sama lho, masa lo mau pulang duluan, kita harus pulang bareng. Jadi kalau lo mau pulang, gue juga harus pulang."
"Masa udah mau pulang aja sih? Gue sendirian dong," keluh Hans lesu.
"Maaf ya, aku nggak bisa keluar rumah lama-lama takut dicariin," sahut Adel. Entah kenapa perasaannya menjadi tidak enak. Tapi ia berharap tidak terjadi sesuatu pada orang terdekatnya, terutama Sakti.
Akhirnya Adel dan Jericho pun memutuskan untuk segera pulang meninggalkan Hans yang tampak penasaran dengan hubungan Adel antara Sakti dan Jericho yang tampaknya tidak seperti pada anak majikan.
Sesampainya di rumah, Jericho tidak langsung masuk ke rumah seperti Adel, karena ia mendadak ada urusan di luar, alhasil Adel pun masuk ke rumah sendiri.
Ia tampak terkejut dengan sosok Sakti dengan wajah datarnya, segera ia hampiri suaminya itu sambil bertanya kapan suaminya pulang.
Hal tidak terduga Sakti malah menarik tangannya dengan wajah penuh amarah. Ia sempat memberontak. Bertanya kenapa Sakti menjadi seperti ini dan mau di bawa ke mana ia.
Kepala Sakti menoleh dengan rahang yang mengeras, marah. "Gue mau kasih hukuman ke istri yang nakal kayak lo!" Ia menunduk dan langsung menggendong Adel, lalu membawanya ke kamar.
(Selengkapnya baca di Karyakarsa)
***
Adel bangun lebih siang dari biasanya. Tubuhnya masih tertutup rapat oleh selimut yang ia monopoli sendiri, sementara Sakti ... entah di mana pria itu tidur semalam karena Adel yakin bahwa Sakti tidak tidur dalam satu ranjang dengannya seperti biasa.
Semalam ia tidak sedang berpura-pura jika ia takut dengan apa yang Sakti lakukan. Tubuhnya seketika bergetar menolak tindakan Sakti. Semua karena kejadian malam itu. Malam di mana untuk pertama kalinya Sakti menyentuh dirinya. Ia tidak trauma, hanya takut apa lagi saat menyentuhnya Sakti dalam keadaan marah. Mungkin jika Sakti menyentuhnya dengan lembut ia tidak akan ketakutan seperti itu.
Ia tidak tahu pasti apa penyebab marahnya Sakti, tapi sepertinya Sakti marah karena ia pergi bersama Jericho. Entah suaminya itu tahu dari mana, tapi yang buat dirinya tidak habis pikir Sakti mengira ia dan Jericho sedang bermesraan, padahal yang terjadi sama sekali tidak seperti itu.
Ia membuka selimut tersebut dan mendapati kancing dress-nya terbuka, ia langsung mengancingkanya kembali.
Segera ia melangkah ke kamar mandi, di depan cermin wastafel Adel mendapatkan banyak tanda kemerahan pada kulit leher dan juga dadanya. Ia memejamkan mata dan mengingat semua tanda tersebut Sakti yang buat, mengingat itu membuatnya sekujur tubuhnya merinding. Ia kembali merasa kotor meski yang menyentuhnya suaminya sendiri. Ia pun langsung membersihkan diri. Dengan sengaja Adel memakai pakaian yang memiliki bagian leher yang panjang untuk menutupi tanda yang Sakti buat.
YOU ARE READING
Result Of Mistake
General FictionSama-sama berusia muda, sama-sama masih ingin merasakan kebebasan namun karena satu kecerobohan yang diperbuat semua berubah dalam sekejap. Menjalin sebuah ikatan dengan cara terpaksa merupakan mimpi buruk bagi keduanya. Bersama tanpa cinta seperti...
✨ 22. Sampai Sembilan Bulan ✨
Start from the beginning
