SWITCH! | JAEMJEN

17. SWITCH!

Ferrari 488 Spider.

"Pilihan bagus untuk menghabiskan waktu seharian penuh dengan Lee Jeno," gumamnya.

Jaemin menghampiri mobil yang telah ia pilih, ia masuk ke dalam mobilnya lalu mulai menyalakan mesin mobilnya.

Jaemin melajukan mobilnya, mensejajarkan mobil itu dengan sosok Jeno yang masih sibuk menelpon bengkel langganannya.

"Ayo naik, kita pergi sekarang."

Jeno berbalik, menatap kesal ke arah pacarnya yang sudah duduk manis diatas mobil mewahnya. "Kenapa bengkelnya tidak kunjung mengangkat teleponku?!" Protes Jeno kesal.

Alis Jaemin bertaut bingung, jarang sekali bengkel langganannya mengabaikan telponnya. Jaemin mengulurkan tangannya seraya meminta ponselnya kembali, "coba aku yang menelpon," pintanya.

Jeno merengut kesal, ia memberikan benda pipih itu kembali pada pemiliknya. Jaemin menerima ponselnya kembali, ia menscroll layar ponselnya mencari kontak bengkel langganannya.

Jaemin menggulir tombol hijau disana lalu mendekatkan telpon itu ke telinganya.

Tak butuh waktu lama untuk telpon itu tersambung dan mengeluarkan suara dari sebrang sana.

"Halo, tuan Jaemin."

Mata Jaemin dan Jeno membulat sempurna, keduanya saling tatap. "Nah! Ini tersambung! Sejak tadi kau menelpon siapa, Jen?" Ujarnya dengan kekehan kecil dibibirnya.

Jeno mengerenyitkan dahinya, dari tadi ia menelpon bengkel itu tapi tidak di angkat.. tapi kenapa saat Jaemin yang menelpon malah tersambung?!

"Tuan Jaemin?"

"Ah iya, tolong datang ke rumahku ya. Ban motor temanku sepertinya kempes, jadi kami tidak mungkin membawanya sendiri ke bengkel," ujar Jaemin sambil melirik ke arah Jeno yang tengah mencibir dirinya.

Jaemin terkekeh kecil sebelum melanjutkan bicaranya ditelpon, "kau bisa langsung datang ke rumahku dan bilang ke satpam mau mengambil motor di garansi atas suruhanku," imbuh Jaemin.

"Baik tuan."

"Ah iya satu lagi, motornya motor ninja yang berwarna hitam ya."

"Baik tuan, saya akan segera ke sana untuk membawa motor anda."

Jaemin berdehem kecil lalu mematikan sambungan telponnya secara sepihak, ia memasukkan ponselnya ke dalam kantung bajunya lalu kembali menatap Jeno yang tampak bingung.

Jaemin mengulas senyum lalu menepuk bahu Jeno, "sudahlah tak usah di pikirkan kau menelpon siapa sejak tadi, sekarang ayo masuk ke mobilku. Kita kencan."

Jeno menoleh, "lalu motorku?"

"Tukang bengkel akan datang dan membawa motormu ke bengkel langgananku, nanti kita susul ke bengkel saat motormu selesai." Tutur Jaemin, ia menekan salah satu tombol di mobilnya guna membuka pintu mobil di kursi pengemudi.

Jeno menghela napasnya, tanpa berbicara apapun ia langsung berjalan mengitari mobil Jaemin lalu duduk di kursi penumpang disamping Jaemin.

Ia menoleh ke arah pacarnya itu, "bukankah mobilmu berwarna putih?" Tanyanya yang dibalas anggukan kecil oleh Jaemin, "iya. Tapi tenang saja, ini juga mobilku kok."

Jaemin menoleh ke arah Jeno, "menurutmu apa aku harus membawa mobil yang ini saja ya ke sekolah?"

Jeno mendengus sebal lalu kembali meluruskan pandangannya lurus ke depan, "bawa saja, paling satu sekolah gempar lagi karena Na Jaemin mereka membawa mobil bermerk yang berbeda dari sebelumnya."

Jaemin terkekeh kecil saat mendengar jawaban Jeno, ia kembali memfokuskan dirinya pada kemudinya lalu mulai melajukan mobilnya keluar dari area garansi.

"Kita mau kemana?" Tanya Jeno saat mobil itu mulai keluar dari wilayah kompleks tempat tinggal Jaemin.

Jaemin menggidikkan bahunya, "entahlah, kau mau kemana?"

"Kemanapun asal bersamamu."

"EIHHHH???! LEE JENO!! KAU BARU SAJA MENGGOMBALI AKU YA?!!"

FERRARI 488 SPIDER

AUDI R8 V10 SPYDER

LAMBORGHINI AVENTADOR LP 750-4