Chapter 8

3.4K 265 6
                                    

-Hyerin POV-
Setelah sampai di Flat aku merebahkan tubuhku dikasur, sebenarnya siapa sih yang sudah membelikan flat ini?

Hyejin! gunakan flat ini dengan baik.
.
.
Maaf.

p.s. Berandal

Hanya itu kalimat yang ada dikertas ini, tapi tunggu.. kenapa dia meminta maaf? memangnya dia pernah salah padaku? kalau dia memunyai salah padaku, pasti kita saling mengenal kan? tapi siapa??

-Sehun POV-
Aku dalam perjalanan pulang kerumah, dan aku sangat lega sudah menolong Hyejin, setidaknya itu bisa menebus sedikit rasa bersalahku dengannya, dan tadi aku juga menitipkan surat untuk Hyejin.
.
.
Setibanya aku dirumah, aku langsung menuju kamarku, aku membaringkan diri dikasurku. "hyung? aku ingin bicara" ucap Taehyung yang tiba tiba muncul dari balik pintu dan mendekat kearahku, ya.. dia adalah 'Oh Taehyung' dia .. Dongsaengku.
"wae?" ucapku masih dengan berbaring. "hyung.. ada masalah apa kau dengan Hyejin? tadi siang kau mengerjainya kan?" selidik Taehyung. "huh?? eum.. memang apa urusannya denganmu hah?" ucapku ketus. "tidak ada sih. tapi, apa kau tak kasihan padanya?" ucap Taehyung. "mengapa aku harus kasihan padanya? dia sendiri yang membuat masalah duluan padaku?" ucapku beranjak duduk. "hya! hyung.. kau tau, keluarganya itu----" aku tau apa yang akan dikatakan Taehyung dan buru buru aku memotong kalimatnya. "arra" potongku. "lalu.. kenapa kau masih saja mengganggunya hyung?" ucap Taehyung. "aku tak mengganggunya, sudah lah! kau ini tak tau apa apa. jadi lebih baik kau keluar dari kamarku sekarang!" ucapku berdiri dan menuntunnya menuju pintu kamarku, mengeluarkannya dari kamarku secepatnya.
Kenapa tiba tiba bocah itu menanyakan tentang Hyejin? apa dia menyukai Hyejin? Aissh jinjja! kenapa aku merasa sangat tidak suka melihatnya dekat dekat dengan Hyejin?!

-Hyejin POV-
Hari ini seperti biasa aku mengantarkan bubur dan koran dari Ajumma. Aku mengayuh sepedaku menuju alamat alamat yang tertera di kertas yang Ajumma berikan padaku.
.
Sejak kemarin sampai sekarang, aku masih saja memikirkan siapa yang membayar flatku itu. Di seoul ini aku seorang diri, tak punya saudara, dan akupun baru kenal beberapa orang saja. Jadi, siapa sih yang mengirim surat itu?
.
.
Setelah semua bubur dan koran sampai ditempatnya masing masing, aku langsung menuju ke kampus.
Setibanya aku dikampus, aku melihat Jangmi sedang duduk di bangku taman kampus, aku langsung berjalan mendekat kearahnya. "Annyeong.." sapaku, lalu mendudukan diri disampingnya. "eoh? Hyejin?" ucap Jangmi, aku tersenyum kearahnya. "hye... kemarin kamu kemana? aku mencarimu tau" ucap Jangmi. "mian. kemarin aku hanya ingin menenangkan diri" ucapku tersenyum. "benar benar keterlaluan yah! sehun itu benar benar berandalan!" ucap Jangmu berapi api.
Tapi... tunggu dulu, Jangmi bilang apa tadi? 'Berandalan'?!. "Jangmi.. apa yang kau bilang tadi? 'berandalan'?" aku menatap lekat kearah Jangmi. "iyaa .. bukankah kau sering memanggil mereka dengan sebutan 'berandal'?" ucap Jangmi enteng. "seolma..." ucapku menggantung. "kenapa hye?? apa terjadi sesuatu?" ucap Jangmi kebingungan dengan sikapku. "a-anio. Jangmi, sepertinya aku harus ke kelas. Aku duluan ya.. annyeong" ucapku gugup dan langsung pergi meninggalkan Jangmi.
.
Sebenarnya aku tak pergi ke kelas, karena jam kuliahku nanti siang. Aku justru menuju atap sekolah.

Sesampainya di atap sekolah aku membuka lagi surat itu,

p.s Berandal

"mwo?? apa... mungkin salah satu dari berandal itu yang membeli flatku?" batinku. "ah! tapi mana mungkin?! sungguh itu tidak mungkin!" batinku. Aku masih saja berkutat dengan pikiranku, tiba tiba sesorang datang dari belakangku...

"hey?" sapanya, lalu duduk disebelahku. "eoh? taehyung?" aku kaget melihatnya. "sedang apa disini? eum.. itu kertas apa?" ucap Taehyung menunjuk kertas yang ku pegang. "ah.. ini? ini surat entah dari siapa. ini surat dari orang yang kemarin membeli flatku, tapi aku tak tahu siapa orangnya.." ucapku. "eumm.. memang tidak ada nama pengirimnya?" ucap Taehyung. "ani, kau lihat saja sendiri" aku menyerahkan surat itu pada Taehyung, dia menerimanya dan membaca surat itu. Tiba tiba, entah kenapa matanya membulat.
"wae???" ucapku kebingungan. "eum.. apa noona mengerti maksud surat ini? ah.. maksudku, apa noona bisa mengira ngira orang yang mengirim surat ini?" ucap Taehyung. "molla. tapi, orang itu menuliskan kata 'maaf' kan? apa mungkin kami saling kenal. dan tentang 'berandal' itu.. aku sering memanggil sebutan 'berandal' hanya kepada sehun dan teman temannya saja" ucapku panjang lebar, tiba tiba Taehyung terdiam mendengar penuturanku.

-Taehyung POV-
Dia menyerahkan surat itu padaku, saat aku melihat tulisan pada surat itu ... mataku langsung membulat. Bukankah ini tulisah sehun hyung? aku yakin sekali ini adalah tulisan hyungku. Tapi ... benarkah hyung yang telah membeli flat Hyejin noona? --- batinku. Aku masih saja berkutat dengan pikiranku sampai suara Hyejin noona membuyarkan lamunanku "wae???" Hyejin noona menatapku bingung. "eum.. apa noona mengerti maksud surat ini? ah.. maksudku, apa noona bisa mengira ngira orang yang mengirim surat ini?" ucapku serius. "molla. tapi, orang itu menuliskan kata 'maaf' kan? apa mungkin kami saling kenal. dan tentang 'berandal' itu.. aku sering memanggil sebutan 'berandal' hanya kepada sehun dan teman temannya saja" ucap Hyejin noona panjang lebar. Tak salah lagi, ini pasti sehun hyung! tapi... untuk apa hyung melakukan ini semua? pasti ada sesuatu dibalik semua ini--- batinku.
"kenapa diam?" ucap Hyejin noona menatapku. "anio. eum.. noona, sepertinya aku tau siapa yang mengirim surat ini?" ucapku ragu. "woah! benarkah? siapa?" ucapnya antusias. "eum... nanti aku akan memberitahumu, sekarang bolehkah aku bawa surat ini? untuk memastikan?" ucaku. "tentu! ah~ aku benar benar ingin tau siapa orang itu!" ucapnya semakin antusias. Aku memandangnya tersenyum, kau benar benar gadis yang cantik noona.. sepertinya aku mulai menyukaimu!--- batinku.
.
.
ToBeContinue...

♡♡♡

Annyeong! ^^
Silakan vote dan comment!
Terimakasih sudah membaca~

사랑해 ..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang