vingt || Don't judge a book by the cover.

15 3 0
                                    

Be a smart readers, jangan sider.
Happy reading!!

🌸🌸🌸

Jika hari biasanya Aletta akan bangun pagi lalu siap-siap untuk ke sekolah, maka hari ini biarkan gadis itu menikmati paginya di atas kasur sambil menyelami alam mimpi.

Kebetulan penilaian akhir semester sudah di laksanakan, rapot pun sudah di bagikan lima hari lalu. Jadi Aletta dengan senang hati akan bangun siang, dan tak perlu khawatir telat ke sekolah, karena sekolah pun sudah diliburkan.

Jam di dinding kanar Aletta sudah menunjukkan pukul 8.50, sepuluh menit lagi sudah jam sembilan. Tapi gadis itu masih asik dengan tidur nyenyaknya.

Alarm yang biasanya menyala dan menggagalkan rencana Aletta untuk bangun siang pun sudah dia off-kan sejak beberapa hari lalu.

Sebenarnya tadi subuh Aletta sudah bangun, cuma karena masih ngantuk Aletta tidur lagi.

"Nghh," kening Aletta mengkerut tipis bersamaan dengan keluarnya lenguhan itu, badannya menggeliat pelan.

Aletta bangun dari posisi tidurnya kemudian duduk sambil menyender ke kepala ranjang. Matanya mengerjab pelan untuk menyesuaikan pandangan.

Gadis cantik itu diam dalam beberapa saat untuk mengumpulkan seluruh nyawanya yang masih tertinggal di alam mimpi. Kemudian dia beranjak mengambil handuk yang menggantung di tembok, juga beberapa setel pakaian. Setelahnya Aletta keluar dari kamar.

Langkah kaki Aletta menbawanya menuju kamar mandi.

Selesai mandi dan mengganti pakaiannya, Aletta skincare-an sebentar di dalam kamar. Aletta termasuk orang yang tidak ribet, skincare nya saja hanya toner, dan pelembab. Lagipula kulit Aletta sudah bagus dari kecil, jadi kalau sembarang pake skincare takutnya malah tidak cocok.

Aletta juga nggak lupa buat beres-beres kasurnya yang lumayan berantakan. Setelah beres, Aletta malah naik ke atas kasurnya. Tadinya mau main handphone sambil rebahan, tapi baru saja dia mengambil ponselnya, benda pipih itu telah berdering lebih dulu.

"Loh, tumben banget video call?" Dahi Aletta bergelombang saat melihat siapa yang sudah menghubunginya.

Tangannya bergerak mengusap ikon telepon ke atas.

"Aleee, akhirnya lo angkat juga!"

"Tau lo, kita udah telponin lo daritadi juga!"

Alis Aletta naik seidkit, matanya menatap layar ponselnya bingung, apa iya? Aletta tidak tahu, soalnya dia kan baru bangun.

"Loh emang iya?" Tanya Aletta, yang langsung mendapat sorakan riuh dari ketiga orang di layar ponselnya.

"Jangan bilang kalau lo baru bangun, Al?" Tanya salah satu dari ke-lima orang di layar ponsel Aletta.

"Emang iya," jawab Aletta seraya terkekeh pelan.

"Ya Allah, anak perawan jam segini baru bangun."

"Omongan lo, Ra, dah kayak ibu-ibu ngomelin anaknya aja."

Aletta hanya tertawa melihat itu, sedangkan yang bertanya tadi malah menggelengkan kepalanya.

Yang menelpon Aletta ini adalah, Mahira, Rezvan, Altaff, dan juga Rafa. Entah ada maksud apa mereka sampai video call seperti ini, bahkan sudah sedari tadi mereka menghubungi Aletta.

Sebatas Sahabat ✔️Where stories live. Discover now