( Sabar win... pisaunya di taruh dulu nanti aja kupas bawang nya dilanjutkan nanti salah puk.)

Win tahu suaminya itu sedang menjaga anaknya.
Tapi kesalnya tidak menyakitinya namun gemas dengan tingkah suaminya itu.

Ia berharap dengan kebahagiaan ini harus selamanya.
Jika bicara tentang orang tuanya.
Ia sudah pasrah mereka datang atau tidak.
Ia sebagai anak sudah berusaha untuk memberitahu dan menunggu kedatangan mereka namun jika orang tua nya yang memutuskan untuk menjauh apa boleh buat.
Bukan hanya anak yang di butuhkan untuk berusaha orang tua juga punya tanggung jawab.

Rasanya ia ingin mengatakan sudah cukup dengan keluarga dari suaminya namun ia merasa bersalah jika sudah berpikiran seperti itu.
Merasa menjadi anak durhaka.
Apa iya durhaka itu hanya untuk seorang anak lalu orang tua seperti mereka disebut apa.

Menjadikan anak untuk pernikahan bisnis ,tidak sesuai ekspektasi mereka malah menjauh.

Datang "welcome"
Tidak sama sekali "terimakasih".

"Kak, adek sudah tidur ?" Tanya win saat suaminya menghampirinya di dapur.

"Sudah yank, kakak lapar siapin donk yank"

"Udah tuh dimeja, tadinya mau bawa ke kamar"

"Suapin yank" manja bright.

Win hanya mengangguk sambil tersenyum lalu mengambil posisi untuk menyuapinya.

Cup..
Bright mencium sekilas bibir suaminya.

"Yank habis mandi ya"

"Iya badan aku dah bau keringat, kerjaan di dapur dah beres lagian"

"Sini kakak suapin yank juga"

Akhirnya mereka makan bersama.

Setelah selesai makan bright menyuruh win untuk mengurus putranya, agar ia membereskan sisa kerjaan di dapur. Ya walaupun tinggal mencuci piring bekas Mereka tadi.

Beberapa menit kemudian ia pun menyusul dua kesayangannya itu.
Saat membuka pintu ia tersenyum dengan pemandangan yang di lihat nya.
Istrinya sedang mengajak putranya bicara.
Win juga sangat gemas dengannya makanya ia menciumi wajah putranya itu.

Bright menutup pintu.
"Yank kakak juga mau dicium kek            adek"

"Sini" goda win.

Bright menghampiri win, mendekatkan dirinya dengan tubuh istrinya.
Lalu merebahkannya di samping putra nya itu.

Bright mengelus kepala kepala kasihnya itu.
"Gak mau di cium dulu maunya kakak yang cium kamu"

"Lalu?" Tanya win.

Bright melihat kearah putranya.
"Cuma cium bibir kok nak, ijin ya orang tuamu mau quality time dulu, bobo yang nenyak sayang" ucapnya lalu mencium dahi Tan putranya itu.

Ia tersenyum melihat putranya sudah tidur lelap sedangkan orang yang ditindihnya hanya tersenyum, sudah bersiap apa yang akan dilakukan suaminya itu.

Bright yang menyadari sedang di pandang istrinya pun mengalihkan untuk menatap kembali.
Mereka berdua sama-sama tersenyum.

"Kamu bahagia gak hidup bareng aku" tanya bright.

Win mengangguk semangat lalu mengalungkan tangannya ke leher suaminya.

"Bahagiaaaaa bangatttt"

Cup...

Win mengecup singkat bibir suaminya.

"Makasih ya yank, sayang bangat sama kamu"

Ia membelai wajah istrinya.
Tatapan dalam yang penuh arti.
Win semakin mengeratkan tangannya di leher suaminya itu.
Hembusan nafas mereka saling merasakan.
Bright pun langsung melumat bibir istrinya dengan pelan.
Tidak terburu-buru ataupun tergesa-gesa mereka melakukanya dengan lembut.
Win juga terlihat sudah mampu membalas lumatan bibir suaminya itu.
Bright tersenyum bangga. Nakal.
Tangannya tak lupa menjangkau sesuatu, ya..dia menggenggam tangan mungil putranya.
Saat mereka seperti nya memerlukan ruang untuk bernafas.

"Lanjut?" Tanya bright.

"Pengaman sama pil kB habis, kan satu Minggu yang lalu juga udah"

"Yah padahal lagi romantisnya"

"Kalau gak pakai itu nanti kalau jadi.. gimana adek kan masih 5 bulan masih kecil "

"Yah, kok gak beli sih yank"

"Besok aja yah kak"

Bright mengangguk sambil cemberut.
"Kakak aja yang beli sana" suruh win.

"Ahk maluuu" ucap bright lalu membenamkan wajahnya di leher istrinya.

Win terkekeh lalu menepuk pelan punggung suaminya itu.

Tiba-tiba ponsel win berbunyi.

Win merogoh sakunya.
Ia menekan tombol jawab dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya mengelus-elus punggung suaminya.

"Hallo ma" ucapnya kepada martuanya di seberang.

"Oh ok ma"

"Kak, mama, papa sama kakek dan nenek mau datang besok"

"Udah tahu yank"
"Kok aku gak dikasih tahu"
"Kakak nyuruh mereka yang kasih tahu sendiri"
"Astaga kak"
" Kakak masih kesal soalnya kakak diledekin Mulu , manja sama istri sendiri kok yank diledekin"

"Ampun deh kak sama kamu"

"Yank berarti besok gak bisa donk"

"Aiiiii untung kakak tuh suami aku
Dahlah yang penting sayang"

Cup...

Ciuman kasih sayang

Tamat......

Terimakasih banyak untuk pembaca walaupun sangat tidak nyambung 🙏

















You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 21, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kehendak 💚Where stories live. Discover now