"Kalo begitu bibi dan tiseana pamit terlebih dahulu ya nak" Ucap ríel sambil menggandeng tiseana

"Baik, selamat tinggal bibi" Ucap neteyam sambil melambai lambaikan tangannya

"Dadahh neteyam! Besok kita akan bertemu lagi! See you" Ucap tiseana sebelum dia menghilang dari hadapan neteyam

Di sisi ríel dan tiseana

"Astaga tidak terasa aku sudah tua sekali~" Ucap ríel

"Apa maksud ibu?" Tanya tiseana sambil melihat ke arah ibunya

"Sepertinya putri kecil kami sudah memiliki calon kekasihnya, ibu jadi penasaran siapa nama dari calonmu yang tadi~" Ucap ríel dengan antusias

"Calon ku?" Tanya tiseana dengan raut wajah yang kebingungan

"Pemuda yang tadi, itu kan bakul kesayangan mu tidak mungkin kamu akan memberikan nya kepada  orang lain" Ucap ríel

"Bahkan pada ibu mu sendiri" Cibir ríel sambil menyengol lengan anak semata wayangnya itu

"A-apa yang ibu bicarakan sih~" Sekarang dapat di pastikan ada rona berwarna merah di pipi tiseana

"Anakku anakku, padahal baru saja kemarin aku masih menggendong mu di dalam pelukan ku" Ujar ríel sambil mengusap usap kepala anaknya

"Ibu aku rindu dengan ayah~" Lirih tiseana dengan wajah yang agak sedikit di tundukan

"Ohh tiseana, ibu juga rindu pada ayahmu~" Ucap ríel yang turut sedih, lalu ia memeluk tiseana dengan erat

'Yo'wa lihatlah putri kita sudah besar' batin ríel














Sesuai yang di katakan oleh tonowari

Keesokan harinya tsireya dan tiseana dan begitu juga anak anak dari keluarga sully neteyam, kiri, lo'ak, dan juga tuk berkumpul di pinggiran Laut tempat yang biasanya tsireya dan tiseana mencari kerang

Terlihat dari wajah mereka yang kagum akan keindahan laut

"Ayo ikuti kami" Ucap tsireya sambil menahan tangan tiseana yang ingin mengambil kerang cantik

'Padahal jarak nya tidak begitu jauh' batin tiseana lalu memasang wajah yang cemberut

Neteyam yang melihat itu merasa gemas lalu ia terkekeh









Tak lama saat mereka berenang, neteyam, lo'ak, dan tuk naik ke permukaan untuk mengambil udara

Kemudian lo'ak kembali melihat ke arah bawah dan ia melihat tsireya dan tiseana melihat ke arah mereka

'Ayo berenang bersama kami' kata tsireya dengan bahasa isyarat

Namun, sepertinya lo'ak tidak memahami apa yang ingin di katakan oleh tsireya kepadanya

Puk puk

Tiseana langsung melihat ke arah belakang nya, siapa yang telah menepuk pundaknya

'Ao'nung? Rotxo? Mengapa kalian lama sekali?'

'Aku orang sibuk' ucap ao'nung sambil menggunakan bahasa isyarat

Tiseana yang melihat itu hanya melakukan roll eyes saat melihat jawaban dari ao'nung

'Tunggu di mana kiri?' Batin tiseana

Lalu tiseana menepuk pundak tsireya lalu mengatakan

'Tsireya aku akan mencari kiri' menggunakan bahasa isyarat

Dan di balas dengan anggukan kepala oleh tsireya







Neteyam, lo'ak dan tuk kembali menyelam menyusul tsireya, ao'nung, dan rotxo

Namun belum lama mereka di dalam air, mereka kembali ke atas permukaan dan itu membuat ao'nung bertanya tanya

'Ada apa dengan mereka?'

'Orang-orang itu adalah penyelam yang payah' jawab rotxo menggunakan bahasa isyarat

Setelah melihat itu tsireya langsung mengujar

'Sudahlah, mereka itu sedang belajar'

Melihat hal itu ao'nung langsung menatap malas tsireya, kemudian tsireya pun langsung menyusul 3 bersaudara itu ke atas permukaan di ikuti oleh ao'nung dan rotxo

"Kalian tak apa apa?" Tanya tsireya yang baru saja muncul di atas permukaan air

"Kalian terlalu cepat! Tunggulah kami" Ucap tuk

"Bernafas saja, tarik nafas"

"Kau bukan penyelam handal" Celetuk ao'nung yang baru saja tiba di atas permukaan di ikuti oleh rotxo

"Yeahh mungkin jago berayun di pepohonan..... Tapi-" Sebelum ao'nung menyelesaikan kata kata nya tsireya sudah lebih dulu mengambil tindakan yaitu mencubit pinggang ao'nung

"Akh"

"Bro, kami tidak mengerti bahasa isyarat" Ucap neteyam

"Kami tidak mengerti apa yang kalian bicarakan" Sambung neteyam

"Aku, tiseana dan ao'nung akan mengajarkan kalian bahasa isyarat" Ucap tsireya

"Tunggu!? Apa! Aku juga!?" Protes ao'nung

"Sudah di putuskan!" Tegas tsireya

"Cih! Terkadang kau mirip sekali dengan ayah" Ucap ao'nung

"Tentu saja mirip, aku ini putrinya"

"Tiseana? Dimana tiseana aku tidak melihat nya bukankah tadi dia bersama kita?" Tanya neteyam yang merasakan adanya kejanggalan

"Tiseana sedang menyusul kiri" Ucap tsireya
















Dari balik terumbu karang tiseana secara diam diam memperhatikan kiri yang sedang bermain main dengan Ilu dan ikan ikan

'Bagian eywa'

Dengan perlahan lahan tiseana menghampiri kiri

Kiri yang melihat kedatangan tiseana merasa kan hawa yang tidak nyaman

Ia takut akan di kira aneh oleh tiseana

"Kiri" Panggil tiseana

Kiri terkejut saat tiseana memangil namanya di dalam air

Tiseana yang melihat raut wajah kiri pun langsung tersenyum dan memangil namanya lagi

"Kiri...."

"Kita berdua memiliki persamaan ya ternyata hehe" Ucap tsireya sambil terkekeh

'bagaimana bisa?' Tanya kiri lewat bahasa isyarat

"Kita berdua adalah.... Bagian dari eywa"

"Sebaiknya kita pergi ke atas permukaan air dan menyusul yang lainnya mereka sudah menunggu kita" Ucap tiseana sambil menarik tangan kiri












"Huahhhh......tiseana, apakah kamu juga mendengarkan detak eywa?" Tanya kiri

Pernyataan kiri hanya di balas oleh senyuman tiseana

"Ayo kita menyusul yang lainnya!" Ujar tiseana lalu ia memangil Ilu

Setelah Ilu miliknya datang ia langsung menaikinya

"Ayo akan ku beri kamu tumpangan" Ucap tiseana

"Terimakasih..." Balas kiri dengan senyuman khas miliknya








Hai Hai Haii! Aku harap kalian suka yang dengan jalan cerita nya, di part part selanjutnya akan ada bagian yang menarik loh! Penasaran? Ayo nantikan selalu

Dan tentunya akan di temani oleh neteyam! 🙌

- istrinya neteyam

I SEE YOU NETEYAM- THE WAY OF WATER (NETEYAM X READER) Where stories live. Discover now