"Jangan membantahku, Jennifer!"
Jennifer sontak mengangkat kedua tanggannya dan menyilangkan kakinya. "Ooops, you win."
• • •
Lisa mengamati setiap sudut jalan yang mereka lewati. Ah, pemandangan yang tidak asing lagi baginya. Tak banyak perubahan di kota yang dijuluki kota para malaikat itu selama dua tahun dia pergi. Lagipula itu tidak terlalu lama kan.
Samar-samar Lisa tersenyum, tapi kemudian senyum itu hilang saat dia menyadari dirinya bukan pulang dengan sebuah prestasi, tapi dia pulang dengan membawa beban yang bisa dia tebak akan menghancurkan perasaan orang tua, saudarinya, siapa pun yang mengenalnya.
Dia pulang dengan membawa kejutan yang sudah pasti tidak pernah terbayangkan oleh siapa pun. Lisa memalingkan wajah pada kakaknya. Sungguh walau menyakitkan, tapi Lisa tak bisa menahan dan menyimpan masalah ini seorang diri. Dia butuh seseorang untuk menjadi tempatnya bersandar. Dia butuh seseorang untuk memahami keadaannya saat ini. Dan harapan itu jatuh pada Jessica, kakak tertuanya yang selalu memerhatikan dan menyayanginya.
Jessica adalah sosok yang mampu membuat Lisa terbuka dengan kehidupannya, dan sungguh kali ini juga Lisa benar-benar menaruh harapan Jessica adalah orang yang tepat menjadi orang pertama yang akan mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Dan Lisa berharap Jessica bisa ada di sisinya, tanpa harus mengucilkan bahkan menyalahkannya. Lisa benar-benar berharap untuk itu.
"Kau ingin makan apa?" tanya Jessica.
"Jess, apa saja, aku senang jika itu bersamamu." Lisa tersenyum dan membuat sang kakak membalasnya dengan senyuman juga.
Ah adik kecilnya yang manis. "Alisa terdengar manis kali ini. Aku sudah mengabari Rosaline, dia mungkin akan menyusul kita."
"Itu bagus," ucap Lisa. "Tidak ada banyak perubahan. Apa Kim Kardashian menambah daftar suami sekarang?"
Jessica terkekeh. "Astaga, apa kau hanya memikirkan itu? Bukan Kim, tapi sedang ada rumor tentang Kylie Jenner hamil."
"Benarkah?"
Jessica mengangguk. "Dia cukup muda untuk menjadi seorang ibu."
"Apa menjadi ibu muda itu menyenangkan, Jess? Tapi, aku rasa menyenangkan. Dia seorang Kylie Jenner."
"Itu cita-citanya, sudah pasti dia akan menikmati perannya sebagai ibu. Kekasihnya Travis, apa yang kau bayangkan?"
Lisa menundukkan wajahnya. Sungguh membicarakan ibu muda, sepertinya Lisa siap untuk berkata jujur tentang apa yang terjadi padanya sekarang untuk Jessica. Dari ucapan Jessica tadi seakan Lisa yakin, bahwa kakaknya ini berpikiran terbuka dan akan menerima kondisinya. Benar kan? Jessica mencintai dirinya.
Lisa menarik napas. "Jess, jika aku memberitahu sesuatu padamu, akan kah kau merahasiannya dari orang tua kita?"
Jessica menanggapi dengan santai. "Tergantung apa yang akan kau ungkapkan."
"Jess, aku tidak bisa menyimpannyya sendiri. Aku lelah." Jessica memalingkan tatapannya dari layar iPad dan memandang sang adik dengan serius. Lontaran ucapan Lisa terdengar sendu, seakan adik kecilnya itu sedang ingin membicarakan sesuatu yang serius. Vibes-nya terasa sama seperti saat pertama kali Lisa mengatakan akan mengejar cita-citanya menjadi seorang idola K-POP. "Aku butuh tempat bersandar dan mengadu sekarang. Hatiku sakit, Jess. Kumohon dengar aku."
Jessica sedikit panik melhat mata Lisa yang mulai berkaca-kaca. "Alisa, apa yang terjadi denganmu?"
"Aku hamil."
