[6] Riddle

2.2K 263 61
                                    

[6] Riddle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[6] Riddle

Hermione kembali terbangun di kamar itu, kamar terkutuk yang menjadi tempat dia menghabiskan waktunya akhir-akhir ini. Hermione bangkit, menatap kesekitar dengan mata yang lebar dan napas yang terengah-engah. 

Gadis itu cepat-cepat turun dari atas ranjang, mengernyit saat menyadari bahwa rasa sakit di tubuhnya menghilang tanpa sisa. Enggan memikirkan hal itu, dia memilih kembali melangkahkan kakinya untuk mencari keberadaan Tom Riddle. Bajingan itu, andai dia nyata, dia pasti akan membunuhnya. 

Dan saat dia menemukannya di pandangannya―tengah berdiri di antara rak-rak buku dengan perhatian yang dipusatkan pada buku di tangannya―Hermione melangkah ke arahnya dengan api yang membara di matanya. Bisa-bisanya dia begitu tenang setelah apa yang dia lakukan.

Tom Riddle, disisi lain dengan cepat menyadari kehadiran sang gadis, dia menoleh dan menarik sudut bibirnya.

"Selamat datang kembali, Hermione―"

"Kau yang melakukannya!" Hermione menyalak, sembari mendorong dada lelaki itu dengan tangannya. Tom bergerak sedikit akibat dari dorongan gadis itu. Dia terlihat mengangkat alisnya namun masih menunjukkan senyum bengkoknya.

"Suara-suara itu, kau adalah pelakunya Tom. Kau menghasutku untuk membunuhnya."

Hermione terengah-engah, dia mengepalkan tangannya saat air mata mengancam untuk keluar. Dia tidak ingin terlihat lemah di depan pria mengerikan ini, namun amarah yang berkobar membuatnya merasa begitu emosional.

"Kau yang melakukannya, Hermione. Kau yang membunuhnya, kau yang mengucapkan mantranya, menggunakan tongkatmu."

Dia berucap dengan suara yang tenang dan halus. Perut Hermione melilit, merasa begitu marah. Marah karena ucapan lelaki itu benar dan marah karena lelaki itu menumpahkan seluruh kesalahan itu kepadanya. Dia yakin seluruh bisikan dan hasutan itu berasal darinya. 

"Seolah kau tidak ikut campur, Tom."

Seringai Slytherin masih tersungging di sudut mulutnya saat dia menunduk menatapnya.

"Oh ayolah Hermione, tidak perlu menyalahkanku. Jika kau tidak membunuhnya, kau yang akan di bunuh oleh mereka. Aku hanya menyelamatkanmu."

"Dan bukankah terasa menyenangkan bisa membuktikan dirimu lebih baik dari mereka? membungkam mulut busuk mereka?"

Tak bisa mengelak, Hermione menyetujui hal itu dalam hatinya. Dibalik rasa ngeri dengan pembunuhan yang dia lakukan, ada perasaan lega dan senang di sudut terdalam hatinya, saat dia berhasil membungkam mereka dan membuktikan bahwa dia tidak seperti yang mereka ucapkan. Dia lebih dari itu, dia kuat. Dia tidak selemah seperti yang mereka pikirkan tentang status darahnya.

"Tapi mereka pengikutmu," ucap Hermione dengan alis yang terangkat bingung. 

"Dan?"

"Kau membuatku membunuh pengikutmu sendiri."

[M] The Dark SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang