Chap 17

769 37 0
                                        

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘺𝘴, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘷𝘰𝘮𝘦𝘵𝘯𝘺𝘢 💜

-

"Baik, pasien untungnya tidak mengalami cidera yang serius.. Jadi tidak usah khawatir." jelas dokter.

"

Syukurlah.." lega Yoongi.

"𝘉𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘨𝘶𝘦 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢-𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢, 𝘩𝘶𝘧𝘵𝘵.." batin Yoongi seraya menghembuskan nafasnya.

"Nak? Nakk?" panggil dokter itu,

"A-ah iya dok, kenapa?"

"Ah tidak apa, kalau begitu saya pergi dahulu ngomong-ngomong pacarmu tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan, ok" ujar dokter itu sambil tersenyum lalu melenggang pergi.

"Hah? Apa? Dok dokter!" Yoongi berusaha memanggil dokter itu tapi ia sudah melenggang pergi begitu saja .

"Sial, paan maksud dokter itu, 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢, '𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘪𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯, 𝘰𝘬' cih!"

Yoongi tiba-tiba teringat dengan seseorang dia langsung menemui orang yang sedang terbaring lemas di ranjang rumah sakit itu.

𝘒𝘳𝘪𝘦𝘵

Yoongi duduk disebelah ranjang lalu menatap wajah indah itu dari sudut ke sudut. Tiba-tiba orang larat Jimin membuka matanya bak di film-film horor. Membuat Yoongi agak tersentak.

"Bisa ga, buka matanya santai aja? Gue kaget!"

"Bodo amat!" Jimin memalingkan wajahnya kearah jendela.

"Cih!" Yoongi berdecih lalu kembali menatap jimin.

"Ok, gue minta maaf, gue ga sengaja tadi. Gue cuma kesulut emosi. Gue akhir-akhir ini banyak pikiran, maaf. Maafin juga karna gue udah bilang lo mesum, jalang. Gue ga bermaksud sumpah."

"Tatap gue jim, liat, liat, kalau gue tulus minta maaf bukan kepaksa." jimin perlahan mengalihkan pandangannya yang awalnya menatap keluar jendela kini menatap wajah Yoongi.

Jimin bisa melihat dari mata Yoongi bahwa dia tulus minta maaf dan sangat menyesalinya. Jimin membuang nafasnya berat.

𝘊𝘦𝘬𝘭𝘦𝘬!

"Astaga! Maaf, maaf, saya tidak bermaksud menggangu kalian. Saya hanya ingin memberikan obat ini untuk pasien." ujar perawat pria itu panik, dia berlagak menutup matanya dengan tangannya lu menaruh obat itu dinakas.

Dua orang ini tentu saja kaget akan kehadiran tiba-tiba perawat itu. Yoongi menentang pikiran perawat itu. "I-ini bukan seperti yang anda lihat!" ujar Yoongi panik, sementara jimin sudah menutup mukanya dengan selimut, dia malu sungguh.

"Tidak apa, saya sering menyaksikan hal-hal seperti ini. Jadi tidak usah malu begitu. Kalau begitu saya pamit dulu, silahkan lanjutkan maaf sudah mengganggu." perawat itu melesat pergi meninggalkan Yoongi dan Jimin dalam situasi yang canggung.

"𝘈𝘪𝘴𝘩𝘩.." Yoongi mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Ekhem! Hyung.."

"Hm?"

"Eum.." Jimin tidak menatap Yoongi dia sibuk memainkan ujung bajunya.

"Haahh.. Maaf sudah menampar Hyung.."

Yoonmin•♡ || Part 2 √ -EndWhere stories live. Discover now