"... [Name], nanti aku diintrogasi sama Ayah habis-habisan." Langsung loyo, lah, Blaze. Niatnya mau ngedate sama istri tercinta, eh si istri malah minta ketemu sama bapaknya.

"Kamu masih takut sama Papaku?"

"Gimana gak takut, [Name]! Wong waktu kita nikah, pas aku salaman sama Ayah, tanganku diremes kuat banget terus dipelototin. Kan aku cuma bisa nyengir."

"Gak mau tau, aku mau ke rumah Papa."

Aduh, harusnya Blaze tak usah bertanya [Name] ingin ke mana.

"Huh, iya deh! Aku ganti baju dulu kalo gitu. Sekalian, Ayah belum tau kamu hamil, kan?"

"Udah, dong. Papa sudah kutelpon, terus kukabarin. Tau, gak? Waktu itu kamu dicariin Papa, loh."

"Hah!? Pas kapan?"

"... Pas tau aku hamil."

Mampus, Blaze. Pasti waktu itu bapak mertua tercintanya mau nanyain tentang 'kamu apain anak perempuan saya?'.

"[Name], kita ke rumah Bang Upan aja, yuk?"

"Dih, gak mau! Aku mau ke rumah Papa."

Ya sudah, mampus.

――――☆。

Sekarang, di sini lah Blaze berada. Di dalam rumah orang tua istrinya, duduk bersebelahan dengan bapak mertua.

Apalagi sekarang istrinya itu sedang berada di dapur bersama ibunya. Alhasil Blaze duduk berdua saja dengan bapak mertua.

Mampus gue, mampus, mampus, mampus, Bang Upan, Bang Hali, Bang Gem, maaf kalo Blaze punya salah. Aduh, mampus gue anjir! Mana daritadi diem aja. Batinnya.

Blaze melirik takut-takut pada pria tua di sebelahnya yang tengah membaca koran dengan tenang. Aduh, ingin Blaze ajak ngobrol tapi takut menganggu.

Eh tapi, si bapak mertua ngajak ngobrol duluan.

"Gimana kerjaan kamu?"

"M-mmakin maju, Yah. Alhamdulillah juga udah bisa buka cabang baru di kota lain."

"Keren kamu, Nak."

Aduh, salting dong Blaze dipuji bapak mertua.

"Saya kira kamu cuma bocah ingusan yang buru-buru mau nikahin anak perempuan saya."

Baru juga dipuji, sekarang Blaze berasa dihantam dari langit.

"Hehehe ... muka saya kayak anak-anak banget, ya, Yah?"

"Iya, saya kan jadi ragu. Tapi saya senang karena [Name] gak ada ngeluh tentang kamu ke saya. Malah, dia keliatan senang bisa sama kamu."

Syukur Blaze, [Name] selalu menjaga citra dan harga diri Blaze di depan kedua orang tuanya. Padahal mah, aslinya bikin orang ketar-ketir.

"[Name] itu terbuka sama saya, lebih ke saya yang maksa dia buat selalu cerita kalo ada masalah. Kalo ada masalah sedikit pasti dia cerita ke saya. Tapi dia gak pernah cerita sekali pun tentang masalah rumah tangga kalian, terakhir dia cerita tentang perempuan baru yang suka goda suami orang,"

Ayah [Name] menjeda ucapannya sebentar, ia mengambil cangkir berisi teh hangat buatan sang istri, ia seruput sedikit lalu kembali berbicara pada Blaze tentang putrinya.

"Katanya, kamu juga sempat digoda, ya? Tapi kamu gak minat lirik perempuan baru itu sedikitpun. [Name] yang cerita sama saya. Syukur kamu bener-bener sayang sama anak saya, saya jadi lega juga. [Name] itu anak sulung kesayangan saya, anak yang paling paham tentang situasi dan kondisi. Saya jadi agak sedih pas harus ngelepas anak sulung saya, tapi ujungnya tetap saya kasih anak sulung saya ke kamu, Blaze."

Blaze hanya mendengarkan dengan seksama, ia tak tahu jika ayah [Name] itu sangat lembut dan menyayangi setiap putrinya.

Tapi kenapa saat lamaran, ayah [Name] galak sekali, sih? Apa karena saat itu masih tak rela melepaskan [Name]?

"Saya keliatan serem pas lamaran, ya?"

Blaze menggaruk pipinya yang tak gatal, dengan rasa takut-takut ia mengangguk kecil dan cengengesan.

"Hahaha, maaf, ya. Jangan takut sama saya, saya orangnya enak aja diajak ngobrol, saya lembut kok aslinya. Asal anak atau istri saya gak diapa-apain aja."

Bapak dari empat anak perempuan itu tersenyum ramah pada Blaze, membuat Blaze sedikit bernapas lega. Kenapa tak dari awal saja, sih, bapak mertuanya bersikap seperti ini? Kenapa baru sekarang?

"Tapi kamu cepet juga, ya. Anak saya jangan diserang terus. Tahan-tahan napsumu."

Walah, si bapak mertua blak-blakan banget.

"Hehehe, iya, Yah. Tapi Blaze gak bisa janji. Soalnya anak Ayah yang pertama gemesin banget...."

Si Blaze juga, jujur banget.

__________

Wohohoo selamat malam sabtu

Bentar lagi tahun baru, ih. gak terasa mau 2023.

btw blaze ketemu bapak mertua nieee 😔 untung name gak ngumbar aib blaze atau kelakuan reog blaze ke mak bapaknya. kira-kira kalo diumbar, mampus beneran kali ya blaze?

See u besok!

introvert; b. blaze [√]Where stories live. Discover now