Teman dekat bisa saja menjadi musuh untuk kita namun kita memiliki kesadaran yang menipis untuk mengetahui itu bukan karena kebodohan kita namun kita terlalu menjaga perasaan orang yang belum tentu menghargai kita akhirnya kita selalu berpikiran positif.
Dan saat ini win bersyukur karna kejujuran dari seseorang yang telah mengakui bahwa ia disukai oleh teman suami nya sendiri, penjelasan itu bukan hanya kepadanya namun juga didepan suaminya.
Bright semakin erat memeluk kasihnya itu. Percaya akan kebersamaan mereka selama ini sampai dihari tua nanti akan selalu bersama jika pondasi hubungan mereka sangat kuat akan adanya cinta, kejujuran, kepercayaan, kesetiaan dan saling mengerti bahkan sadar akan posisi dan tanggung jawab mereka.
Kami adalah pasangan yang sudah terikat akan janji sakral.
Sebelumnya....
"Sorry bro" maaf satria dengan ungkapan yang jujur.
Bright hanya mengangguk dan mengusir halus.
"Ok, tapi ada baiknya tolong segera meninggalkan tempat tinggal kami".
*********
Pagi hari....
"Kak, bangun win harus masuk ruang operasi" ucapnya sambil menepuk pelan tangan suaminya itu.
Bright terbangun lalu memeluk win.
"Dede bayi mau keluar ya hari ini" ucapnya lalu mencium perut buncit win.
Kedua orangtuanya menegur bright karna suster dan dokter sudah bersiap- siap.
"Kakak ikut ya,tadi kata dokter boleh kok"
Win hanya mengangguk lalu menggemgam tangannya suaminya itu.
Di luar ruangan kedua martuanya mondar-mandir bahkan kakek dan nenek tidak kalah sibuknya dengan mereka.
Berdoa, bertanya pada suster yang lewat bahkan mereka pun tahu bahwa suster itu bukan yang menangani win.
Tepat pukul 08.00 pagi telah lahir putra mereka.
"Lextan "
Nama bayi mereka 😁.
🌿🌿🌿🌿🌿
Bright sangat gemas dengan putranya.
Ia selalu mengambil kesempatan untuk mencubit gemas pipi bahkan hiding Tan jika istrinya tidak melihat.
Terkadang win sangat geram dengan kelakuan suaminya.
Anaknya nangis bukan malah menenangkan sendiri namun memanggil win yang sedang sibuk memasak.
Mau marah tapi ia gemas dengan kelakuan suaminya.
Cup..cup..
"Jangan marah yank" ucap bright dengan nada manja.
"Tiap hari bilang jangan marah, tapi di ulang-ulang terus gangguin Tan"
"Ya kan anak aku"
"Astaga jadi kakak mau punya anak untuk di buat nangis gitu"
"Ih mulutnya yank, siapa coba gak gemas nengok benih aku ini, jago banget ternyata aku yank, bibir anak aku sexy, hidung mancung ,ih kok melet sih nak" ucap bright sambil menciumi wajah anaknya.
Win sudah pasrah akan kelakuan suaminya.
Dua-duanya menjadi bocah untuknya.
Ia meninggalkan keduanya untuk menyelesaikan pekerjaannya di dapur.
Belum lima menit.
"Yank bikinin susu "
"Ya"
"Yank, popok adek dimana"
"Yank, biskuit adek mana"
"Yank, tissue basah mana"
"Yank , angkat telpon kayaknya mama deh"
