CUPID'S | JAEYONG

wrong turn

Do you know about the myth between the son of Aphrodite whose named after Cupid—or some familiar with him being called as Eros—and the lowly mortal who was cursed by the blessed beauty, Psyche?

—

Oh, Taeyong berusaha lari sekuat tenaga. Dia sembunyi diantara kerumunan, dia bergerak diam-diam alih-alih melintasi lobi fakultas dengan kibasan rambutnya yang biasanya heboh mencuri perhatian.

Belum sukses dia kabur dari perasaannya yang gundah gulana, kini tersudut posisinya dengan Doyoung yang berdiri di hadapannya dengan tangan terlipat di dada.

"Lepas ga."

"Apa?"

"Apa aja yang ada di tangan lo."

Doyoung terlihat kesal. Keningnya mengerut, alisnya nyaris bertaut.

"Kenapa?"

Buku-buku yang tengah dia peluk, dirampas Doyoung dan diletakkan kembali ke rak perpustakaam dengan asal.

"Lima belas menit lagi perpustakaan tutup. Ayo makan."

"Masih lima belas menit lagi."

Doyoung  berdecak kesal, kemudian menarik tangannya lebih keras, menggeret dia keluar dari perpustakaan.

"Kita uda kaya sebulan ga ketemu padahal satu rumah. Lo ga kangen sama gue, T?"

Langkah Doyoung berpijak kencang, amarah yang tidak teredam juga mulai terpancar.

"Ya- abis, gimana lagi?" Taeyong hela nafasnya.

Dia gandeng lengan Doyoung dan sandarkan kepalanya di bahu gadis itu, bingung mau bagaimana mengungkapkan perasaannya yang kacau sejak beberapa hari lalu.

Mana mungkin dia bisa cerita tentang kejadian itu pada Doyoung—kejadian yang dia kira bisa dia lupakan begitu saja nyatanya menghantui dia belakangan ini, sampai dia harus kabur dari bayangan itu dengan sibukkan diri dan nyaris mati.

Taeyong bahkan lupa kalau belum makan sama sekali hari ini, dia terlampau asik di perpustakaan walaupun sudah tidak ada lagi tugas yang jadi tanggungan.

Buku yang tadi dia bawa juga bukanlah bacaan berat, sengaja dia ambil untuk mengisi otaknya agar punya asupan topik lain untuk jadi lamunan.

—

Taeyong punya kecenderungan untuk jadi self destructive, dimana dia sebagai sahabat juga tidak bisa bantu banyak karena Taeyong, meskipun terlihat selalu membuka diri pada apapun, namun untuk beberapa hal sahabatnya itu sangat tertutup, rapat bagai cangkang kerang.

Doyoung tidak bisa dengan sembrono korek apa yang jadi beban pikiran Taeyong belakangan kalau bukan Taeyong sendiri yang punya keinginan untuk bicarakan tentang hal itu, biasanya diawali dengan helaan nafas panjang.

Setelah hari ulang tahun Jaehyun, dimana dia sadari Taeyong pulang pagi buta entah dari mana dan langsung masuk kamar. Saat dia pamit berangkat, Taeyong masih mandi. Saat dia pulang, Taeyong masih belum ada di kamar. Saat dia hendak tidur, baru terdengar Taeyong buka pintu apartemen mereka dan langsung masuk kamar tanpa basa-basi padanya.