Mobil yang ditumpangi kakak beradik itu seketika berhenti mendadak saat ucapan Lisa berakhir. Sepertinya Lisa tak sadar bahwa ada dua orang pria bersama mereka, Rai dan sang supir yang sontak keduanya menoleh.
"What?" ucap Rai. "Kau hamil?" Dia terkejut bukan main. Demi Tuhan apa ini alasannya mengapa Lisa ingin pulang dan tampak berbeda? Dia hamil, Lord Jesus, usia anak ini masih sangat muda.
Lisa melebarkan tatapannya. "Oh crap, please don't tell mom and dad. Tolong rahasiakan ini, Rai, Sam, please ..." mohon Lisa. Dia menahan keras air matanya agar tak menangis.
"Siapa yang melakukannya?" Suara Jessica meninggi. Dia marah sekarang. Sungguh dia tak menduga ini adalah pernyataan dan kejutan dari adik kecilnya. "Kau tidak berbohong? Kau pulang bukan karena kau gagal, tapi karena kau hamil. ALISA, DEMI TUHAN, YOU'RE 15. Apa yang ada di otakmu?"
"Jess, aku mohon, dengarkan aku ..."
"No!" Jessica membantah keras permohonan adiknya untuk tetap tutup mulut. "Aku tidak bisa menerima ini. Katakan padaku siapa yang melakukannya? Katakan, Alisa!" Jessica memegang erat pundak Lisa, memaksanya untuk mengatakan yang sebenarnya.
Lisa menggeleng. "Aku tidak bisa, Jess, aku tidak bisa."
"Dia harus bertanggungjawab atas perbuatannya padamu," timpal Rai. "Bagaimanapun juga kau hamil, kau hamil anaknya."
"Jess, aku mohon, biarkan saja aku menanggungnya sendiri. Aku hanya butuh kau mendengarku, Jess." Lolos sudah tangisan Lisa saat memohon pada kakaknya.
"Menanggungnya sendiri? Kau bilang menanggungnya sendiri? What the fuck, Alisa! Kau menderita dan dia bahagia di luar sana? Katakan siapa!" Suara Jessica semakin tinggi dan membuat Lisa benar-benar terintimidasi. Aura dominan kakaknya memberikan rasa takut untuk Lisa sendiri.
"Aku tidak bisa." Lisa terisak dalam tangisnya.
"Kenapa?"
"Karena itu akan menghancurkan karirnya!"
Jessica melepas napas berat. Pegangan pada pundak adiknya melemah. Apa yang adiknya pikirkan? "He's an idol?" Lisa mengangguk pelan. "God."
Suasana di mobil benar-benar menegang. Lisa terus saja terisak sementara Jessica berusaha berpikir keras apa yang harus dia lakukan? Menyembunyikannya atau memberitahu orang tua mereka. Tapi, sungguh melihat adiknya dalam kondisi seperti ini rasa kasihan dan marah bercampur menjadi satu dalam diri Jessica.
"Dia harus tetap bertanggungjawab, Alisa. Persetan dengan karirnya. Dia sudah menghamilimu. Usiamu 15 tahun, akan sangat beresiko saat kau melahirkan nanti," ujar Rai.
"Siapa idola itu? Paling tidak aku tau siapa!"
"Tidak," tolak Lisa. "Tolong jangan paksa aku. Aku berusaha melupakan dia."
"Alisa!"
"Please, Jess."
"Rai, hubungi daddy untuk pulang sekarang."
"Jessica, please."
"No, dia harus bertanggungjawab!"
BERSAMBUNG
Tinggalkan votes dan komen ya.
Thank you.
Yang nunggu The Jeon Family, mohon bersabar ya.
YOU ARE READING
ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ꜱᴏɴ • ʟɪꜱᴋᴏᴏᴋ
Fanfiction15+ From Instagram Liskook's fanfiction by @storiesbybelleza • Tentang Alisa Fernandes yang harus berjuang mempertahankan anaknya dan meninggalkan mimpi besarnya sebagai seorang idola pop Korea. "Dia bukan putramu, jangan sekali-kali mengatakan itu...
• Who? •
Start from the beginning
