Prolog

49K 1.9K 26
                                    



Pemuda itu masih berusia 15 tahun, sedang mengikuti retreat di Puncak yang diadakan oleh sekolahnya ketika mobil keluarganya mendadak datang menjemput. Selama perjalanan pulang, sopir yang ditugasi menjemputnya tidak mengucapkan sepatah kata pun. Pihak sekolah juga hanya mengatakan ada keperluan keluarga yang mendesak. Kebingungannya baru terjawab ketika sampai di rumah dia melihat banyak mobil di halaman. Ada banyak wajah-wajah sedih. Dia terus berjalan memasuki rumah dan tubuhnya membeku ketika di ruang tamu rumahnya−yang sudah ditata sedemikian rupa−tampak sebuah peti mati di tengah ruangan dengan foto ayahnya di depan peti.

Dia pasti sedang bermimpi.

Ayahnya yang beberapa hari sebelumnya mengantarkannya ke sekolah untuk ikut retreat dengan senyuman lebar.... Ayahnya, satu-satunya keluarga yang dia miliki setelah ibunya meninggal saat dia berusia lima tahun....

Pemuda itu merasa limbung sebelum kemudian tubuhnya terjatuh, pingsan.

Beberapa hari setelahnya, di hari pemakaman, seorang lelaki memeluk dirinya dan berkata dengan penuh sayang kepada anak yang kini yatim piatu itu,

"Mulai sekarang kamu akan memiliki Ayah lagi. Aku akan jadi Ayahmu, menggantikan tugasnya yang belum selesai untuk melindungi dan menjadi keluargamu."

Dia hanya terdiam, menatap kosong ke depan. Setelah lelaki yang mengaku sahabat ayahnya itu melepaskan pelukannya, barulah dia berkata datar seraya menatap lelaki yang seusia ayahnya itu,

"Apa yang terjadi pada Ayah?"

Sesaat lelaki itu terdiam sebelum menggeleng dan berucap pelan.

"Ayahmu kecelakaan...."

"Aku tidak sengaja mendengar dari polisi bahwa mobil Ayah ditemukan di sebuah tanah lapang yang tidak terpakai," potongnya cepat.

"Dengarkan aku, Nak. Ayahmu kecelakaan dan...."

"Aku akan menuruti apa pun perkataanmu, hanya katakan, Ayahku kenapa?"

Lelaki itu tersentak. Dia bisa melihat pancaran kekeraskepalaan remaja ini. Dan dia berani bertaruh, anak itu akan terus mencari tahu, entah dengan cara apa pun, tentang kematian ayahnya. Dan itu justru berbahaya. Dia tidak ingin anak sahabatnya itu jatuh ke tangan orang yang salah.

"Baik, aku akan mengatakan sejujurnya hanya jika kamu bersumpah satu hal padaku. Kamu tidak akan melakukan apa pun, sampai saatnya tiba. Sampai kamu cukup siap dan cukup kuat untuk melakukan apa pun keinginanmu. Bagaimana?"

Pemuda itu memandang dengan mata dinginnya lalu mengangguk.

"Ada sebuah keluarga yang akhir-akhir ini sering bentrok dengan keluargamu karena persaingan bisnis dan yang lainnya...."

"Keluarga siapa?"

"Dengar Nak, tidak ada bukti...."

"Persetan dengan bukti, keluarga siapa?"

"Nak...."

"Keluarga siapa???" teriak pemuda itu murka.

Lelaki yang lebih tua itu kembali melihat sorot memaksa di mata anak itu. Lelaki itu akhirnya mendesah kalah.

"Salim. Akhir-akhir ini Ayahmu memiliki masalah dengan mereka. Bahkan, orang-orang Ayahmu sering terlibat bentrok dengan mereka."

Dia terdiam, berbalik menatap makam ayahnya yang tepat berada di sebelah makam ibunya.

"Jadi, Salim yang membunuh Ayahku?"

"Nak, dengarkan aku...."

"Mereka datang kemarin malam memberikan penghormatan terakhir," ucapnya pelan seraya menatap makam ayah dan ibunya.

"Kamu tahu?" tanya si lelaki.

"Beberapa orang memberitahuku ketika mereka datang," jawab si anak.

Lalu keduanya terdiam untuk beberapa saat sampai anak itu berucap pelan,

"Aku akan menuruti apa pun perkataanmu. Bahkan akan memanggilmu ayah, dengan satu syarat. Bantu aku menjadi siap untuk membalaskan dendam Ayahku."

Si lelaki menatap ke aah si anak, putra kesayangan sahabatnya dan mengangguk.

"Kitaberdua akan menghancurkan mereka ketika saatnya tiba," ucaplelaki itu dengan penuh keyakinan. 

~*~

Heiiiiii.....Datang lagi dengan cerita baru. Masih tentang perjodohan, tapi jangan kuatir, ceritanya ga sama kok dengan TBB hehehehehehe. Please Welcome our new couple, D&Y....

TimelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang