GENTHA | Pengkhianat

20.4K 1.5K 525
                                    

Sebuah mobil BMW memasuki hutan yang sangat luas. Jarang sekali ada orang yang berani memasuki hutan itu, karena hutan itu terkenal dengan banyaknya hewan buas yang bisa menghabisi nyawa para manusia. Hanya orang-orang pemberani yang tidak takut masuk ke dalam hutan tersebut.

Di tengah-tengah hutan, ada sebuah gubuk. Gubuk itu mengalihkan perhatian seorang laki-laki yang kini tengah mencari sesuatu.

"Is this?" tanyanya pada seseorang di dalam telepon. Terdapat dua earphone yang terpasang di kedua telinganya.

"Benar, Tuan," jawab seorang pria.

"Bawa dia keluar," titahnya.

Kemudian, laki-laki itu melihat dua pria keluar dari gubuk seraya menyeret tubuh seseorang.

"Siksa," titah laki-laki yang berada di dalam mobil MBW itu kembali.

Terlihat kedua pria itu menuruti perintahnya. Keduanya mencambuk tubuh sang target menggunakan rantai besi. Bukan hanya mencambuk, mereka juga menendang tubuh sang target tanpa ampun.

Target yang sedang kedua pria itu siksa terlihat sudah tidak berdaya.

Laki-laki itu menampilkan senyuman devil-nya, telunjuk tangannya mengetuk-ngetuk setir mobil, matanya menatap lurus ke depan—melihat kedua pria itu yang terus menyiksa targetnya.

"Berhenti," titahnya lagi setelah puas melihat sang target di siksa.

Laki-laki yang memakai pakaian serba hitam itu keluar dari dalam mobilnya. Laki-laki itu menghampiri kedua pria dan targetnya yang kini tengah di ambang kematian. Ia berjalan sembari melepaskan kedua earphone-nya, lalu memasukkannya ke dalam saku.

Laki-laki itu tersenyum menyeringai. "Cepet kasih tau, siapa yang udah nyuruh lo!"

Sang target itu terbatuk-batuk dengan darah yang keluar dari mulutnya. Alih-alih menjawab, menggerakkan bibir atau tubuhnya saja sudah tidak kuat.

Tangan kekar laki-laki itu merogoh sebuah belati dari dalam saku jaketnya, lalu kembali menyeringai menatap belati itu. "Gue suka bola mata lo."

Di tengah sekaratnya, sang target ketakutan setengah mati melihat belati yang begitu tajam di genggaman tangan laki-laki itu.

Laki-laki itu berjongkok. "Kasih tau atau bola mata lo taruhannya," ancamnya sembari menodongkan belatinya di depan mata sang target.

Rasanya, sekujur tubuhnya mati rasa. Tendangan demi tendangan yang kedua pria itu berikan, dan juga keduanya yang mencambuknya, sungguh membuat dirinya ingin mati saat ini juga.

"Answer quickly!!" sentak laki-laki itu, tidak sabaran.

"A-a-ar—"

Sial, belum sempat sang target itu menyelesaikan ucapannya, dia sudah lebih dulu mati sebelum mengungkapkan yang sebenarnya.

Laki-laki itu berdecak kesal. "Cek hp-nya!"

Kedua pria itu sontak mencari-cari ponsel sang target di dalam saku jaket dan celananya.

"Ini, Tuan," pria itu menyodorkan ponsel sang target setelah menemukannya.

Laki-laki yang mempunyai tato bergambar harimau di pergelangan tangannya itu mengambil ponsel yang pria itu berikan. Lalu segera mengecek isi yang ada di dalam ponsel tersebut.

Saat membuka icon kontak, ada nomor asing yang beberapa menit lalu menghubungi sang target.

Laki-laki itu yakin, pasti itu adalah nomor yang sudah menyuruh sang target. Ia menyalin nomor itu ke ponsel miliknya, lalu menyimpannya.

GENTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang